John dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tanggal + pada tanggal)
Baris 30:
== Masa pemerintahan ==
John dari England dicatat dalam sejarah Inggris Cassel (1902) ketika Richard meninggal, John tidak mendapatkan pengakuan langsung secara universal sebagai raja. Beberapa mengharapkan keponakannya, Arthur dari Britania, anak dari kakak tertua John, Godfrey, yang lebih berhak sebagai ahli waris. Arthur bersaing dengan pamannya, John untuk mendapat kekuasaan, dengan keuntungan memperoleh dukungan dari raja Philip II dari Perancis. Konflik antara Arthur dan raja John menghasilkan konsekuensi yang fatal. Peperangan cukup membuat Baron dari Poitou marah dan menyuruh mereka melepaskan pengaruhnya dari raja Perancis, yang mana merupakan maharaja feodal raja John yang diminta dengan hormat untuk memerintah di suatu wilayah di benua eropa.
Tahun 1202, raja John dipanggil pengadilan Perancis untuk menjawab beberapa pertanyan. Raja John menolak dan dibawah hukum feodal, karena dinilai gagal dalam melayani maharaja, raja Perancis mengangggap tanah dan wilayah yang dikuasai oleh raja John milik Count dari Poitou. Perancis berjanji akan menyerang normandia, raja Philip II menugaskan Arthur, yang bertunangan dengan anaknya Mary. Sebagai bagian dari perang, Arthur mencoba menculik neneknnya, Eleanor dari Aquitaine, di Marebeu, tetapi dikalahkan dan ditangkap pasukan John. Arthur pertama dipenjara di Falaise dan kemudian dipindahkan ke Rouen. Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi padanya setelah itu. Berdasarkan sejarah Mergam, dipada tanggal 3 april 1203:
 
“Setelah raja John menangkap Arthur dan membiarkannya hidup di penjara selama beberapa waktu di istana Rouen...ketika (John) mabuk dan pikirannya dipenuhi nafsu setan dia membunuh (Arthur) dengan tangannya sendiri dan mencoba menindihnya dengan batu besar kemudian melemparnya ke pukat.” Tetapi, petugas menyuruh penjaga benteng Rouen, Hubert de Burgh, untuk mengatakan, Arthur dipindahkan pada tahun 1203 ke agen raja di sebelah timur, dengan perintah dari raja untuk mengebirinya dan akhirnya meninggal akibat syok. Hubert kemudian menarik kembali pernyataannya dan menyebutkan bahwa Arthur masih hidup, tetapi tidak ada yang pernah melihat Arthur masih hidup dan menganggap dia telah dibunuh. Hal itulah yang menyebabkan Inggris dan kemudian Normandia memberontak melawan raja John.