Perunggit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{inuse}}
'''Tuanku Panglima Perunggit''' adalah penguasa [[Kesultanan Deli]] yang kedua. Ia menggantikan kekuasaan ayahnya, [[Gocah Pahlawan|Tuanku Panglima Gocah Pahlawan]], yang merupakan walinegara bagi [[Kesultanan Aceh]] untuk memerintah di bekas [[Kerajaan Aru]] yang telah ditaklukkan. Ibunya adalah Putri Nang Bulan beru Surbakti, adik perempuan datuk [[Medan Sunggal, Medan|Sunggal]] ([[bahasa Karo|Karo]]: ''raja urung''), Datuk Itam Surbakti, salah seorang penguasa kaum [[suku Karo|Karo]] di [[Deli Tua, Deli Serdang|Deli Tua]].
 
Seiring dengan melemahnya pengaruh Kesultanan Aceh di berbagai wilayah di Sumatera, Perunggit juga mengambil kesempatan untuk membuat Deli menjadi merdeka.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=ZM9wAAAAMAAJ&q=panglima+perunggit&dq=panglima+perunggit&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjHrK-H94feAhWJrY8KHXnqCuIQ6AEIQzAF|title=The History of Medan in the Olden Times|last=(Tengku)|first=Luckman Sinar|date=1996|publisher=Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu|language=en}}</ref> Ia mula-mula menggalang dukungan dari [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] Belanda di [[Melaka|Malaka]], dan pada tahun 1667 mengirim utusan langsung ke Batavia. Pada tahun 1669, Perunggit mengumumkan bahwa Deli adalah merdeka dari kekuasaan Aceh.<ref name=":0" />
 
Setelah ia wafat, kekuasaannya diteruskan oleh anaknya, Tuanku Panglima [[Paderap]].