Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Indonesia merdeka: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Eniisi Lisika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
| language =
}}</ref>
 
Bentuk negara Indonesia adalah [[negara kesatuan]] dan bentuk pemerintahan Indonesia adalah [[republik]], dengan [[Dewan Perwakilan Rakyat]], [[Dewan Perwakilan Daerah]] dan [[Presiden Indonesia|Presiden]] yang dipilih secara langsung.
 
Baris 156 ⟶ 157:
|id =
}}</ref>
 
Hingga tahun 75000 Sebelum Masehi, daratan Nusantara bagian barat (kira-kira kepulauan sebelah barat termasuk [[Sumatera]], [[Jawa]], dan [[Kalimantan]] sekarang) masih menyatu dengan daratan utama Asia. Pada abad ini pula terjadi [[erupsi Gunung Toba]], yang disebut-sebut sebagai salah satu letusan gunung api terbesar sepanjang sejarah yang menyebabkan perubahan iklim yang dikatakan hampir memusnahkan populasi manusia modern saat itu. Umat manusia sendiri sebenarnya belum sampai ke Sumatra, gelombang migrasi dari Afrika ikut terhenti untuk sementara akibat erupsi ini. Gunung Toba kemudian tenggelam dan kalderanya membentuk sebuah [[Danau Toba|danau besar dengan nama yang sama]].
 
Baris 168 ⟶ 170:
 
=== Periode Pertengahan ===
Pada masa kerajaan Sriwijaya, Dinasti [[Hindu]]-[[Buddha]] Sanjaya dan Syailendra dari kerajaan Sriwijaya juga mendirikan kerajaan-kerajaan perintis di pulau Jawa bagian tengah. Kerajaan-kerajaan ini kemudian berkembang menjadi kerajaan-kerajaan besar, yang terdiri dari [[kerajaan Kadiri|kerajaan Panjalu/Daha/Kediri]] (1045 - 12221045–1222), [[kerajaan Singasari|kerajaan Tumapel/Singosari]] (1222 - 12921222–1292), hingga kerajaan [[Majapahit]] (1293 - 15271293–1527). Kerajaan Majapahit selanjutnya berkembang menjadi kemaharajaan terbesar di Nusantara dengan wilayah kekuasaan yang luas meliputi Sumatera bagian tengah dan selatan, semenanjung Malaya, pesisir dan dataran rendah Kalimantan, ujung selatan dan timur [[Sulawesi]], [[Nusa Tenggara]], [[Maluku]], hingga ujung barat [[Papua]]. Setelah Majapahit runtuh, kerajaan-kerajaan [[Islam]] mulai berkembang pesat di Indonesia.<ref>{{cite journal
| title = The next great empire
| author = Peter Lewis
Baris 179 ⟶ 181:
}}</ref>
 
Islam sebenarnya sudah memasuki Indonesia pada abad ke-7 Masehi, namun penyebarannya belum signifikan seperti hanya yang terjadi pada abad ke-15 hingga ke-16. Agama Islam memasuki Indonesia pertama kali melalui para pedagang dan ulama Arab, dan selanjutnya melalui pedagang Persia dan India (Gujarat). Para pedagang dan pelaut dari Tiongkok beragama muslim dibawah pimpinan [[Laksamana Cheng Ho]] juga ikut serta dalam menyebarkan Islam di Indonesia.<ref>*Kong Yuanzhi, [http://www.solusihukum.com/resensi.php?id=33 ''Muslim Tionghoa Cheng Ho, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara.''] Penyunting: HM. Hembing Wijayakusuma. Pustaka Populer Obor, Oktober 2000, xliv + 299 halaman</ref> Kerajaan Islam pertama (atau disebut kesultanan) yang diketahui adalah [[kesultanan Jeumpa]] yang berdiri di Aceh pada tahun 777 Masehi. Kesultanan ini terletak di daerah pantai utara di sebelah timur Banda Aceh sekarang. Kesultakan-kesultanan lain yang juga mulai berdiri di Aceh yaitu [[kesultanan Perlak]] (840 - 1292840–1292) dan [[kesultanan Lamuri]] (851 - 1514851–1514). Sejak saat itu, Islam mulai mempengaruhi kebudayaan Aceh dan daerah Nusantara lainnya pada masa-masa selanjutnya.<ref name="Lazardi_04"/> Di Semenanjung Malaya berdiri [[kesultanan Malaka]] pada tahun 1405 Masehi. Kesultanan ini kemudian memperluas wilayahnya hingga pesisir Riau. Kesultanan-kesultanan lain di Sumatera juga mulai berdiri dan berkembang seperti [[kesultanan Samudera Pasai]] (1267 - 15211267–1521), [[Kesultanan Pagaruyung]] (1347 - 18251347–1825), [[kesultanan Aceh]] (1507 - 19031507–1903), [[kesultanan Jambi]] (1615 - 19031615–1903), dan [[kesultanan Siak]] (1723 - 19451723–1945). Kesultanan Aceh adalah kesultanan terkuat di Sumatera. Kesultanan ini berdiri selama 4 abad dan sempat menguasai seluruh Sumatera bagian utara dan tengah (kecuali tanah Batak) dan semenanjung Malaya. Bahkan Penjajah Belanda sampai kewalahan menghadapi kesultanan ini.
 
