Sejarah pemikiran evolusi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Hidayatsrf (bicara | kontrib) k proporsal > usulan |
||
Baris 20:
{{See also |Esensialisme}}
Proposal-proporsal bahwa satu jenis dari [[hewan]], bahkan [[manusia]], dapat diturunkan dari jenis hewan lainnya, diketahui bermula dari [[filsafat Yunani kuno|para filsuf Yunani]] [[filsafat pra-Sokratik|pra-Sokratik]] pertama. [[Anaximander|Anaximander dari Miletus]] (s. 610 – 546 SM)
[[Empedokles]] (s. 490 – 430 SM), berpendapat bahwa apa yang orang-orang sebut lahir-mati hewan bercampur aduk dan pemisahan unsur yang menyebabkan "suku-suku dari hal-hal hidup" yang tak terhitung.<ref>{{harvcoltxt |Kirk |Raven |Schofield |1983 |pp=291–292}}</ref> Secara khusus, hewan dan [[tumbuhan]] pertama seperti bagian terputus dari yang terlihat saat ini, beberapa selamat dengan tergabung dalam kombinasi berbeda, dan kemudian berpadu saat pengembangan embrio,{{efn |Bukan dalam [[filogeni]]: Empedokles tak memiliki konsepsi apapun dari evolusi pada jangka geologi.}} dan dimana "setiap hal berubah jika dibutuhkan, terdapat makhluk-makhluk yang bertahan hidup, secara tak sengaja terkomponen dalam cara yang layak."<ref>{{harvcoltxt |Kirk |Raven |Schofield |1983 |p=304}}</ref> Para filsuf lainnya yang lebih berpengaruh pada masa itu, termasuk [[Plato]] (c. 428/427 – 348/347 SM), [[Aristoteles]] (384 – 322 SM), dan para anggota [[Stoikisme|aliran filsafat Stoik]], meyakini bahwa seluruh jenis hal, tak hanya makhluk hidup, ditentukan oleh rancangan ilahi.
Baris 111:
Pada 1796, [[Georges Cuvier]] menerbitkan temuan-temuannya tentang perbedaan antara [[gajah]] hidup dan gajah yang ditemukan dalam [[fosil#jejak fosil|jejak fosil]]. Analisisnya mengidentifikasikan [[mammoth]] dan [[mastodon]] sebagai spesies khas, berbeda dari hewan hidup manapun, dan secara efektif mengakhiri perdebatan jangka panjang tentang apakah spesies dapat menjadi punah.<ref>{{harvnb|Larson|2004|p=7}}</ref> Pada 1788, [[James Hutton]] menjelaskan proses geologi [[gradualisme|bertahap]] yang secara berkelanjutkan beroperasi sepanjang [[waktu dalam]].<ref name="JH">{{harvnb|Mathez|2001|loc=[http://www.amnh.org/education/resources/rfl/web/essaybooks/earth/p_hutton.html "Profile: James Hutton: The Founder of Modern Geology"]}}: "...we find no vestige of a beginning, no prospect of an end."</ref> Pada 1790an, [[William Smith (geolog)|William Smith]] memulai proses pengurutan [[Stratum|strata batu]] dengan menguji fosil-fosil dalam lapisan-lapisan saat ia mengerjakan peta geologi Inggris buatannya. Secara terpisah, pada 1811, Cuvier dan [[Alexandre Brongniart]] menerbitkan sebuah kajian berpengaruh dari sejarah geologi dari sebuah kawasan di sekitaran Paris, berdasarkan pada suksesi [[stratigrafi]] dari lapisan batu. Karya-karya tersebut membantu pendirian antikuitas Bumi.<ref>{{harvnb|Bowler|2003|p=113}}</ref> Cuvier mengadvokasikan [[katastrofisme]] untuk menjelaskan susunan kepunahan dan [[prinsip suksesi fauna|suksesi fauna]] yang diraih dari jejak fosil.
