Parlemen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Debat Panas DPR-Pemerintah Soal Kebijakan Bebas Visa.jpg|jmpl|Debat Panas DPR-Pemerintah Soal Kebijakan Bebas Visa.]]
[[Berkas:Perdana Menteri Inggris David Cameron berbicara kepada para anggota parlemen Inggris dalam debat mengenai serangan udara terhadap ISIS di Suriah.jpg|jmpl|Perdana Menteri Inggris David Cameron berbicara kepada para anggota parlemen Inggris dalam debat mengenai serangan udara terhadap ISIS di Suriah.]]
'''Parlemen''' adalah sebuah [[badan legislatif]], khususnya di negara-negara sistem pemerintahannya berdasarkan sistem Westminster dari [[Britania Raya]]. Istilah bahasa Inggris berasal dari Anglo-Norman dan berasal dari abad ke-14, berasal dari Parlemen Perancis abad ke-11, dari parler, yang berarti "untuk berbicara". Makna ini berkembang dari waktu ke waktu, awalnya mengacu pada setiap diskusi, percakapan, atau negosiasi melalui berbagai jenis kelompok deliberatif atau yudisial, sering kali dipanggil oleh seorang raja. Pada abad ke-15, di Inggris, itu secara khusus berarti badan legislatif. Sejak zaman kuno, ketika masyarakat adalah suku, ada dewan atau kepala desa yang keputusannya dinilai oleh tetua desa. Ini disebut tribalisme. Beberapa ahli berpendapat bahwa di Mesopotamia kuno ada pemerintahan demokratis primitif di mana raja-raja dinilai oleh dewan. Hal yang sama telah dikatakan tentang India kuno, di mana beberapa bentuk majelis deliberatif ada, dan oleh karena itu ada beberapa bentuk demokrasi. Namun, klaim ini tidak diterima oleh sebagian besar ulama, yang melihat bentuk-bentuk pemerintahan ini sebagai oligarki.
 
Athena kuno adalah tempat lahir demokrasi. Majelis Athena (ἐκκλησία, ekklesia) adalah lembaga yang paling penting, dan setiap warga negara dapat mengambil bagian dalam diskusi. Namun, demokrasi Athena tidak representatif, tetapi lebih langsung, dan karena itu ekklesia berbeda dari sistem parlementer.
 
Republik Romawi memiliki majelis legislatif, yang memiliki keputusan akhir mengenai pemilihan hakim, pengesahan undang-undang baru, pelaksanaan hukuman mati, deklarasi perang dan perdamaian, dan penciptaan (atau pembubaran) aliansi. Senat Romawi mengendalikan uang, administrasi, dan rincian kebijakan luar negeri.
 
Beberapa cendekiawan Muslim berpendapat bahwa syura Islam (metode pengambilan keputusan dalam masyarakat Islam) analog dengan parlemen. Namun, yang lain menyoroti apa yang mereka anggap perbedaan mendasar antara sistem syura dan sistem parlementer.
 
Badan legislatif yang disebut parlemen dilaksanakan oleh sebuah pemerintah dengan [[sistem parlementer]] di mana [[eksekutif]] secara [[konstitusional]] bertanggungjawab kepada parlemen. Hal ini dapat dibandingkan dengan [[sistem presidensial]] di mana legislatif tidak dapat memilih atau memecat [[kepala pemerintahan]] dan sebaliknya eksekutif tidak dapat membubarkan parlemen. Beberapa negara mengembangkan [[sistem semipresidensial]] yang menggabungkan seorang [[Presiden]] yang kuat dan seorang eksekutif yang bertanggungjawab kepada parlemen.
Baris 14 ⟶ 8:
 
Seorang [[Perdana Menteri]] ('''PM''') adalah hampir selalu seorang pemimpin partai yang memiliki posisi mayoritas di [[majelis rendah]] pada parlemen, namun hanya menduduki jabatan tersebut selama parlemen masih mempercayainya. Jika anggota majelis rendah kehilangan kepercayaan dengan alasan apapun, maka mereka dapat mengajukan mosi tidak percaya dan memaksa PM untuk mengundurkan diri. Hal ini dapat sangat berbahaya bagi kestabilan pemerintahan jika jumlah posisi suara relatif seimbang.
 
== Sejarah ==
Sejak zaman kuno, ketika masyarakat adalah suku, ada dewan atau kepala desa yang keputusannya dinilai oleh tetua desa. Ini disebut tribalisme. Beberapa ahli berpendapat bahwa di Mesopotamia kuno ada pemerintahan demokratis primitif di mana raja-raja dinilai oleh dewan. Hal yang sama telah dikatakan tentang India kuno, di mana beberapa bentuk majelis deliberatif ada, dan oleh karena itu ada beberapa bentuk demokrasi. Namun, klaim ini tidak diterima oleh sebagian besar ulama, yang melihat bentuk-bentuk pemerintahan ini sebagai oligarki.
 
Athena kuno adalah tempat lahir demokrasi. Majelis Athena (ἐκκλησία, ekklesia) adalah lembaga yang paling penting, dan setiap warga negara dapat mengambil bagian dalam diskusi. Namun, demokrasi Athena tidak representatif, tetapi lebih langsung, dan karena itu ekklesia berbeda dari sistem parlementer.
 
Republik Romawi memiliki majelis legislatif, yang memiliki keputusan akhir mengenai pemilihan hakim, pengesahan undang-undang baru, pelaksanaan hukuman mati, deklarasi perang dan perdamaian, dan penciptaan (atau pembubaran) aliansi. Senat Romawi mengendalikan uang, administrasi, dan rincian kebijakan luar negeri.
 
Beberapa cendekiawan Muslim berpendapat bahwa syura Islam (metode pengambilan keputusan dalam masyarakat Islam) analog dengan parlemen. Namun, yang lain menyoroti apa yang mereka anggap perbedaan mendasar antara sistem syura dan sistem parlementer.
 
== Sistem ==