Kesultanan pertama di pulau Jawa adalah [[kesultanan Demak]] yang berdiri tahun 1475 Masehi. Namun apakah benar bahwa kesultanan Demak adalah kesultanan pertama di Jawa sampai saat ini masih diperdebatkan. Ada yang menyebut bahwa kesultanan pertama di Jawa adalah kerajaan Lumajang, yang berdiri di daerah Lumajang, Jawa Timur pada tahun 1295 Masehi. Dikatakan pula bahwa kerajaan Lumajang waktu itu sudah mengadopsi Islam. Kerajaan Demak sendiri pada masanya meliputi wilayah seluruh Jawa (kecuali Banten selatan yang merupakan pusat [[kerajaan Pajajaran]] yang beragama Hindu), [[Madura]], Sumatera (Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bangka-Belitung), dan pesisir Kalimantan (kecuali pesisir utara yang dikuasai [[kesultanan Brunei]]). Setelah kesultanan Demak, beberapa kesultanan yang berdiri di pulau Jawa yaitu [[kesultanan Banten]] (1526 - 18131526–1813), [[kesultanan Pajang]] (1549 - 15881549–1588), dan [[kesultanan Mataram]] (1588 - 17551588–1755).
 
Di Kalimantan, terdapat dua kesultanan besar yang mulai berdiri pada abad ke-14 dan abad ke-16, yaitu [[kesultanan Banjar]] di pesisir selatan dan [[kesultanan Brunei]] di pesisir utara. [[Kesultanan Banjar]] sendiri sebelumnya menjadi bawahan kesultanan Demak, dan selama menjadi bawahan Demak pula, kesultanan ini memperluas wilayah pemerintahannya hingga mencakup seluruh pesisir Kalimantan, kecuali pesisir utara yang di bawah pemerintahan Brunei. Sekitar tahun 1569 hingga 1800-an, kesultanan Banjar terpecah menjadi beberapa kesultanan yang independen. Kesultanan-kesultanan tersebut diantaranya adalah [[kesultanan Sambas]] (1671 - 19501671–1950), [[Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura|kesultanan Kutai Kartanegara]] (1300 - sekarang), [[Kerajaan Landak|kesultanan Landak]] (1472 - Sekarang), dan [[kesultanan Bulungan]] (1731 - 19641731–1964).
 