Pengetahuan jejak fosil masih sangat maju pada beberapa dekade pertama pada abad ke-19. Pada 1840an, penjelasan dari [[skala waktu geologi]] menjadi jelas, dan pada 1841, [[John Phillips (geolog)|John Phillips]] menamakan tiga era besar, berdasarkan pada [[faunan]] yang mendominasi dari masing-masing era: [[Paleozolikum]], yang didominasi oleh [[invertebrata]] laut dan ikan, [[Mesozoikum]], zaman reptil, dan [[Senozoikum]], zaman mamalia. Gambaran progresif dari sejarah kehidupan tersebut diterima bahkan oleh para geolog Inggris konservatif seperti [[Adam Sedgwick]] dan [[William Buckland]]; namun, seperti Cuvier, mereka mengatributkan progresi tersebut dengan episode-episode katastrofik berulang dari kepunahan yang disusul oleh episode-episode penciptaan baru.<ref>{{harvnb|Larson|2004|pp=29–38}}</ref> Tak seperti Cuvier, Buckland dan beberapa advokat teologi alam lainnya di kalangan geolog Inggris secara eksplisit menghubungkan episode katastrofik terakhir yang
</ref>
Baris 120:
[[Berkas:Lamarck's Two-Factor Theory.svg|jmpl|upright=1.6|kiri|Teori dua faktor Lamarck melibatkan plan-[[plan tubuh]] hewan yang bergerak secara terkompleksifikasi menuju tingkat yang lebih tinggi ([[orthogenesis]]) menciptakan pokok [[filum|fila]], dan sebuah unsur adaptatif yang menyebabkan para hewan dengan plan tubuh yang diberikan untuk beradaptasi pada suatu keadaan (terpakai dan tak terpakai, [[warisan karakteristik terakuisisi]]), menciptakan keragaman [[spesies]] dan [[genus|genera]].<ref name="Gould 2001">{{cite book | last=Gould | first=Stephen | title=The lying stones of Marrakech : penultimate reflections in natural history | publisher=Vintage | year=2001 | isbn=978-0-09-928583-0 | pages=119–121}}</ref>]]
Dalam ''[[Philosophie Zoologique]]'' dari tahun 1809, Jean-Baptiste Lamarck
Sebuah aliran anatomi komparatif Inggris radikal yang meliputi [[anatomi]]s [[Robert Edmond Grant]] sangat menyentuh dengan aliran Perancis Lamarck dari ''Transformasionisme''. Salah satu ilmuwan Perancis yang mempengaruhi Grant adalah anatomis [[Étienne Geoffroy Saint-Hilaire]], yang gagasannya tentang kesatuan berbagai plan tubuh hewan dan [[homologi (biologi)|homologi]] dari struktur anatomi tertentu akan sangat berpengaruh dan berujung pada debat intens dengan koleganya Georges Cuvier. Grant menjadi otoritas tentang [[anatomi]] dan reproduksi invertebrata laut. Ia mengembangkan gagasan transmutasi dan [[evolusionisme]] Lamarck dan Erasmus Darwin, dan menyelidiki homologi, bahkan
[[Berkas:Vestiges dev diag.svg|jmpl|upright=0.6|''[[Vestiges of the Natural History of Creation]]'' (1844) karya [[Robert Chambers (jurnalis)|Robert Chambers]] menunjukkan [[ikan]] (F), [[reptil]] (R), dan burung (B) bercabang dari sebuah wadah yang berujung ke [[mamalia]] (M).]]
Pada 1844, penerbit Skotlandia [[Robert Chambers (penerbit kelahiran 1802)|Robert Chambers]] secara anonim meneribitkan sebuah buku yang banyak dibaca namun sampai kontroversial berjudul ''[[Vestiges of the Natural History of Creation]]''. Buku tersebut
Gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies berasosiasi dengan [[materialisme]] radikal dari Abad Pencerahan dan diserang oleh para pemikir yang lebih konservatif. Cuvier menyerang gagasan-gagasan Lamarck dan Geoffroy, sepakat dengan Aristoteles bahwa spesies bersifat tetap. Cuvier meyakini bahwa bagian-bagian individual dari seekor hewan sangat terkorelasi satu sama lain untuk membolehkan satu bagian dari anatomi untuk berubah dari isolasi dari hewan lainnya, dan berpendapat bahwa jejak fosil menunjukkan susunan kepunahan katastrofik yang disusul oleh repopulasi, ketimbang perubahan bertahap sepanjang waktu. Ia juga menyatakan bahwa hewan-hewan dan mumi-mumi hewan dari [[Mesir]], yang berusia ribuan tahun, tak menunjukkan tanda perubahan saat dibandingkan dengan hewan-hewan modern. Kekuatan argumen Cuvier dan reputasi saintifiknya membantu mempertahankan gagasan transmutasional keluar dari arus utama sepanjang berdekade-dekade.<ref>{{harvnb|Larson|2004|pp=5–24}}</ref>
