Mantingan, Bulu, Rembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jovan Kevin (bicara | kontrib)
Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jovan Kevin (bicara | kontrib)
→‎Legenda Desa: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26:
Pada saat itu sturktur pemerintahan tidak begitu jelas. Hingga sekitar tahun 1918 Desa Mantingan dipimpin seorang lurah ( Kepala Desa ) yang bernama “ Djoyo suwito” dari kecamatan Bangkle Kabupaten Blora dari tahun 1918 – 1938 yang lebih dikenal dengan sebutan “Mbah Djoyo” selanjut nya “Sutrisno” dari tahun 1938-1945 dan dilanjutkan oleh “Wakijan” yang berasal dari Medang Kabupaten Blora dari tahun 1945 – 1955. Semua lurah – lurah tersebut tidaklah dipilih melalui pemilihan Kepala Desa oleh masyarakat Desa Mantingan melainkan ditunjuk langsung oleh pemerintah, sehingga lebih dikenal dengan sebutan “Lurah Bayangan”
 
Satu sejarah yang tidak dapat dilupakan, sekitar tahun 1945 – 1949 tentara “Jati Kusuma” dari Tuban singgah di Pemandian/Pesanggrahan dan sekarang yang lebih dikenal dengan Wana Wisata Mantingan untuk bergerilya melawan penjajah ( Jepang dan Belanda ), pada.

Pada Periode (1 Juni 1946 - 1 Maret 1948) di tempat bersejarah ini, Divisi V Ronggolawe dibentuk oleh [[Djatikoesoemo]] kemudian berpindah ke [[Cepu]] untuk menghadapi [[Agresi Belanda II]] dan pemberontakan PKI Madiun 1948.
 
==Sejarah==