Teknik lingkungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
spam
Baris 41:
Selanjutnya pada tahun ajaran 1996/1997 [[Universitas Andalas]] membuka Program Studi Teknik Lingkungan yang pada awalnya berada di bawah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unand, yang mulai diresmikan pembukaannya melalui Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 454/DIKTI/Kep./1996 tanggal [[9 September]] [[1996]]. Pada tahun ajaran 1996/1997, mulai menerima mahasiswa baru pertama kali sebanyak 25 orang melalui penyeleksian dari Jurusan Teknik Sipil. Mulai tahun akademik 1997 menerima mahasiswa melalui jalur UMPTN dan PMDK sebanyak 40 orang per tahun dengan jenjang pendidikan S1.<ref>[http://lingkungan.unand.ac.id/index.php/teknik-lingkungan Teknik Lingkungan UNAND]</ref>
 
Saat ini ada beberapa [[perguruan tinggi negeri]] di [[Indonesia]] yang mempunyai program studi di bidang ini, antara lain:
* [[Institut Teknologi Bandung]]
* [[Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur]]
* [[Upn veteran yogyakarta|Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta]]
* [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]]
* [[Universitas Andalas]]
* [[Universitas Indonesia]]
* [[Universitas Brawijaya]]
* [[Universitas Airlangga]]
* [[Universitas Diponegoro]]
* [[Universitas Lambung Mangkurat]]
* [[Universitas Riau]]
* [[Universitas Mulawarman]]
* [[Universitas Sumatera Utara]]
* [[Universitas Mulawarman]]
* [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah]]
* [[Universitas Islam Negeri Ar-Raniry]]
* [[Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya]]
 
Di Indonesia, ambil contoh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jurusan Teknik Lingkungan berada di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Walaupun materi teknik lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil, namun kecenderungannya teknik lingkungan dititikberatkan ke arah perencanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik Lingkungan, selain juga karena faktor adanya Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga. Sedangkan pada Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, program studi ini masuk kedalam Fakultas Teknologi Mineral dengan kurikulum berbasis "Kebumian".{{cn}}
Sedangkan [[perguruan tinggi swasta]] di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, adalah:
* [[Universitas Pertamina]]
 
*==== [[UniversitasTeknik Islamlingkungan diluar Indonesia]] ==
Teknik Lingkungan sebenarnya relatif baru di bidang keprofesian, namun dengan sejarah terbentuknya yang cukup panjang. Gelar, atau titel "Insinyur Lingkungan" atau "Sarjana Teknik Lingkungan" sebenarnya tidak pernah ada hingga tahun 1960 di USAmerika Serikat, ketika saat itu beberapa program akademik di bidang teknik (engineering) dan kesehatan masyarakat (public health) mencoba untuk berekspansi ruang lingkup studi mereka, dengan tujuan mendapatkan titel yang lebih spesifik menyesuaikan dengan program studi, pelajaran dan material yang ada. Diharapkan perbedaan antara Insinyur Lingkungan (Environmental Engineer) dengan Insinyur Kesehatan Masyarakat (Public Health Expert) serta dengan cabang teknik lain dapat menjadi jelas.
* [[Universitas Islam Sultan Agung / UNISSULA|Universitas Islam Sultan Agung]]
* [[Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan 'Yayasan Lingkungan Hidup' Yogyakarta(STTL YLH)|Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan 'Yayasan Lingkungan Hidup' Yogyakarta]]
* [[Universitas Winaya Mukti]] Bandung
* [[Institut Teknologi Nasional Bandung]]
* [[Institut Teknologi Nasional Malang]]
* [[Universitas Kebangsaan]]
* [[Universitas Pasundan]]
* [[Universitas Trisakti]]
* Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
* Universitas Batanghari Jambi.
* Universitas Sahid Jakarta
* Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang
* Universitas Bakrie]
* [[Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo]]
* [[Surya University]]
* [[Universitas Bhayangkara Jakarta Raya]]
* ITATS
Teknik Lingkungan sebenarnya relatif baru di bidang keprofesian, namun dengan sejarah terbentuknya yang cukup panjang. Gelar, atau titel "Insinyur Lingkungan" atau "Sarjana Teknik Lingkungan" sebenarnya tidak pernah ada hingga tahun 1960 di US, ketika saat itu beberapa program akademik di bidang teknik (engineering) dan kesehatan masyarakat (public health) mencoba untuk berekspansi ruang lingkup studi mereka, dengan tujuan mendapatkan titel yang lebih spesifik menyesuaikan dengan program studi, pelajaran dan material yang ada. Diharapkan perbedaan antara Insinyur Lingkungan (Environmental Engineer) dengan Insinyur Kesehatan Masyarakat (Public Health Expert) serta dengan cabang teknik lain dapat menjadi jelas.
 
Bagaimanapun juga, teknik lingkungan tidak dapat dipisahkan dari akar sejarahnya, ketika sebenarnya akar dari teknik lingkungan itu melibatkan banyak bidang keilmuan yang lain, sebut saja teknik sipil, kesehatan masyarakat, ekologi, kimia, serta biologi, geologi dan teknik mekanik. Tiga bidang terakhir yang disebut dalam beberapa hal keteknik lingkungan dapat dimasukkan. Di AS, meteorologi dikenal juga sebagai salah satu faktor akar dari teknik lingkungan. Walaupun demikian, teknik sipil dan teknik kimia secara luas diakui sebagai unsur pembentuk teknik lingkungan.
 
Jika diperhatikan di beberapa negara, seperti USAmerika Serikat, negara-negara Eropa, seringkali teknik lingkungan terletak di bawah bagian teknik sipil, yang mana materi perkuliahannya adalah kombinasi bidang sipil yang bergerak di bidang lingkungan. Jepang, Taiwan atau Malaysia, adalah contoh negara yang seringkali teknik lingkungan berada di bawah bidang teknik kimia. Ini terkait dengan beberapa aspek dalam teknik lingkungan yang juga mempelajari reaksi-reaksi kimia, struktur, proses, kimia lingkungan serta berkaitan dengan kimia air.
 
Di Indonesia, ambil contoh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jurusan Teknik Lingkungan berada di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Walaupun materi teknik lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil, namun kecenderungannya teknik lingkungan dititikberatkan ke arah perencanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik Lingkungan, selain juga karena faktor adanya Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga. Sedangkan pada Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, program studi ini masuk kedalam Fakultas Teknologi Mineral dengan kurikulum berbasis "Kebumian".
 
== Lihat pula ==