Elegi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Umarwarkop (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Umarwarkop (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
Dengan mengkatagorikan elegi sebagai puisi baru, maka para penikmat seni dapat melihat ciri dari puisi baru tesebut. Ciri yang akan dilihat pertama kali, bahwa pengarang puisi baru dicantumkan dalam puisi.Selain itu, puisi baru juga mengganakan majas, dan gaya bahasa yang dinamis, atau boleh dikatakan gaya bahsanya dapat berubah-ubah. Jika dilihat dari strukturnya, puisi baru akan tersusun rapi, dan bersifat simetris. Kebanyakan puisi ini berbentuk empat dalam seuntai. Dalam puisi ini (elegi), setiap barisnya, berbentuk sebuah kesatuan sinkasis yang utuh.<ref>[https://kolomutama.com/2017/05/dasar-dan-konsep-elegi-dalam-sastra/"Dasar Dan Konsep Elegi Dalam Sastra"]</ref>
 
Dengan melihat Elegi, kita dapat mengetahui, bahwa di dalam penulisan sebuah puisi terdapat beberapa jenis puisi yang dapat dilihat dari isi puisi tersebut. Jenis pertama adalah Balada, yang merupakan jenis puisi baru, yang menceritakan sebuah kisah. Puisi jenis balada, biasanya terdiri dari 3 bait dan 8 larik, yaitu a-b-a-b-b-c-c-b, kemudian strukturnya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.