Jatireja, Compreng, Subang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Azmihafizhr (bicara | kontrib)
Data iklim bmkg wilayah Jatireja, Compreng, updated tahun 2017
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
Desa Jatireja, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang berada di dataran rendah pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian 55 – 65 mdpl, kemiringan lahan sekitar 10% dengan tingkat erosi ±0.001 Ha/m2, rata-rata curah hujan pertahun. Berdasarkan data iklim dari [[Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika]], Desa Jatireja memiliki curah hujan sebesar 1.500 mm - 1.800 mm per tahun, dan suhu rata-rata 28 °C – 35 °C pertahunnya.
 
Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 491,286 Ha yang terdiri dari luas sawah 480 Ha dan luas daratan 78 Ha. Desa Jatireja terdiri dari 3 dusun, yaitu dusun Jatireja, dusun Sukamaneuh, dan dusun Lamaran. Jumlah Rukun Warga di desa tersebut sebanyak 6, dan jumlah Rukun Tetangga di desa tersebut sebanyak 3. Jumlah penduduk di Desa Jatireja sebanyak 6.062 jiwa, yang terdiri dari 3.047 penduduk laki – laki dan
3.015 penduduk perempuan.
 
Desa Jatireja memiliki batas – batas administratif
sebagai berikut :
 
Baris 13:
• Sebelah Timur : Desa Sukatani
 
• Sebelah Selatan : Desa Kiarasari
 
Jarak antara Desa Jatireja dengan ibu kota Negara pusat pemerintahan
sejauh 381 km, jarak ke ibu kota Provinsi sejauh 85 km, dan jarak ke ibu kota
kabupaten sejauh 35 km dan jarak ke kecamatan sejauh 1 km (BPS Kab. Subang 2017) [[Badan Pusat Statistik]]
 
- Bidang Pendidikan
 
Pendidikan merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh masyarakat.
Pendidikan yang baik dibutuhkan agar masyarakat mampu beradaptasi dengan
perubahan zaman yang semakin berkembang. Desa Jatireja memiliki beberapa
lembaga pendidikan yaitu : 2 PAUD, 1 TK, 3 SD, 2 SLTP, 2 SLTA, 1 Pondok
Pesantren, 1 Madrasah, dan 1 Sarana pendidikan non formal ( SLB ). Berdasarkan
total jumalh penduduk di desa tersebut, sebagian penduduk desa Jatireja
berpendidikan terakhir SLTP yaitu sebanyak 1.359, dilanjutkan dengan 902
penduduk yang tidak bersekolah, untuk itu diperlukan motivasi dan pemahaman
kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Hal tersebut berguna untuk
mengubah pola pikir masyarakat sehingga lebih termotivasi untuk melanjutkan
pendidikan.