Kereta kecepatan tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Shanghai Transrapid 002.jpg|thumbjmpl|250px|Kereta Kecepatan Tinggi bertenaga magnet (Kereta MagLev) di [[Shanghai]],[[Cina]].]]
'''Kereta kecepatan tinggi''' adalah [[Transportasi umum|transportasi massal]] dengan [[Transportasi rel|menggunakan rel]] dengan kecepatan di atas 200 km/jam (125 mil/jam).
 
Baris 15:
 
== Kereta kecepatan tinggi vs mobil atau pesawat terbang ==
[[Berkas:Twinshin.JPG|thumbjmpl|200px|Kereta Kecepatan Tinggi berteknologi [[Shinkansen]] (seperti [[KRL]]).]]
Ada batasan dalam pengembangan jalan jalur cepat dan transportasi udara, yaitu [[kemacetan]], atau ''batas kapasitas''. [[Bandar udara]] memiliki kapasitas yang terbatas untuk melayani penumpang pada jam sibuk, dan juga [[jalan tol]]. Kereta kecepatan tinggi, yang memiliki potensi kapasitas yang besar dalam gerbongnya, menawarkan pembebasan dari kemacetan dalam kedua tranportasi di atas. Sebelum [[perang dunia II]] kereta penumpang konvensional adalah alat transportasi antar-kota utama. Kereta penumpang kehilangan perannya karena jalur perjalanan yang terbatas.
[[Berkas:Kereta Pakuan Bogor.jpg|thumbjmpl|200px|[[KRL]] dari [[Stasiun Bogor]] hendak berangkat menuju [[Jakarta]], 1994. Merupakan kereta yang cukup cepat di [[Indonesia]] pada zamannya.]]
Kereta kecepatan tinggi memilik keuntungan dibandingkan dengan automobil karena dia dapat bergerak dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari mobil dan tidak terhambat oleh kemacetan dan tidak usah disetir. Untuk jarak yang relatif dekat, sekitar atau kurang dari 650 km (400 mil), kereta kecepatan tinggi memiliki keuntungan lebih dari pesawat, karena dia tidak membutuhkan waktu cek masuk yang lama, yang menang atas kecepatan tranportasi udara untuk jarak dekat. Kereta juga memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan frekuensi yang lebih banyak dari transportasi udara.