Pasola: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Lotje (bicara | kontrib)
<ref></ref>
Baris 3:
== Sejarah ==
Menurut cerita rakyat Sumba, pasola berawal dari seorang [[janda]] cantik bernama Rabu Kaba di [[Kampung Waiwuang]].<ref name="Lombokmarine"> {{en}} [http://www.lombokmarine.com/sumba-pasola-festival.htm Sumba Pasola Festival-Sumba Island], ''Lombokmarine''. Diakses pada 26 Mei 2010.</ref> Rabu Kaba mempunyai seorang suami yang bernama Umbu Amahu, salah satu pemimpin di kampung Waiwuang.<ref name="Lombokmarine"/> Selain Umbu Amahu, ada dua orang pemimpin lainnya yang bernama Ngongo Tau Masusu dan Bayang Amahu.<ref name="Lombokmarine"/> Suatu saat, ketiga pemimpin ini memberitahu warga Waiwuang bahwa mereka akan melaut.<ref name="Lombokmarine"/> Tapi, mereka pergi ke selatan pantai [[Sumba Barat]] untuk mengambil [[padi]].<ref name="Lombokmarine"/> Warga menanti tiga orang pemimpin tersebut dalam waktu yang lama, namun mereka belum pulang juga ke kampungnya.<ref name="Lombokmarine"/> Warga menyangka ketiga pemimpin mereka telah meninggal dunia, sehingga warga pun mengadakan [[perkabungan]].<ref name="Lombokmarine"/> Dalam kedukaan itu, janda cantik dari almarhum Umbu Dula, Rabu Kaba terjerat asmara dengan Teda Gaiparona yang berasal dari [[Kampung Kodi]].<ref name="Lombokmarine"/> Namun keluarga dari Rabu Kaba dan Teda Gaiparona tidak menyetujui [[perkawinan]] mereka, sehingga mereka mengadakan ''kawin lari''.<ref name="Lombokmarine"/> Teda Gaiparona membawa janda tersebut ke kampung halamannya.<ref name="Lombokmarine"/> Beberapa waktu berselang, ketiga pemimpin warga Waiwuang (Ngongo Tau Masusu, Bayang Amahu dan Umbu Amahu) yang sebelumnya telah dianggap meninggal, muncul kembali di kampung halamannya.<ref name="Lombokmarine"/> Umbu Amahu mencari isterinya yang telah dibawa oleh Teda Gaiparono.<ref name="Lombokmarine"/> Walaupun berhasil ditemukan warga Waiwuang, Rabu Kaba yang telah memendam asmara dengan Teda Gaiparona tidak ingin kembali.<ref name="Lombokmarine"/> Kemudian Rabu Kaba meminta pertanggungjawaban Teda Gaiparona untuk mengganti [[belis]] yang diterima dari keluarga Umbu Dulla.<ref name="Lombokmarine"/> Belis merupakan banyaknya nilai penghargaan pihak pengambil isteri kepada calon isterinya, seperti pemberian [[kuda]], [[sapi]],[[kerbau]], dan barang-barang berharga lainnya.<ref name="Lombokmarine"/> Teda Gaiparona lalu menyanggupinya dan membayar belis pengganti.<ref name="Lombokmarine"/> Setelah seluruh belis dilunasi diadakanlah upacara perkawinan pasangan Rabu Kaba dengan Teda Gaiparona.<ref name="Lombokmarine"/> Pada akhir pesta pernikahan, keluarga Umbu Dulla berpesan kepada warga Waiwuang agar mengadakan pesta nyale dalam wujud pasola untuk melupakan kesedihan mereka karena kehilangan janda cantik, Rabu Kaba.<ref mzmmamamamdkbje ckvelfbfkifebeifnlennamename="Lombokmarine"/>
{{clear}}