Kota Banjarbaru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
revert
revert
Baris 1:
{{Dati2
| nama=Kota Banjarbaru<br>كوتا بنجربارو
| propinsi=[[Kalimantan Selatan]]
| luas=371,30 km²
| penduduk=247.137 jiwa (2015)<ref>[https://banjarbarukota.bps.go.id/index.php/publikasi/index?Publikasi%5BtahunJudul%5D=2016&Publikasi%5BkataKunci%5D=banjarbaru+dalam+angka&yt0=Tampilkan/"Kota Banjarbaru Dalam Angka 2016"]</ref>
| penduduk=199.359 jiwa (2010)
| kepadatan=606613 /km²
| kecamatan=5
| kelurahan=20
| agama = [[Islam]] 94.22%<br> [[Kristen Protestan]] 4.58%<br> [[Katolik]] 1.00%<br> [[Hindu]] 0.16%<br> [[Buddha]] 0.05%<ref>[https://banjarbarukota.bps.go.id/index.php/publikasi/index?Publikasi%5BtahunJudul%5D=2016&Publikasi%5BkataKunci%5D=banjarbaru+dalam+angka&yt0=Tampilkan/"Kota Banjarbaru Dalam Angka 2016"]</ref>
| kodearea=0511
| motto=Gawi Sabarataan (Bekerja Semua){{br}}Semboyan:Kota Idaman
Baris 15 ⟶ 16:
| dasar hukum=UU No. 9 Tahun 1999
| tanggal=20 April 1999
| kepala daerah=[[WalikotaWali kota]]
| nama kepala daerah=Drs. H. [[RuzaidinNadjmi NoorAdhani]], M.Si.
| dau = Rp. 358.995.070.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
Baris 25 ⟶ 26:
| web=http://www.banjarbarukota.go.id/
}}
[[Berkas:Tugu Selamat Datang di Kota Banjarbaru.jpg|thumbjmpl|Tugu selamat datang di Kota Banjarbaru.]]
[[Berkas:Simpang Empat Banjarbaru.jpg|thumbjmpl|Kawasan Simpang Empat (0 km Jl. Pangeran H. Muhammad Noor, sekarang berdiri tugu baru) pada latitude: 3°26'35.51"S dan longitude: 114°50'51.73"E]]
[[Berkas:Ahmad Yani Banjarbaru.jpg|thumbjmpl|Kawasan Jl. Ahmad Yani Banjarbaru.]]
'''Kota Banjarbaru''' adalah salah satu [[kota]] di [[provinsi]] [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Kota Banjarbaru dahulu merupakan sebuah kota administratif yang dimekarkan dari [[Kabupaten Banjar]]. Jauh di masa sebelumnya sebagian besar wilayahnya merupakan Kawedanan Ulin di dalam Kabupaten Banjar.
 
'''Kota Banjarbaru''' adalah salah satu [[kota]] di [[provinsi]] [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Kota Banjarbaru dahulu merupakan sebuah kota administratif yang dimekarkan dari [[Kabupaten Banjar]]. Jauh pada masa sebelumnya sebagian besar wilayahnya merupakan Kawedanan Ulin di dalam Kabupaten Banjar. Secara historis semula dinamakan Daerah Tingkat II Persiapan '''Kodya Bandjarbaru'''.<ref>{{id}} {{cite book|pages=16 |url=https://books.google.co.id/books?id=bjweAAAAIAAJ&q=bantam-raya+kalimantan+selatan&dq=bantam-raya+kalimantan+selatan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiIpfav-pzVAhXJp48KHSQqBnAQ6AEIITAA |title=Data daerah Kalimantan Selatan |author=Kalimantan Selatan (Indonesia). Biro Perentjanaan dan Pembangunan |publisher=Kalimantan Selatan (Indonesia). Biro Perentjanaan dan Pembangunan |year=1972}}</ref>
Kota Banjarbaru berdiri pada tanggal [[20 April]] [[1999]] berdasarkan [[:s:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999|Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999]]. Kota Banjarbaru memiliki luas wilayah 371,30 km² (37.130 ha) atau 3,8 x luas [[Banjarmasin]] atau ½ luas [[Jakarta]]. Seluruh wilayah Kota Banjarbaru merupakan bagian dari [[kawasan perkotaan]] [[Banjar Bakula]].<ref>[http://202.146.4.120/read/artikel/2011/1/13/70763/kalsel-bakal-miliki-lima-kota-metropolitan Kalsel Bakal Miliki Lima Kota Metropolitan ]</ref><ref>http://www.ijsrp.org/research_paper_apr2012/ijsrp-apr-2012-61.pdf</ref> Banjarbaru terbagi atas 5 kecamatan dan 12 kelurahan.
 
Kota Banjarbaru berdiri pada tanggal [[20 April]] [[1999]] berdasarkan [[:s:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999|Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999]]. Kota Banjarbaru memiliki luas wilayah 371,30&nbsp;km² (37.130 ha) atau 3,8 x luas [[Banjarmasin]] atau ½ luas [[Jakarta]]. Seluruh wilayah Kota Banjarbaru merupakan bagian dari [[kawasan perkotaan]] [[Banjar Bakula]].<ref>[http://202.146.4.120/read/artikel/2011/1/13/70763/kalsel-bakal-miliki-lima-kota-metropolitan Kalsel Bakal Miliki Lima Kota Metropolitan ]</ref><ref>http://www.ijsrp.org/research_paper_apr2012/ijsrp-apr-2012-61.pdf</ref> Banjarbaru terbagi atas 5 kecamatan dan 12 kelurahan.
 
