Kesultanan Melaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 65:
Di bawah pemerintahan raja berikutnya yang naik tahta pada tahun 1459, [[Mansur Syah dari Malaka|Sultan Mansur Syah]], Melaka menyerbu [[Kedah]] dan [[Pahang]], dan menjadikannya negara vassal.<ref name="Samad">Samad, A. A., (1979), ''Sulalatus Salatin'', Dewan Bahasa dan Pustaka</ref> Di bawah sultan yang sama [[Kampar]], dan [[Siak]] juga takluk.<ref name="Samad" /> Sementara kawasan [[Inderagiri]] dan [[Jambi]] merupakan hadiah dari ''Batara Majapahit'' untuk Raja Malaka.<ref name="Samad" /> Sultan Mansur Syah kemudian digantikan oleh putranya [[Alauddin Riayat Syah dari Malaka|Sultan Alauddin Syah]] namun memerintah tidak begitu lama karena diduga ia diracun sampai meninggal<ref name="Halimi" /> dan kemudian digantikan oleh putranya [[Mahmud Syah dari Malaka|Sultan Mahmud Syah]].<ref name="Raffles"/>
 
Hingga akhirawal abad ke-15 Malaka telah menjadi kota pelabuhan kosmopolitan dan pusat perdagangan dari beberapa hasil bumi seperti emas, timah, lada dan kapur. Malaka muncul sebagai kekuatan utama dalam penguasaan jalur [[Selat Malaka]], termasuk mengendalikan kedua pesisir yang mengapit selat itu.<ref name="Halimi">Halimi, A.J., (2008), ''Sejarah dan tamadun bangsa Melayu'', Utusan Publications, ISBN 978-967-61-2155-4.</ref>
 
== Penurunan ==