Di Sulawesi dan [[Maluku]], terdapat tiga kesultanan besar, yaitu [[kesultanan Gowa]] di Sulawesi Selatan, serta [[kesultanan Ternate]] dan [[Kesultanan Tidore|Tidore]] di Maluku Utara. Wilayah kesultanan Gowa mencakup Sulawesi bagian selatan dan tengah, sedangkan Sulawesi bagian utara dan timur waktu itu dibawah kesultanan Ternate. Kesultanan Gowa juga meliputi wilayah [[pulau Lombok]] dan [[Sumbawa]] di [[Nusa Tenggara Barat]]. Kesultanan Ternate sempat memiliki wilayah yang luas meliputi kepulauan [[Maluku Selatan]], [[Maluku Utara]], dan [[Nusa Tenggara Timur]]. Akan tetapi, Maluku Selatan dan Nusa Tenggara Timur jatuh ke tangan pendatang [[Spanyol]] dan [[Portugis]] yang berdatangan pada awal abad ke-17. Sementara kesultanan Tidore meliputi [[Maluku Utara]] bagian timur hingga pesisir barat dan utara [[Papua]]. Sejak abad ke-15 hingga abad ke-19, satu-persatu kerajaan dan kesultanan yang tersisa di Nusantara mulai dikuasai oleh aliansi Uni-Iberia ([[Spanyol]]-[[Portugis]]), kemudian [[VOC]], [[Inggris]], dan selanjutnya dikuasai [[Hindia Belanda]] selama sekitar tiga abad.<ref name="Lazardi_04"/>
Baris 195 ⟶ 197:
* [[Spanyol]] pada tahun [[1521]], hanya [[Sulawesi Utara]], tetapi berhasil diusir pada tahun [[1692]].{{fact}}
* [[Belanda]] pada tahun [[1602]], sebagian besar wilayah Indonesia.{{fact}}
* [[Perancis]] (1795-18111795–1811). Perancis menaklukan [[Republik Belanda]] pada 1795 dalam [[Perang Revolusi Perancis]], dan Perancis mendirikan [[Republik Batavia]] (1795-18061795–1806) dan [[Kerajaan Hollandia]] (1806-18101806–1810) yang berstatus sebagai negara bawahan Perancis. Dengan demikian, secara tidak langsung Perancis adalah penguasa tertinggi Hindia Belanda. Pada 1810 Kerajaan Hollandia dileburkan dalam [[Kekaisaran Pertama Perancis]], sehingga wilayah Hindia Belanda menjadi jajahan Perancis secara langsung. Meskipun demikian pemerintahan dan pertahanan tetap dipegang oleh warga Belanda (termasuk [[Herman Willem Daendels]] yang berkuasa 1908-18111908–1811 dan dikenal pro-Perancis) Kekuasaan Perancis berakhir pada tahun 1811 ketika Britania [[Penyerbuan Jawa 1811|mengalahkan]] kekuatan Belanda-Perancis di pulau Jawa.{{fact}}
* [[Britania Raya]] pada tahun [[1811]], sejak ditandatanganinya [[Kapitulasi Tuntang]] yang salah satunya berisi penyerahan [[Pulau Jawa]] dari [[Belanda]] kepada Britania, Pada tahun [[1814]] dilakukanlah [[Konvensi]] [[London]] yang isinya pemerintah [[Belanda]] berkuasa kembali atas wilayah jajahan Britania di Indonesia. Lalu baru pada tahun [[1816]], pemerintahan Britania di Indonesia secara resmi berakhir.{{fact}}
* [[Jepang]] pada tahun [[1942]] dan berakhir pada tahun [[1945]], oleh karena kekalahan [[Jepang]] kepada [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|pasukan Sekutu]].{{fact}}
Baris 261 ⟶ 263:
| format = PDF
| accessdate = [[29 Juli]] [[2008]]
}}</ref> yang dimenangkan oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]], sebagai presiden terpilih secara langsung oleh rakyat, yang menjabat selama dua periode ([[Kabinet Indonesia Bersatu|2004-20092004–2009]] dan [[Kabinet Indonesia Bersatu II|2009-20142009–2014]]).
 