Baris 218:
== 1940s–1960an: Biologi molekular dan evolusi ==
Pada dekade-dekade pertengahan dari abad ke-20, biologi molekuler timbul, dan bidang tersebut mempelajari alam kimia gen sebagai [[sekuensi asam nukleik|sekuensi-sekuensi DNA]] dan hubungan mereka dengan sekuensi-sekuensi protein melalui [[kode genetik]]. Pada saat yang bersamaan, teknik kuat meningkat untuk menganalisis protein, seperti [[elektroforesis gel dari protein|elektroforesis]] dan [[pensekuensian protein]], membawa fenomena biokimia ke dalam ranah teori evolusi sintetis. Pada awal 1960an, pakar biokimia [[Linus Pauling]] dan [[Emile Zuckerkandl]]
Dari awal 1960an, biologi molekuler makin dipandang sebagai ancaman untuk inti tradisional biologi evolusi. Menghimpun para pakar biologi evolusi—terutama Ernst Mayr, Theodosius Dobzhansky, dan George Gaylord Simpson, tiga arsitek dari sintesis modern—sangat skeptis terhadap kesepakatan molekuler, khususnya saat ini dihubungkan (atau dipadukan) dengan seleksi alam. Hipotesis jam molekuler dan teori netral sangatlah kontroversial, menimbulkan debat netralis-seleksionis atas pengaruh relatif dari mutasi, pergerakan dan seleksi, yang berlanjut sampai 1980an tanpa kesepakatan yang jelas.<ref>{{cite journal |last=Dietrich |first=Michael R. |date=Spring 1998 |title=Paradox and Persuasion: Negotiating the Place of Molecular Evolution within Evolutionary Biology |journal=[[Journal of the History of Biology]] |volume=31 |issue=1 |pages=85–111 |doi=10.1023/A:1004257523100 |jstor=4331466 |pmid=11619919 |ref=harv}}</ref><ref>{{cite journal |last=Hagen |first=Joel B. |date=Autumn 1999 |title=Naturalists, Molecular Biologists, and the Challenges of Molecular Evolution |journal=[[Journal of the History of Biology]] |volume=32 |issue=2 |pages=321–341 |doi=10.1023/A:1004660202226 |jstor=4331527 |pmid=11624208 |ref=harv}}</ref>
Baris 228:
Pada pertengahan 1960an, [[George C. Williams (pakar biologi)|George C. Williams]] sangat mengkritik penjelasan adaptasi yang ditulis dalam istilah "pertahanan hidup spesies" (argumen [[seleksi grup]]). Penjelasan semacam itu banyak digantikan oleh pandangan evolusi terpusat gen, diepitomisasikan oleh argumen [[seleksi kekerabatan]] dari [[W. D. Hamilton]], [[George R. Price]] dan [[John Maynard Smith]].<ref>{{cite journal |last=Mayr |first=Ernst |authorlink=Ernst Mayr |date=March 18, 1997 |title=The objects of selection |url=http://www.pnas.org/content/94/6/2091.full |journal=[[Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|PNAS USA]] |volume=94 |issue=6 |pages=2091–2094 |bibcode=1997PNAS...94.2091M |doi=10.1073/pnas.94.6.2091 |pmc=33654 |pmid=9122151 |accessdate=2014-10-30 |ref=harv}}</ref> Sudut pandang tersebut kemudian dijelaskan dan dipopulerisasikan dalam buku tahun 1976 berpengaruh ''[[The Selfish Gene]]'' karya [[Richard Dawkins]].<ref>{{harvnb|Bowler|2003|p=361}}</ref> Model-model periode nampak menunjukkan bahwa seleksi grup sangat dibatasi dalam kekuatannya; meskipun model-model yang lebih baru memberikan kemungkinan seleksi multi-tingkat.<ref name="Gould">{{cite journal |last=Gould |first=Stephen Jay |authorlink=Stephen Jay Gould |date=February 28, 1998 |title=Gulliver's further travels: the necessity and difficulty of a hierarchical theory of selection |journal=[[Philosophical Transactions of the Royal Society B]] |volume=353 |issue=1366 |pages=307–314 |doi=10.1098/rstb.1998.0211 |pmc=1692213 |pmid=9533127 |ref=harv}}</ref>
Pada 1973, [[Leigh Van Valen]]
