Jurnalisme kuning: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 16:
Terdapat karakteristik jurnalisme kuning yang berasal dari hasil studi atas pembacaan cermat terhadap isu-isu ''[[New York Journal-American|New York Journal]]'' dan ''[[New York World]]'' selama awal pertengahan tahun 1897.
 
* Seringnya penggunaan ''headline''berita utama multi kolom yang terkadang membentang di halaman depan.
* Berbagai topik yang dilaporkan di halaman depan, termasuk berita politik, perang dan diplomasi internasional, olahraga dan masyarakat.
* Penggunaan ilustrasi yang imajinatif termasuk foto-foto dan representasi grafik lainnya.
Baris 24:
 
== Sejarah ==
Istilah Jurnalisme Kuning atau ''Yellow Journalism'' merujuk pada persaingan surat kabar di Amerika Serikat<ref>{{Cite journal|date=2018-09-18|title=Amerika Serikat|url=https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amerika_Serikat&oldid=14196979|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>. berasal dari penggambaran tokoh ''Yellow Kid'' oleh R. F. Outcault. Outcault menggambarkan ''Yellow Kid''<ref>{{Cite journal|date=2013-04-30|title=The Yellow Kid|url=https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=The_Yellow_Kid&oldid=6804746|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> sebagai seorang anak laki-laki yang tidak sopan, terlalu banyak bicara serta berkunjung ke rumah-rumah petak di New York.<ref (name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/44516816|title=Yellow journalism : puncturing the myths, defining the legacies|last=Joseph.|first=Campbell, W.|date=2001:|publisher=Praeger|isbn=0275966860|location=Westport, 25)Conn.|oclc=44516816}}</ref> Outcault kemudian direkrut oleh ''[[New York World]]'' bersama ''[[New York Journal-American|New York Journal]]'' dan memuat karakter ''Yellow Kid'' (Malik, 2017: 3). Persaingan antara kedua media tersebut kemudian melahirkan istilah ''yellow press'' setelah keduanya menerbitkan saingan karakter mereka, ''Yellow Kids''.<ref (Campbell, 2001name=":0" 26)./>
 
Setelah ditemukan mesin cetak pada sekitar tahun 1980an, teknologi ''printing''cetak bertumbuh pesat sehingga semakin mudah untuk memperluas jaringan komunikasi dan penyeberan berita. Teknologi percetakan memunculkan perusahaan media surat kabar sehingga banyak terjadi persaingan. Surat kabar internasional mengacu pada jurnalisme kuning.<ref>{{Cite (journal|last=Rahmitasari,|first=Diyah Hayu|date=2013:99-101)12-01|title=Jurnalisme Tabloid di Indonesia|url=http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/347|journal=Jurnal ILMU KOMUNIKASI|language=id|volume=10|issue=2|doi=10.24002/jik.v10i2.347|issn=2548-8643}}</ref>
 
Sebelumnya, ''Yellow Journalism'' menggambarkan persaingan bisnis<ref>{{Cite journal|date=2018-02-01|title=Bisnis|url=https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bisnis&oldid=13669653|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> antarsurat kabar, namun terjadi perubahan makna ''Yellow Journalism''. ''Yellow Journalism'' kini beralih untuk mengungkapkan ejekan terhadap adanya berita yang berlebihan dan sensasional. Ditambah pula ''Yellowjurnalisme Journalism''kuning tidak melalui proses ''gatekeeping''<ref>{{Cite journal|date=2018-10-16|title=Gatekeeping (communication)|url=https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Gatekeeping_(communication)&oldid=864364847|journal=Wikipedia|language=en}}</ref> sehingga ada beberapa fakta yang meleset.
 
Salah satu contoh ''Yellow Journalism'' adalah pada masa Perang Dunia I (PD I) yakni sebuah foto seseorang tehanan yang menghadapi regu tembak pada saat hukuman mati. Foto tersebut dimuat pertama kali di sebuah surat kabar ''Daily Mirror''<ref>{{Cite journal|date=2018-01-19|title=Daily Mirror|url=https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daily_Mirror&oldid=13582110|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> pada tahun 1914 oleh Albert Rhys Williams<ref>{{Cite web|url=https://spartacus-educational.com/|title=Spartacus Educational|website=Spartacus Educational|language=en|access-date=2018-10-21}}</ref>. Tujuan beredarnya foto tersebut adalah keinginan untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa hukuman mati pada waktu itu benar-benar nyata. Sebelumnya, foto eksekusi hukuman mati tidak memiliki kisah nyata di baliknya.
Baris 88:
 
== Referensi ==
<references />{{refbegin}}
* {{citation
|last=Auxier|first=George W.