Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
UnFace (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan UnFace (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Akuindo
Tag: Pengembalian
Baris 1:
{{Kotak info asosiasi sepak bola nasional
#P$$I #EDYOUT #TISHAOUT #JOKDRIOUT
|Logo =Logo PSSI.png
KAPAN MAU MAJU SEPAKBOLA INDONESIA? KALAU SISTEMNYA TEBANG PILIH? YOU ARE DON'T CARE ABOUT FOOTBALL! SO JUST GTFO FROM INDONESIA!
|Founded = [[19 April]] [[1930]]
-UnFace
|FIFA affiliation = [[1952]]
|Region = [[Konfederasi Sepak Bola Asia|AFC]]
|Region affiliation = [[1954]]
|President = [[Edy Rahmayadi]]<br /><small>{{Nowrap|([[10 November]] [[2016]]–sekarang)}}</small>
|Website = [http://www.pssi.org www.pssi.org]
}}
'''Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia''', disingkat '''PSSI''', adalah badan yang mengendalikan [[sepak bola]] di [[Indonesia]]. PSSI berdiri pada tanggal [[19 April]] [[1930]] dengan nama awal ''Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia''. Ketua umum pertamanya adalah [[Soeratin Sosrosoegondo|Ir. Soeratin Sosrosoegondo]].
 
PSSI bergabung dengan [[Fédération Internationale de Football Association|FIFA]] pada tahun [[1952]], kemudian dengan [[AFC]] pada tahun [[1954]]. PSSI menggelar kompetisi [[Liga Indonesia]] setiap tahunnya, dan sejak tahun [[2005]], diadakan pula [[Piala Indonesia]]. Ketua Umum PSSI sejak [[10 November]] [[2016]] adalah [[Edy Rahmayadi]].
 
== Sejarah ==
=== Sejarah perkumpulan sepak bola di Indonesia ===
:)
{{main|Sepak bola di Hindia Belanda}}
Di akhir tahun [[1920]], pertandingan ''voetbal'' atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain sepak bola, bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain, seperti [[kasti]], [[bola tangan]], [[renang]], [[tenis]], dan [[hoki]]. Hanya, semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil sepak bola paling disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
 
Lapangan Singa ([[Lapangan Banteng]]) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar pertandingan panca lomba (''vijfkam'') dan ''tienkam'' (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tetapi juga warga [[Belanda]], [[Eropa]], dan [[Indonesia]] membuat bond-bond serupa.
 
Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah [[Nederlandsch Indische Voetbal Bond]] (NIVB) yang pada tahun [[1927]] berubah menjadi [[Nederlandsch Indische Voetbal Unie]] (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.
 
Pada 1928 dibentuk [[Voetbalbond Indonesia Jacatra]] (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta ([[Persija|Persidja]]) pada [[1925]]. Pada [[19 April]] [[1930]], Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakpus.
 
Pada tahun [[1930-an]], di Indonesia berdiri tiga organisasi sepak bola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) pada tahun [[1936]] yang merupakan milik bangsa Belanda, [[Hwa Nan Voetbal Bond]] (HNVB) milik bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia. Pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada [[1933]], VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.
 
Pada [[1938]] Indonesia lolos ke [[Piala Dunia FIFA 1938|Piala Dunia]]. Pengiriman [[Tim nasional sepak bola Indonesia|kesebelasan Indonesia]] (Hindia Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan [[April]] [[1930]]. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.
 
Pada masa [[Jepang]], semua bond sepak bola dipaksa masuk ''Tai Iku Koi'' bentukan pemerintahan militer Jepang. Pada masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.
 
Tahun [[1948]], pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan pertama kali di [[Solo]]. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejalan dengan olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang makin populer di masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga pun meningkat. Pada tahun [[1960-an|1960]]-[[1970-an]], pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru juga menyediakan peralatan sepak bola.
 
Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal, trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas. Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah persepak bolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain indo mulai luntur pada tahun 1960-an<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/07/16/08315332/voetbal.di.batavia|title='Voetbal' di Batavia|publisher= Kompas.com|newspaper=Kompas|accessdate=25 Oktober 2015|date=16 Juli 2010}}</ref>.
 
