Yesaya 37: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambahan
Baris 32:
 
: ''Dalam pada itu raja mendengar tentang [[Tirhaka]], raja [[Etiopia]], berita yang demikian: "Ia telah keluar berperang melawan engkau," dan ketika mendengar itu, disuruhnyalah utusan-utusan kepada [[Hizkia]] dengan pesan:''(TB)<ref>{{Alkitab|Yesaya 37:9}} - Sabda.org</ref>
== Ayat 38 ==
: ''Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka [[Adramelekh]] dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian [[Esarhadon]], anaknya, menjadi raja menggantikan dia.''(TB)<ref>{{Alkitab|Yesaya 37:38}} - Sabda.org</ref>
 
* Referensi silang: [[2 Raja-raja 19:37]]
Dari catatan Asyur (terutama [[Daftar Eponim Asyur]]) diyakini bahwa [[Sanherib]] dibunuh pada tahun 681 SM (20 tahun setelah penyerangan ke Yehuda pada tahun 701-700 SM).<ref>J. D. Douglas, ed., ''New Bible Dictionary'' (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1965) 1160.</ref> Surat dari zaman [[Kekaisaran Babilonia Baru]] menguatkan catatan Alkitab, bahwa ia dibunuh oleh putra-putranya sendiri dan oleh pakar ''Assyriolog'' diakui sebagai riwayat sejarah. Dalam surat itu putra Sanherib, Ardi-Mulishi, disebutkan membunuh orang-orang yang bermaksud membongkar rencananya, berhasil membunuh ayahnya diperkirakan pada tahun 681 SM.<ref name=newoxford>''The New Oxford Annotated Bible.'' 4th ed. New York: Oxford Press, 2010.</ref> and kemungkinan besar sama dengan Adramelekh yang disebut dalam ayat ini dan [[Kitab 2 Raja-raja]], meskipun nama Sarezer tidak disinggung sama sekali.<ref name="Archaeological Bible">''Archaeological Study Bible''. Grand Rapids: Zondervan, 2005. Print.</ref> Para pakar menduga bahwa pembunuhan ini dilakukan karena Sanherib tidak memilih Ardi-Mulishi, melainkan [[Esarhadon]], putranya yang lain menjadi calon penggantinya. Catatan Asyur, Babel dan Ibrani memperkuat catatan Alkitab bahwa [[Esarhadon]] akhirnya menjadi raja menggantikan [[Sanherib]].
 
== Lihat pula ==