Didi Sunardi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Di panggung SUCI 7, Didi membawa suara para masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam berkomedi. Didi membawakan materi mengenai sudut pandangnya sebagai seorang pekerja bangunan dalam menghadapi kehidupan, mulai dari keluarga, lingkungan kerja, hingga berbagai tema spesifik yang bahkan tidak ada yang menyangka bahwa pekerja bangunan juga memiliki pandangan yang cerdas dalam mengamati keadaan sekitar, seperti misalnya pandangannya terhadap tren media sosial dan menghadapi situasi ketika anaknya ingin diajak pergi liburan. Hal tersebut membuatnya konsisten selama penampilannya dan dicap oleh penonton serta juri sebagai "komika miskin tetapi cerdas", karena cara pandangnya yang cerdas inilah yang mampu membuatnya bertahan lama di kompetisi SUCI 7 dan mampu menyingkirkan beberapa finalis yang bahkan menjadi favorit juara macam [[Arya Novrianus]] dan [[Rere Rassofyan|Rere]]<ref>[http://entertainment.kompas.com/read/2017/05/14/154700310/.suci.7.lebih.matang Kompas.com: SUCI 7 "Lebih Matang"]</ref><ref>[http://blog.batikindonesia.com/65869/#.WZDWsS5NCds Komika Didi Jelaskan Pengalamannya Sebagai "Kuli Bangunan"]</ref>. Akan tetapi, Didi harus mengalami ''close mic'' saat babak 8 besar membawakan tema makanan, karena sempat ''blank'' saat di panggung dan terakhir diketahui bahwa ia sedang menunggu kelahiran anak ketiganya. Karena penampilannya yang selalu dinantikan, akhirnya Didi kembali mendapat kesempatan melalui babak ''callback'' dan ia mendapat voting tertinggi dari masyarakat Indonesia untuk kembali ke kompetisi. Hasilnya, Didi mampu tampil sangat baik dan kembali ke kompetisi sebagai finalis 5 besar SUCI 7. Namun, Didi kurang memanfaatkan kesempatan ini karena ia kembali mengalami ''blank'' di tengah penampilannya sehingga ia kembali mengalami ''close mic'', walaupun ia tetap diberi predikat ''"Kompor Gas"'' oleh [[Indro (Warkop)|Indro Warkop]] sebagai penghormatan untuk penampilannya. Meskipun begitu, berkat penampilannya selama di SUCI 7, ayah dari tiga orang anak ini telah membuka mata masyarakat bahwa tidak selamanya orang susah itu tidak peka terhadap hal-hal yang modern, karena masih ada beberapa yang peka bahkan kritis dan cerdas dalam menilai hal-hal tersebut.
 
Pasca SUCI 7, di tahun berikutnya Didi mencoba kembali mengikuti kompetisi ''stand up comedy'' yaitu [[Stand Up Comedy Academy]] yang diadakan oleh [[Indosiar]] dan telah memasuki musim keempat penyelenggaraan. Di kompetisi bertajuk SUCA 4 tersebut, Didi kembali bersaing bersama [[Boah Sartika]] yang juga merupakan alumni SUCI 7. Tak disangka, Didi yang dimentori oleh [[David Nurbianto]] selama SUCA 4 mengalami perkembangan yang sangat pesat<ref>[https://www.kapanlagi.com/foto/berita-foto/indonesia/intip-kesederhanaan-didi-suca-4-si-kuli-pemalu-yang-kini-lucu.html Kapanlagi: Intip Kesederhanaan Didi SUCA 4 si Kuli Pemalu yang Kini Lucu]</ref>. Bahkan lewat keuletannya dalam mengulik materi komedi akhirnya sukses mengantarnya ke ''grand final'' SUCA 4.
 
== Acara Televisi ==