=== Sejarah PSSI ===
PSSI dibentuk pada tanggal [[19 April]] [[1930]] di [[Yogyakarta]] dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Sebagai organisasi [[olahraga]] yang lahir pada masa penjajahan [[Belanda]], kelahiran PSSI ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. Apabila mau meneliti dan menganalisa lebih lanjut saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda [[Indonesia]] yang ikut bergabung.
 
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama [[Soeratin Sosrosoegondo]]. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di [[Heckelenburg]], [[Jerman]], pada tahun [[1927]] dan kembali ke [[Indonesia|tanah air]] pada tahun [[1928]]. Ketika kembali, [[Soeratin Sosrosoegondo|Soeratin]] bekerja pada sebuah perusahaan bangunan [[Belanda]], ''Sizten en Lausada'', yang berkantor pusat di [[Yogyakarta]]. Di sana dia merupakan satu-satunya orang [[Indonesia]] yang duduk sejajar dengan komisaris perusahaan konstruksi besar itu. Akan tetapi, didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi, dia kemudian memutuskan untuk mundur dari perusahaan tersebut.
 
Setelah berhenti dari ''Sizten en Lausada'', [[Soeratin Sosrosoegondo|Soeratin]] lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain [[sepak bola]], dia menyadari kepentingan pelaksanaan butir-butir keputusan yang telah disepakati bersama dalam pertemuan para pemuda [[Indonesia]] pada tanggal [[28 Oktober]] [[1928]] ([[Sumpah Pemuda]]). [[Soeratin Sosrosoegondo|Soeratin]] melihat [[sepak bola]] sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang [[Belanda]].
 
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, [[Soeratin Sosrosoegondo|Soeratin]] rajin mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh [[sepak bola]] di [[Solo]], [[Yogyakarta]], dan [[Bandung]]. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi secara diam-diam untuk menghindari sergapan [[Polisi Belanda]] (PID). Kemudian, ketika mengadakan pertemuan di [[hotel]] kecil ''Binnenhof'' di Jalan Kramat 17, [[Jakarta]], Soeri, ketua VIJ (''Voetbalbond Indonesische Jakarta''), dan juga pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi [[sepak bola]] nasional. Selanjutnya, pematangan gagasan tersebut dilakukan kembali di [[Bandung]], [[Yogyakarta]], dan [[Solo]] yang dilakukan dengan beberapa tokoh pergerakan nasional, seperti [[Daslam Hadiwasito]], [[Amir Notopratomo]], A. Hamid, dan Soekarno (bukan [[Bung Karno]]). Sementara itu, untuk kota-kota lainnya, pematangan dilakukan dengan cara kontak pribadi atau melalui kurir, seperti dengan Soediro yang menjadi Ketua Asosiasi Muda [[Magelang]].
GA ADA SEJARAH
[[Berkas:Indonesia FA.gif|jmpl|kiri|Logo lama PSSI.]]
Kemudian pada tanggal [[19 April]] [[1930]], berkumpullah wakil dari VIJ (Sjamsoedin, mahasiswa RHS), BIVB - ''Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond'' (Gatot), PSM - ''Persatuan sepak bola Mataram'' [[Yogyakarta]] (Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo), VVB - ''Vortenlandsche Voetbal Bond'' [[Solo]] (Soekarno), MVB - ''Madioensche Voetbal Bond'' (Kartodarmoedjo), IVBM - ''Indonesische Voetbal Bond Magelang'' (E.A. Mangindaan), dan SIVB - ''Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond'' (Pamoedji). Dari pertemuan tersebut, diambillah keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari '''P'''ersatoean '''S'''epak Raga '''S'''eloeroeh '''I'''ndonesia. Nama PSSI lalu diubah dalam kongres PSSI di [[Solo]] pada tahun [[1930]] menjadi ''Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia'' sekaligus menetapkan [[Soeratin Sosrosoegondo|Ir. Soeratin]] sebagai ketua umumnya.
 
== Kontroversi ==
Baris 196 ⟶ 232:
! Nama !! Jabatan
|-
| [[PersijaEdy JakartaRahmayadi]] || Ketua
|-
| [[Joko Driyono]] ||rowspan=2| Wakil Ketua