Ding Yuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
}}
 
'''Ding Yuan''' (wafat 189) adalah pejabat dan panglima perang dari Dinasti Han Timur, Tiongkok. Pada tahun 189, ia dan seorang panglima perang lain bernama [[Dong Zhuo]] dipanggil datang ke ibu kota negara, Louyang, untuk mengerahkan pasukan melawan Orang Kasim yang memberontak. 
 
== Kehidupan ==
Baris 25:
Pada tahun 189, Kaisar Ling tewas. He Jin yang memegang komando militer tertinggi kekaisaran kala itu memanggil Ding Yuan dan pasukannya ke ibu kota Louyang. Tujuannya adalah untuk mengalahkan pasukan Kasim yang memberontak. Namun sayang, sebelum pasukan Ding Yuan tiba, He Jin terbunuh oleh pemberontak itu.Selain Ding Yuan, He Jin juga memanggil Dong Zhuo, panglima perang dari Provinsi Liang. Tak lama setelah He Jin terbunuh, ia tiba di Louyang, lebih cepat dibandingkan pasukan Ding Yuan. Tak butuh lama baginya untuk bisa mengalahkan Kasim dan mengambil alih kekuasaan ibu kota.Saat Ding Yuan tiba, Dong Zhuo melihat kehebatan Lü Bu dan membujuknya untuk bergabung. Lü Bu setuju dan membunuh Ding Yuan, kemudian mempersembahkan kepalanya di hadapan Dong Zhuo.
 
== Dalam ''RomanceKisah ofTiga the Three KingdomsNegara'' ==
[[Berkas:Lu_Bu_murders_Ding_Yuan.jpg|kiri|jmpl|200x200px|Dinasti Qing ilustrasi Lu Bu membunuh Ding Yuan.]]
Dalam novel RomansaKisah Tiga KerajaanNegara yang ditulis pada abad ke-14, Ding Yuan diceritakan menjadi rival Dong Zhuo saat ia menolak rencana Dong Zhuo menurunkan Kaisar Shao dan mengangkat Kaisar Xian sebagai gantinya. Dong Zhuo tentu kesal, namun saat itu ia tak berani berbuat banyak mengingat Lu Bu yang berstatus sebagai anak angkat Ding Yuan melindunginya dengan ketat.
 
Li Su, bawahan Dong Zhuo, menawarkan diri untuk membujuk Lu Bu bergabung. Untuk itu, ia segera mengajak Lu Bu bertemu dan menawarkan berbagai macam hadiah, termasuk Sang Kelinci Merah, seekor kuda yang terkenal dengan kecepatannya.Tertarik dengan hadiah yang ditawarkan, Lu Bu setuju untuk bergabung dengan Dong Zhuo, mengkhianati ayah angkatnya. Malam itu juga, ia menyerang tenda Ding Yuan, memenggal kepalanya, dan memberikannya ke Dong Zhuo keesokan harinya.