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan [[konflik|pertikaian]] bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk melepaskan diri dari naungan NKRI, terutama [[Papua]].{{fact}} [[Timor Timur]] secara resmi memisahkan diri pada tahun [[1999]] setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi [[PBB]] menjadi negara [[Timor Leste]].
Baris 478 ⟶ 480:
{{col-break}}
;[[Sumatera]]
* {{flagdeco|Aceh}} [[Aceh]] - [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]]
* {{flagdeco|Sumatera Utara}} [[Sumatera Utara]] (Sumut) - [[Kota Medan|Medan]]
* {{flagdeco|Sumatera Barat}} [[Sumatera Barat]] (Sumbar) - [[Kota Padang|Padang]]
* {{flagdeco|Riau}} [[Riau]] - [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]
* {{flagdeco|Kepulauan Riau}} [[Kepulauan Riau]] (Kepri) - [[Kota Tanjungpinang|Tanjungpinang]]
* {{flagdeco|Jambi}} [[Jambi]] - [[Kota Jambi|Jambi]]
* {{flagdeco|Sumatera Selatan}} [[Sumatera Selatan]] (Sumsel) - [[Kota Palembang|Palembang]]
* {{flagdeco|Kepulauan Bangka Belitung}} [[Kepulauan Bangka Belitung]] (Babel) - [[Kota Pangkal Pinang|Pangkal Pinang]]
* {{flagdeco|Bengkulu}} [[Bengkulu]] - [[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
* {{flagdeco|Lampung}} [[Lampung]] - [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]
;[[Jawa]]
* {{flagdeco|Daerah Khusus Ibukota Jakarta}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] (DKI Jakarta) - Jakarta
* {{flagdeco|Banten}} [[Banten]] - [[Kota Serang|Serang]]
* {{flagdeco|Jawa Barat}} [[Jawa Barat]] (Jabar) - [[Kota Bandung|Bandung]]
* {{flagdeco|Jawa Tengah}} [[Jawa Tengah]] (Jateng) - [[Kota Semarang|Semarang]]
* {{flagdeco|Daerah Istimewa Yogyakarta}} [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] (DIY) - [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]<ref>{{Cite web|url=https://www.usd.ac.id/seminar/icp2016/id/about-4/about-yogyakarta|title=USD|website=www.usd.ac.id|language=id|access-date=26-06-2017}}</ref>
* {{flagdeco|Jawa Timur}} [[Jawa Timur]] (Jatim) - [[Kota Surabaya|Surabaya]]
;[[Kepulauan Nusa Tenggara]]
* {{flagdeco|Bali}} [[Bali]] - [[Kota Denpasar|Denpasar]]
* {{flagdeco|Nusa Tenggara Barat}} [[Nusa Tenggara Barat]] (NTB) - [[Kota Mataram|Mataram]]
* {{flagdeco|Nusa Tenggara Timur}} [[Nusa Tenggara Timur]] (NTT) - [[Kota Kupang|Kupang]]
{{col-break}}
;[[Kalimantan]]
* {{flagdeco|Kalimantan Barat}} [[Kalimantan Barat]] (Kalbar) - [[Kota Pontianak|Pontianak]]
* {{flagdeco|Kalimantan Tengah}} [[Kalimantan Tengah]] (Kalteng)- [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]]
* {{flagdeco|Kalimantan Selatan}} [[Kalimantan Selatan]] (Kalsel) - [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]]
* {{flagdeco|Kalimantan Timur}} [[Kalimantan Timur]] (Kaltim) - [[Kota Samarinda|Samarinda]]
* {{flagdeco|Kalimantan Utara}} [[Kalimantan Utara]] (Kaltara) - [[Tanjung Selor]]
;[[Sulawesi]]
* {{flagdeco|Sulawesi Utara}} [[Sulawesi Utara]] (Sulut) - [[Kota Manado|Manado]]
* {{flagdeco|Gorontalo}} [[Gorontalo]] - [[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
* {{flagdeco|Sulawesi Tengah}} [[Sulawesi Tengah]] (Sulteng) - [[Kota Palu|Palu]]
* {{flagdeco|Sulawesi Barat}} [[Sulawesi Barat]] (Sulbar) - [[Kota Mamuju|Mamuju]]
* {{flagdeco|Sulawesi Selatan}} [[Sulawesi Selatan]] (Sulsel) - [[Kota Makassar|Makassar]]
* {{flagdeco|Sulawesi Tenggara}} [[Sulawesi Tenggara]] (Sultra)- [[Kota Kendari|Kendari]]
;[[Kepulauan Maluku]]
* {{flagdeco|Maluku}} [[Maluku]] - [[Kota Ambon|Ambon]]
* {{flagdeco|Maluku Utara}} [[Maluku Utara]] (Malut) - [[Sofifi]]
;[[Papua bagian barat|Papua]]
* {{flagdeco|Papua Barat}} [[Papua Barat]] (PB) - [[Manokwari]]
* {{flagdeco|Papua}} [[Papua]] - [[Kota Jayapura|Jayapura]]
{{col-end}}
{{Ibukota Provinsi di Indonesia}}
Baris 549 ⟶ 551:
| url = http://www.indonext.com/Regions/
| accessdate = 2007-04-24
}}</ref>, yang menyebar disekitar [[khatulistiwa]], yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°[[LU]] - 11°08'[[LS]] dan dari 95°'[[BT]] - 141°45'[[BT]] serta terletak di antara dua [[benua]] yaitu benua [[Asia]] dan benua [[Australia]]/[[Oseania]].
 
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara [[Samudra Hindia]] dan [[Samudra Pasifik]]. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570&nbsp;km² dan luas perairannya 3.257.483&nbsp;km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: [[Pulau Jawa|Jawa]] dengan luas 132.107&nbsp;km², [[Sumatera]] dengan luas 473.606&nbsp;km², [[Pulau Kalimantan|Kalimantan]] dengan luas 539.460&nbsp;km², [[Sulawesi]] dengan luas 189.216&nbsp;km², dan [[Pulau Papua|Papua]] dengan luas 421.981&nbsp;km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 [[mil laut]] serta zona ekonomi eksklusif: 200 [[mil laut]],<ref>[http://www.un.org/Depts/los/convention_agreements/texts/unclos/part5.htm Article 55], 1982 UN Convention on the Law of The Sea.</ref> searah penjuru mata angin, yaitu: