Pancasila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Majuschi (bicara | kontrib)
k "Lahirnya Pancasila" buku ref. →‎Sejarah perumusan dan lahirnya Pancasila
Baris 18:
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu:
* ''Lima Dasar'' oleh [[Muhammad Yamin]], yang berpidato pada tanggal [[29 Mei]] [[1945]]. [[Muhammad Yamin|Yamin]] merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di [[Indonesia]]. [[Mohammad Hatta]] dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.<ref name="Suwarno_p12">{{cite book|last =Suwarno|first =P.J.|authorlink =|coauthors =|title =Pancasila Budaya Bangsa Indonesia|publisher =|date =|location =|url =|doi =|isbn =|page =12}}</ref>
* ''Panca Sila'' oleh [[Soekarno]] yang dikemukakan pada tanggal [[1 Juni]] [[1945]] dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "''[[Lahirnya Pancasila]]''".<ref name="Schindehuette_p151">{{cite book|last =Schindehuette|first =Matti Justus|authorlink =|coauthors =|title =Zivilreligion als Verantwortung der Gesellschaft. Religion als politischer Faktor in der Entwicklung der Pancasila Indonesiens|publisher = Universitas|date =2006|location = Hamburg|url =http://ediss.sub.uni-hamburg.de/volltexte/2006/2915/|doi =|isbn =|page =151}}</ref>. Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
::''Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.''