Namun, berseberangan dengan penjelasan dari hipotesis Red Queen, Hanley dan lainnya menemukan bahwa prevalensi, abundansi dan intensitas pengartian dari hewan-hewan kecil lebih signifikan pada seksual tokok ketimbang hewan-hewan aseksual yang berbagi habitat yang sama.<ref>{{cite journal |last1=Hanley |first1=Kathryn A. |last2=Fisher |first2=Robert N. |last3=Case |first3=Ted J. |date=June 1995 |title=Lower Mite Infestations in an Asexual Gecko Compared With Its Sexual Ancestors |journal=[[Evolution (jurnal)|Evolution]] |volume=49 |issue=3 |pages=418–426 |doi=10.2307/2410266 |jstor=2410266}}</ref> Selain itu, Parker, setelah mengulas sejumlah kajian genetik tentang resistensi penyakit tumbuhan, gagal menemukan contoh tinggal yang sejalan dengan konsep bahwa patogen adalah agen selektif utama yang bertanggung jawab atas reproduksi seksual dalam tuan rumah mereka.<ref>{{cite journal |last=Parker |first=Matthew A. |date=September 1994 |title=Pathogens and sex in plants |journal=[[Evolutionary Ecology]] |volume=8 |issue=5 |pages=560–584 |doi=10.1007/BF01238258 }}</ref> Di tingkat yang bahkan lebih fundamental, Heng<ref>{{cite journal |last=Heng |first=Henry H.Q. |date=May 2007 |title=Elimination of altered karyotypes by sexual reproduction preserves species identity |journal=[[Genome (journal)|Genome]] |volume=50 |issue=5 |pages=517–524 |doi=10.1139/g07-039 |pmid=17612621}}</ref> dan Gorelick dan Heng<ref>{{cite journal |last1=Gorelick |first1=Root |last2=Heng |first2=Henry H.Q. |date=April 2011 |title=Sex reduces genetic variation: a multidisciplinary review |journal=[[Evolution (jurnal)|Evolution]] |volume=65 |issue=4 |pages=1088–1098 |doi=10.1111/j.1558-5646.2010.01173.x |pmid=21091466}}</ref> mengulas bukti bahwa seks, alih-alih menghimpun keragaman, bertindak berseberangan dengan keragaman genetik. Mereka menganggap bahwa tindakan seks adalah sebuah filter koarse, tak memberikan perubahan genetik besar, seperti rearansemen kromosomal, namun membolehkan variasi minor, seperti perubahan di nukleotida atau tingkat gen (bahkan seringkali netral) untuk lolos melalui penyaringan seksual. Pada saat ini, fungsi adaptasi dari seks masih menjadi masalah besar yang tak terselesaikan dalam biologi. Model-model bersaing untuk menjelaskan fungsi adaptasi dari seks yang diulas oleh Birdsell dan Wills.<ref>{{harvnb|Birdsell|Wills|2003|pp=27–137}}</ref> Sebuah pandangan alternatif utama untuk hipotesis Red Queen adalah bahwa seks berkembang, dan diutamakan, sebagai proses untuk memperbaiki kerusakan DNA, dan bahwa variasi genetik diproduksi sebagai biproduk.<ref>{{harvnb|Bernstein|Hopf|Michod|1987|pp=323–370}}</ref><ref>{{harvnb|Bernstein|Bernstein|Michod|2012|pp=1–49}}</ref>
Baris 241:
{{See also|Spesiasi|Sejarah spesitasi}}
[[Berkas:CollapsedtreeLabels-simplified.svg|jmpl|Sebuah [[pohon filogenetik]] menunjukkan [[sistem tiga domain]]. [[Eukariot]] diarnai merah, [[arkea]] diwarnai hijau, dan [[bakteria]] diwarnai biru]]
Salah satu debat paling berpengaruh yang timbul pada 1970an adalah seputar teori [[keseimbangan bersela]]. [[Niles Eldredge]] dan Stephen Jay Gould
=== Mikrobiologi, transfer gen horisontal, dan endosimbiosis ===
Baris 268:
=== Perluasan sintesis evolusi ===
Gagasan perluasan sintesis evolusi timbul pada sintesis modern abad ke-20 untuk meliputi konsep dan mekanisme seperti [[seleksi grup#Teori seleksi multi-tingkat|teori seleksi multi-tingkat]], [[pewarisan epigenetik tran-generasional]], [[konstruksi niche]] dan [[evolvabilitas]]—meskipun beberapa perbedaan sintesis semacam itu
== Teori evolusi tak konvensional ==
Baris 284:
{{Main|Strukturalisme (biologi)}}
Pakar biologi matematika [[Stuart Kauffman]] menyatakan bahwa [[organisasi diri]] dapat memainkan peran-peran bersama dengan seleksi alam dalam tiga area biologi evolusi, yakni [[dinamika populasi]], [[evolusi molekuler]], dan [[morfogenesis]].<ref>{{harvnb|Kauffman|1993|p=passim}}</ref> Namun, Kauffman tak memberikan catatan peran esensial dari [[energi]] (contohnya, memakai [[pirofosfat]]) dalam laju reaksi biokimia pada sel, seperti yang
== Lihat pula ==
|