Kiai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k stub,kat
Feri istanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Bagi pemahaman Jawa, '''Kiai''' adalah sebutan untuk "yang dituakan ataupun dihormati" baik berupa orang, ataupun barang. Selain Kiai, bisa juga digunakan sebutan Nyai untuk yang perempuan.
'''Kiai''' adalah [[gelar]] bagi Kepala [[distrik]], bukan [[ulama]]. Di [[Jawa]] disebut [[wedana]], gelar ini berasal dari nama jabatan menteri [[Kerajaan Banjar]]. Pemerintah [[Hindia Belanda]] mengalihkan nama ini untuk nama [[jabatan]] kepala distrik untuk [[wilayah]] [[Kalimantan]].
Kiai bisa digunakan untuk menyebut :
# [[ Ulama ]] atau tokoh contoh: Kiai Haji Hasyim Muzadi
# Pusaka contoh: Keris Kiai Joko Piturun, Gamelan Kiai Gunturmadu
# Hewan contoh: Kerbau Kiai Slamet, Kuda Kyai Gagak Rimang
# Makhluk Halus penunggu suatu tempat contoh: Kiai Sapujagad
# Orang yang sudah meninggal (meskipun berusia muda). Bisa dilihat di nisan pada kompleks makam masyarakat Jawa.
 
'''Kiai''' bagi Masyarakat Banjar adalah [[gelar]] bagi Kepala [[distrik]], bukan [[ulama]]. Di [[Jawa]] disebut [[wedana]], gelar ini berasal dari nama jabatan menteri [[Kerajaan Banjar]]. Pemerintah [[Hindia Belanda]] mengalihkan nama ini untuk nama [[jabatan]] kepala distrik untuk [[wilayah]] [[Kalimantan]]. Misalnya, Kiai Masdhulhak, seorang kiai yang meninggal dalam pemeberontakanpemberontakan Hariang, [[Banua Lawas, Tabalong]], tahun [[1937]].
 
{{stub}}