Media daring: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wimba prastya (bicara | kontrib)
k penulisan
Baris 19:
Pengawasaan dan cengkeraman pemerintah yang ketat pada media saat itu membuat media daring menjadi sarana alternatif pers maupun aktivis untuk menyuarakan suara mereka tentang kebobrokan pemerintah saat itu. Misalnya www.kdpnet.activist.com dan www.kdp.usa.net. Media daring lalu mendapatkan pasarnya karena dampak dari kejenuhan masyarakat pasca reformasi tahun 1998. Media daring dianggap lebih menguntungkan karena investasinya lebih murah dibandingkan media cetak. Sayangnya, media daring yang dianggap akan membawa banyak keberuntungan, satu-persatu tutup hingga tahun 2003 karena biaya operasional yang tak mampu lagi mereka tangani. Terdapat sekitar 500-an situs media daring yang tutup pada waktu itu, termasuk situs yang dibuat oleh pemerintah. Misalnya www.satunet.com, www.berpolitik.com, www.satuwanita.com, dan sebagainya. Hanya beberapa media daring saja yang mampu bertahan melalui krisis tersebut. Terutama media-media daring yang ditopang oleh media induk berbasis cetak yang pada saat yang sama mengalami euforia pasca reformasi.
===Musim semi (2003 - sekarang)===
Beberapa media daring muncul sebagai penanda permulaan era media baru di Indonesia. Di awal 2003 kapanlagi.com hadir sebagai media daring hiburan pertama yang dikonsepkan oleh Steve Christian. Tahun 2012 Steve Christian membangun situs www.merdeka.com untuk merambah kearahke arah newsberita. Awal 2006 PT Media Nusantara Citra (MNC) telah memiliki tiga stasiun televisi, RCTI, Global TV, dan TPI, ikut merambah ke ''platform'' internet dengan situs www.okezone.com. Tak lama kemudian, Bakrie Group menyusul dengan membuat konsep media ''online'' baru yang bernama vivanews.com. Persaingan semakin ketat, Grup Kompas Gramedia melakukan ''rebranding'' Kompas Cyber Media menjadi Kompas.com. Wajah baru media daring Grup Kompas Gramedia diikuti dengan langkah sinergi yang mengkonvergensikan media-media didalamnyadi dalamnya. Hal serupa dilakukan Tempo dengan mengganti Tempo Interaktif dengan Tempo.co. Dan membawa tempo meraih sejumlah prestasi. Teknologi internet di era Web 2.0 memungkinkan peningkatan interaksi antara pembaca didalamdi dalam media daring. Sehingga terbuka ruang diskusi berupa forum bahkan fitur ''blog'', yang memungkinkan pembaca menjadi pengguna didalamdi dalam media daring, seperti, detikblog, kompasiana, dan indonesiana.
 
==Karakteristik ==