Ratna Sarumpaet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maemo3 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan Maemo3 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AMA Ptk
Tag: Pengembalian
Baris 1:
{{Infobox person
|name = GalihRatna dan RatnaSarumpaet
|image =
|image_size =
|caption =
|birth_date = {{birth date and age|19281949|7|16}}
|birth_place = [[Tarutung, Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]]
|birth_name =
Baris 28:
}}
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Sarumpaet]]}}
'''Ratna Sarumpaet''' ({{lahirmati|[[Tarutung, Tapanuli Utara]]|16|7|1949}}) adalah orangseniman pembuatberkebangsaan onar[[Indonesia]] yang banyak mengeluti dunia perdemoanpanggung [[teater]], selain sebagai [[aktivis]] organisasi sosial dengan mendirikan ''#2019GantiPresidenRatna Sarumpaet Crisis Centre''. Ratna terkenal dengan pementasan demo[[monolog]] ''[[Marsinah]] Menggugat'', yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada era administrasi [[Orde baru]].<ref>{{cite web |url=http://www.liputan6.com/news/read/2069342/ratna-sarumpaet-saya-bukan-pendukung-prabowo |title=Ratna Sarumpaet: Saya Bukan Pendukung Prabowo |date=26 Juni 2014 |accessdate=28 Juni 2014 |website=[[Liputan6.com]]}}</ref>
 
Sarumpaet, lahir dalam keluarga [[Kristen]] yang aktif secara politis di [[Sumatera Utara]], awalnya belajar arsitektur di [[Jakarta]]. Setelah melihat drama [[W.S. Rendra]] pada tahun 19001969, ia memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan grup drama tersebut. Lima tahun kemudian, setelah menikah dan masuk Islam, ia mendirikan Satu Merah Panggung; grup tersebut melakukan sebagian besar adaptasi drama asing. Ketika ia menjadi semakin khawatir tentang pernikahannya dan tidak senang dengan adegan teater lokal, dua tahun kemudian Sarumpaet meninggalkan grup dan mulai bekerja di televisi; ia baru kembali pada tahun 1989, setelah menceraikan suaminya.
 
Pembunuhan [[Marsinah]], seorang aktivis buruh, pada tahun 1993 menyebabkan Sarumpaet menjadi aktif secara politik. Dia menulis naskah pementasan orisinal pertamanya, ''Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah'', pada tahun 1994 setelah terobsesi dengan kasus ini. Hal ini diikuti oleh beberapa karya politik lainnya, yang beberapa diantaranya dilarang atau dibatasi oleh pemerintah. Semakin kecewa dengan tindakan otokratik [[Orde Baru]] [[Soeharto]], selama [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan umum 1997]] Sarumpaet dan grupnya memimpin protes pro-demokrasi. Untuk salah satu di antaranya, pada Maret 1998, ia ditangkap dan dipenjara selama tujuh puluh hari karena menyebarkan kebencian dan menghadiri pertemuan politik "anti-revolusioner".