Erik Sondhy: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 56:
Erik yang telah menapaki perjalanan yang cukup panjang ini, dalam karier bermusiknya merasa bahwa penampilan yang baik harus organik dan sinergi, Erik kerap berada di antara penonton terlebih dahulu sebelum naik ke panggung untuk merasakan energinya secara langsung, sehingga totalitas dapat tercipta dalam setiap penampilannya.
Erik yang mengagumi gairah dan energi [[Keith Jarrett]] ketika bermain di panggung, mulai memiliki sebuah impian untuk dapat melakoni banyak kreasi, sebuah ''project'' tanpa batas dalam bermusik. Sehingga, pada Agustus '''2009''', lahirlah Erik Sondhy Project atau lebih dikenal luas hingga sekarang dengan nama E.S.P. Pada kesempatan yang berbeda, pada tanggal 17 Juni 2009, Erik turut tampil dalam World Peace Orchestra oleh [[Dwiki Dharmawan]] . Masih pada tahun yang sama, terbentuk kelompok jazz yang dinamakan Jazz Empat Orang oleh pemain saksofon Donny Koeswinarno bersama Rayendra (drum), Indra Perkasa (bass) dan Erik Sondhy (piano). Mereka kemudian mengambil beragam inspirasi dari kultur Jazz yang kaya. Donny Koeswinarno sendiri adalah pendiri dan pemimpin kelompok jazz Pitoelas, juga menulis lagu dan membuat aransemen bagi big band yang beranggotakan 17 orang itu. Personel lain seperti Rayendra jebolan ''Berklee College of Music'' kala itu aktif sebagai ''sideman'' di beberapa band selain mendirikan ''Parkdrive'', sedangkan Indra Perkasa merupakan bassis ''Tomorrow People Ensemble'' yang menyelesaikan studinya di Institut Musik Daya.
Menginjak tahun '''2010''', tanggal 14 Februari 2010, Erik tampil bersama dengan Sandy Winarta dan [[Dira Sugandi]]. Ia juga tampil di Java Jazz bersama Revelation, beranggotakan Jeffrey Tahalele, Sandy Winarta, Oele Pattiselano, [[Sierra Soetedjo]] dan Arief Setiady. Tanggal 9 November '''2011''', Erik Sondy Project (E.S.P), tampil di Festival Seni Surabaya.
|