Tractatus Logico-Philosophicus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Realitas dan fakta: revamp visual terjemahan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 94:
Diawali dengan pembahasan mengenai dimensi metafisis TLP, Wittgenstein meneruskan pembahasannya mengenai ranah bahasa dan makna. Pikiran dan proposisi, menurut Wittgenstein, dapat dimengerti sebagai gambar.<ref>TLP 2.1 dan 2.12 "Wir machen uns Bilder der Tatsachen. Das Bild ist ein Modell der Wirklichkeit." Bandingkan pula TLP 3 "Das logische Bild der Tatsachen ist der Gedanke.</ref> Gambar tersebut terdiri atas elemen-elemen representasi objek, dan kombinasi elemen-elemen representasi objek dalam gambar tersebut mewakili kombinasi objek dalam fakta atomis. Dari pengertian tersebut, gambar yang dimaksud Wittgenstein menyerupai sebuah kolase atau mosaik yang membentuk suatu ide (gambar) yang lebih besar. Struktur gambar tersebut bersifat isomorfis dengan struktur fakta atomis yang mendirikannya. Wittgenstein juga menekankan bahwa melalui "proposisi" linguistik kolase tersebut dapat dipahami.<ref>TLP 3.1 "Im Satz drückt sich der Gedanke sinnlich wahrnehmbar aus."</ref>
 
Dalam bentuk ujaran atau tulisan, proposisi memproyeksikan kemungkinan fakta atomis<ref>TLP 3.11 "Wir benützen das sinnlich wahrnehmbare Zeichen (Laut- oder Schriftzeichen etc.) des Satzes als Projektion der möglichen Sachlage."</ref> dalam budi. Mengingat fakta TLP dipahami sebagai "keberadaannya jaring-jaring objek", pemikiran dalam budi dapat dimengerti sebagai gumpalan proposisi dalam bentuk proposisi linguistik. Selayaknya fakta sederhana yang didirikan oleh jaring-jaring koneksi antar objek, proposisi linguistik terdiri pula atas objek-objek yang Wittgenstein sebut sebagai "nama".<ref>TLP 3.202 "Die im Satze angewandten einfachen Zeichen heißen Namen."</ref> Proposisi linguistik (kalimat) dikonstruksi mirip seperti konfigurasi bagaimana objek-objek bertaut dalam fakta.<ref>TLP 3.21 "Der Konfiguration der einfachen Zeichen im Satzzeichen entspricht die Konfiguration der Gegenstände in der Sachlage."</ref> Dalam proposisi-proposisi yang diwujudkan dalam bahasa, nama dimengerti sebagai objek metafisis dengan objek dapat dimengerti sebagai "makna".<ref>TLP 3.203 "Der Name bedeutet den Gegenstand. Der Gegenstand ist seine Bedeutung. …"</ref>
 
== Referensi ==