Nambo, Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
{{unreferenced|date=Januari 2017}}
{{kecamatan
Kecamatan Nambo adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah yang mana Kantor Camatnya berada di Kelurahan Nambo Bosa. Kecamatan Nambo terdiri dari 6 Kelurahan dan 5 Desa yaitu Desa Koyoan, Desa Koyoan Permai, Kelurahan Nambo Lempek, Kelurahan Nambo Lempek Baru, Kelurahan Nambo Bosa, Kelurahan Nambo Padang, Kelurahan Lontio, Kelurahan Lontio Baru, Desa Lumbe, Desa Padungnyo dan Desa Sayambongin.
|nama=Nambo
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Banggai
|luas=169,7 km&sup2;<ref>[http://banggaikab.bps.go.id/statictable/2015/04/27/37/luas-dan-pembagian-daerah-administrasi-kabupaten-banggai-menurut-kecamatan.html Luas dan Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten Banggai Menurut Kecamatan]</ref>
|penduduk=8.338 jiwa (2015)<ref>[http://banggaikab.bps.go.id/statictable/2016/11/21/111/-jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-di-kabupaten-banggai-2014-2015.html Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Banggai 2014-2015]</ref>
|kelurahan=11
|nama camat=-
|kepadatan=49 jiwa/km&sup2;
|provinsi=Sulawesi Tengah
}}
'''Nambo''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Banggai]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini berjarak sekitar sekitar 21 Km ke barat dari [[Kota Luwuk]], ibukota [[Kabupaten Banggai]]. Pusat pemerintahannya berada di [[Lontio, Nambo, Banggai|Kelurahan Lontio]]. Kecamatan Nambo merupakan kecamatan hasil pemekaran [[Luwuk, Banggai|Kecamatan Luwuk]] dan [[Kintom, Banggai|Kecamatan Kintom]] pada Tahun 2011.
 
== Batas wilayah ==
Penduduk di Kecamatan Nambo berjumlah ± 9.000 jiwa terdiri dari 99% Etnis Saluan, jadi jangan heran kalau di Kecamatan Nambo masyarakatnya menggunakan [[Bahasa Saluan]] sebagai bahasa sehari-hari. Masyarakat Kecamatan Nambo berpijak pada dasar budaya Saluan yang berintisari nilai-nilai agama Islam. Masyarakat di Kecamatan Nambo merupakan rangkai rumpun keluarga yang utuh sehingga masyarakat di Kecamatan Nambo hidup rukun dan damai.
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara= [[Pagimana, Banggai|Kecamatan Pagimana]]
|selatan= Teluk Tolo
|barat=[[Kintom, Banggai|Kecamatan Kintom]]
|timur=[[Luwuk Selatan, Banggai|Kecamatan Luwuk Selatan]]
}}
 
== Desa/ kelurahan ==
Kecamatan Nambo sangat dikenal sebagai Kecamatan yang sangat mencintai dan melestarikan kesenian tradisionalnya seperti: [[Musik Karambangan Nambo]], [[Musik Gambus Nambo]], [[Tari Tontila]], [[Tari Allaho]], [[Tari Umapos]], Tari Langka Tano, dan [[Kirab Pandanga]].
{{col-css3-begin|2}}
# [[Koyoan, Nambo, Banggai|Koyoan]]
# [[Koyoan Permai, Nambo, Banggai|Koyoan Permai]]
# [[Lontio, Nambo, Banggai|Lontio]]
# [[Lontio Baru, Nambo, Banggai|Lontio Baru]]
# [[Lumbe, Nambo, Banggai|Lumbe]]
# [[Nambo Bosaa, Nambo, Banggai|Nambo Bosaa]]
# [[Nambo Lempek, Nambo, Banggai|Nambo Lempek]]
# [[Nambo Lempek Baru, Nambo, Banggai|Nambo Lempek Baru]]
# [[Nambo Padang, Nambo, Banggai|Nambo Padang]]
# [[Padungnyo, Nambo, Banggai|Padungnyo]]
# [[Sayambongin, Nambo, Banggai|Sayambongin]]
{{col-css3-end}}
 
== Penduduk ==
Seni bela diri tradisional juga dilestarikan oleh masyarakat di Kecamatan ini yaitu [[Langka Tano]], satu aliran silat tradisional Saluan yang hidup dan berkembang di Kecamatan Nambo dalam menghadapi penjajahan dahulu kala.
Penduduk di Kecamatan Nambo berjumlah ± 98.000338 jiwa terdiripada daritahun 99%2015 Etnisyang Saluan,hampir jadi99% jangannya heranberasal kalaudari diEtnis KecamatanSaluan Nambosehingga masyarakatnya berbicara menggunakan [[Bahasa Saluan]] sebagai bahasa sehari-hari. Masyarakat Kecamatan Nambo berpijak pada dasar budaya Saluan yang berintisari nilai-nilai agama Islam. Masyarakat di Kecamatan Nambo merupakan rangkai rumpun keluarga yang utuh sehingga masyarakat di Kecamatan Nambo hidup rukun dan damai.
 
