James Brooke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Alivanza (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa, Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 20:
|buried =Gereja St Leonard, [[Sheepstor]], [[Dartmoor]]
|}}
'''Sir James Brooke''' ({{lahirmati||29|4|1803||11|6|1868}}) adalah [[Raja Putih]] pertama [[Kerajaan Sarawak]]. Ayahnya, Thomas Brooke, adalah seorang Inggris; ibunya, Anna Maria, dilahirkan di Hertfordshire, sebagai puteri dari seorang ScottishSkot kolonel William Stuart, 9th Lord Blantyre, dan selirnya Harriott Teasdale. James Brooke dilahirkan di Secrore, satupinggiran kota suburb dari Benares, India pada tanggal 29 aprilApril 1803.
James Brooke diangkat menjadi gubernur Sarawak dan baru diberi gelar Rajah oleh Sultan Brunei pada 18 Agustus 1842. Brooke hanya menguasai wilayah Sarawak yang paling barat, di sekitar Kuching. Ia berkuasa hingga kematiannya pada 11 juniJuni 1868.
Dia dikenal sebagai Rajah Putih. Gelar ini diberikan oleh [[Sultan dari Brunei]] dengandan suku Iban di BorneoKalimantan karena jasanya dalam membantu Brunei menghadapi pemberontakan saat itu. BaruGelar ini diresmikan pada tahun 1841 gelar ini diresmikan. Brooke berjalandikirm ke Myanmar (Burma) dengan pasukan EIC pada 1825, terluka, dankemudian dikirim ke Inggris untuk penyembuhan. Pada tahun 1830, ia kembali ke Madras, India untuk menjadikembali anggotabergabung angkatandengan kembalipasukan EIC.
 
Ia mencoba berdagang di [[Timur Jauh]], namun tak sukses. Pada 1835, ayahnya meninggal dan meninggalkannyamewariskan GBP3030.000 [[poundsterling|pound Inggris]], yang dipakainya sebagaiuntuk modal pembelianmembeli kapal, ''the Royalist''. SetelahIa mempersiapkankemudian merencanakan pelayaran ke [[Borneo]] pada 1838, iadan tiba di [[Kuching]] pada bulan Agustus pada1838. tahunDi yangsana samaia untukmenyaksikan menemukanpemberontakan penyelesaian menghadapi pemberontakanorang [[Dayak]] melawan [[Sultan Brunei]]. MenawariIa kemudian menawarkan pertolongannya padakepada Sultan, ia dan krunya membantu mengadakan penyelesaian perdamaian dan sebagai akibatnya diberi gelar Rajah Sarawak oleh sang Sultan yang berterima kasih (walau deklarasi resmi tak dibuat sampai 18 Agustus 1842).
 
Brooke mulai mendirikan dan mempererat kekuasaannya atas Sarawak; memperbaiki administrasi, mengkodifikasimenyusun hukum dan melawan perompakan, yang ternyata menjadi persoalan terus menerus sepanjang pemerintahannya. Brooke kembali secara temporer ke Inggris pada 1847 untuk sementara waktu, di manasana ia diberi kebebasangelar "Freedom of the City" dari kota [[London]], mengangkatdiangkat sebagai gubernur dan panglimakomisioner tertinggitinggi [[Labuan]], KonJenkonjen Inggris di Borneo dan dibentuklah KCB.
 
Brooke menjadi pusat kontroversi pada 1851 saat dakwaan perbuatan jahat terhadapnya menimbulkan pengangkatanmembuat komisi kerajaan dibentuk di [[Singapura]]. Sebagai akibat pemeriksaanTuntutan tuntutannyaitu tak terbukti namun tuduhan berlanjutmasih untuktetap membayangi Brooke.
 
Ia menguasai Sarawak sampai kematiannya pada 11 juniJuni 1868, menyusulsetelah terkena 3 pukulankali [[stroke]] lebih dari periode 10 tahun. Ia digantikan sebagai Rajah oleh keponakannya [[Charles Johnson Brooke]].
 
Cerita fiksiKisah keberanian James Brooke di Sarawak diberikandiceritakan dalam novel C. S. Godshalk ''[[Kalimantaan]]''.
 
== Referensi ==