== Kesenian ==
Di Kecamatan Nambo terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi mulai dari wisata alam, sejarah sampai budaya seperti: Air Terjun Dendengan, Air Terjun Nabota, Uwe Nye-nyek, Danau Dowiwi, Bukit Savana Jengket, Pantai Koyoan, Benteng Nambo, Tenun Ikat Nambo, Batik Nambo, Pandai Besi Nambo, Kasur Nambo, Kerajinan dan Seni Ukir Kayu Nambo, Anyaman Nambo, dll.
Kecamatan Nambo sangat dikenal sebagai Kecamatan yang sangat mencintai dan melestarikan kesenian tradisionalnya seperti: [[Musik Karambangan Nambo]], [[Musik Gambus Nambo]], [[Tari Tontila]], [[Tari Allaho]], [[Tari Umapos]], Tari Langka Tano, dan [[Kirab Pandanga]]. Seni bela diri tradisional juga dilestarikan oleh masyarakat di Kecamatan ini yaitu [[Langka Tano]], satu aliran silat tradisional Saluan yang hidup dan berkembang di Kecamatan Nambo dalam menghadapi penjajahan dahulu kala.
 
== Pariwisata ==
Di Kecamatan Nambo terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi mulai dari wisata alam, sejarah sampai budaya seperti: Air Terjun Dendengan, Air Terjun Nabota, Uwe Nye-nyek, Danau Dowiwi, Bukit Savana Jengket, Pantai Koyoan, Benteng Nambo, Tenun Ikat Nambo, Batik Nambo, Pandai Besi Nambo, Kasur Nambo, Kerajinan dan Seni Ukir Kayu Nambo, Anyaman Nambo, dll. Di pantai Kelurahan Nambo Padang terdapat sebuah mata air yang dipercaya oleh masyarakat Nambo sebagai mata air yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, masyarakat Nambo menyebutnya Uwe Endeki.
 
Sebagai bagian dari Wallacea Area, hutan di Kecamatan Nambo adalah rumah satwa endemik Sulawesi seperti Tarsius, Kumbang Bersisik Sulawesi, Anoa, Kus-kus, Kera Macaca Sulawesi, Rusa, Biawak, Burung Rangkong, Burung Elang, Burung Gagak, dan berbagai jenis burung, kupu-kupu, dan satwa lainnya. Berbagai spesies tumbuhan juga merupakan kekayaan hayati di hutan Kecamatan Nambo.
 
== Referensi ==
Di pantai Kelurahan Nambo Padang terdapat sebuah mata air yang dipercaya oleh masyarakat Nambo sebagai mata air yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, masyarakat Nambo menyebutnya Uwe Endeki.
{{reflist}}
 
<!--[[Durian Nambo]] adalah salah satu ikon kecamatan ini. [[Durian Nambo]] adalah durian yang tumbuh di pegunungan Kecamatan Nambo, rasanya sangat enak dan segar karena durian ini tidak diperam, dipanen dengan cara dipetik atau jatuh ketika sudah masak. Durian ini dijajakan oleh para penjual di sepanjang jalan utama di Kecamatan Nambo saat musimnya tiba. Menikmati durian ini langsung di bawah pohonnya adalah kenikmatan tersendiri, dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, dengan jalur yang sedikit menantang dan merupakan pengalaman adventure yang tak akan terlupakan.
 
Selain [[Durian Nambo]], kecamatan ini juga adalah penghasil buah mangga dan buah-buahan lainnya, sayur-sayuran, dan palawija, juga hasil perkebunan seperti kelapa, cengkih, kemiri, dan kakao, hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di Kecamatan Nambo adalah petani dan pekebun.
Baris 22 ⟶ 59:
Tak lupa pula Kecamatan ini sangat dikenal dengan pemain sepak bolanya yang handal berbakat alami, dikenal dengan klub sepak bola legendarisnya yaitu [[PS Mutiara Nambo]] yang selalu menjadi warna dalam setiap pertandingan dikarenakan klub sepak bola ini selalu memberikan penampilan yang dibalut dengan skill sepak bola yang dijiwai seni dan sportifitas olahraga.
 
Kecamatan yang layak menyandang gelar sebagai Kecamatan Budaya di Kabupaten Banggai ini berjarak ± 3 Km dari [[Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir]] dan ± 16 Km dari Pusat [[Kota Luwuk]].-->
 
{{Kabupaten Banggai}}
 
[[Kecamatan{{kecamatan-stub}}
{{Nambo, Luwuk}}
{{Kota Luwuk}}
{{Sulawesi Timur}}
{{uncategorized|date=Januari 2017}}