== Geografi ==
Kota Banjarbaru terletak pada koordinat 03°27' s/d 03°29' LS dan 114°45' s/d 114°45' BT. Posisi geografis Kota Banjarbaru terhadap Kota Banjarmasin adalah 35&nbsp;km pada arah 296°30' sebelah tenggara Kota [[Banjarmasin]], sedangkan posisi terhadap Martapura, Kabupaten Banjar adalah 5&nbsp;km pada arah 55°30' sebelah barat daya Kota [[Martapura]]. Kota Banjarbaru merupakan kota penghasil intan yang terdapat di Kecamatan [[Cempaka, Banjarbaru]] yang merupakan pusat pemukiman atau perkampungan tertua [[suku Banjar]] yang ada di kota ini.
 
Wilayah Kota Banjarbaru berada pada ketinggian 0–500 m dari permukaan laut, dengan ketinggian 0–7 m (33,49%), 7–25 m (48,46%), 25–100 m (15,15%), 100–250 m (2,55%) dan 250–500 m (0,35%).
Kota Banjarbaru terletak pada koordinat 03°27' s/d 03°29' LS dan 114°45' s/d 114°45' BT. Posisi geografis Kota Banjarbaru terhadap Kota Banjarmasin adalah 35 km pada arah 296°30' sebelah tenggara Kota [[Banjarmasin]], sedangkan posisi terhadap Martapura, Kabupaten Banjar adalah 5 km pada arah 55°30' sebelah barat daya Kota [[Martapura]]. Kota Banjarbaru merupakan kota penghasil intan yang terdapat di Kecamatan [[Cempaka, Banjarbaru]] yang merupakan pusat pemukiman atau perkampungan tertua yang ada di kota ini.
 
Wilayah Kota Banjarbaru berada pada ketinggian 0–500 m dari permukaan laut, dengan ketinggian 0–7 m (33,49%), 7-25 m (48,46%), 25-100 m (15,15%), 100-250 m (2,55%) dan 250-500 m (0,35%).
 
== Pembagian administratif ==
Kota Banjarbaru terdiri dari lima kecamatan, antara lain:
# [[Banjarbaru Selatan, Banjarbaru|Banjarbaru Selatan]]
# [[Banjarbaru Utara, Banjarbaru|Banjarbaru Utara]]
# [[Cempaka, Banjarbaru|Cempaka]]
# [[Landasan Ulin, Banjarbaru|Landasan Ulin]]
# [[Liang Anggang, Banjarbaru|Liang Anggang]]
 
== Geologi ==
 
Adapun kondisi fisik tanah yang dapat dipergunakan untuk menggambarkan kondisi efektif pertumbuhan tanaman adalah kelerengan, kedalaman efektif tanah, drainase dan keadaan erosi tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:
 
* Klasifikasi kelerengan Kota Banjarbaru adalah:
** 0-2% yang mencakup 59,35 persen luas wilayah
** 2-8% yang mencakup 25,78 persen wilayah
** 8-15% mencakup 12,08 persen wilayah.
* Klasifikasi kedalaman efektif tanah terbagi dalam empat kelas, yaitu: <30 cm, 30-60 cm, 60-90 cm dan >90 cm. Kota Banjarbaru secara umum mempunyai kedalaman efektif lebih 90 cm dimana jenis-jenis tanaman tahunan akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
* Drainase di Kota Banjarbaru tergolong baik, secara umum tidak terjadi penggenangan. Namun ada daerah yang tergenang periodik, yaitu tergenang kurang dari 6 (enam) bulan, terdapat di Kecamatan Landasan Ulin yang merupakan peralihan daerah rawa (persawahan) di Kecamatan Gambut dan Aluh-Aluh.
* Berdasarkan Peta Kemampuan Tanah Skala 1:25.000, erosi tidak terjadi di wilayah Kota Banjarbaru.
* Berdasarkan Peta Geologi tahun 1970, batuan di Kota Banjarbaru terdiri dari:
** Alluvium (Qha) 48,44 persen
** Martapura (Qpm) 37,71 persen
** Binuang (Tob) 3,64 persen
** Formasi Kerawaian (Kak) 2,26 persen
** Formasi Pitap 3,47 persen
* Jenis tanah terbentuk dari faktor-faktor pembentuk tanah antara lain: batuan induk, iklim, topografi, vegetasi dan waktu. Tiap jenis tanah mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik tanah tersebut misalnya berkaitan tingkat kepekaan nya terhadap erosi, kesuburan tanah, tekstur tanah dan konsistensi tanah.
* Berdasarkan peta skala 1:50.000 yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1974, di wilayah Kota Banjarbaru terdapat 3 (tiga) kelompok jenis tanah, yaitu:
** Podsolik 63,82 persen
** Latosol 6,36 persen
** Organosol 29,82 persen
 
== Batas wilayah ==
 
=== Batas wilayah ===
Batas wilayah Kota Banjarbaru sebagai berikut:
 
{{Batas USBT
| utara=Kecamatan [[Martapura, Banjar|Martapura]] Kabupaten [[Banjar]]
Baris 80 ⟶ 48:
}}
 
== Lambang DaerahPemerintahan ==
=== Daftar Wali Kota ===
 
Lambang{{main|Daftar daerahWali Kota Banjarbaru memiliki arti sebagai berikut:}}
{{:Daftar Wali Kota Banjarbaru}}
# Bintang bersudut lima, menggambarkan [[Pancasila]] sebagai falsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
# Pilar kiri dan kanan, menggambarkan Kota Banjarbaru sebagai kota 4 (empat) dimensi, yakni pusat Pemerintahan, Pendidikan, Industri dan Permukiman, selain itu pilar kiri dan kanan juga menggambarkan gerbang transportasi udara dari dan ke Kalimantan Selatan. Jumlah petak pada kiri dan kanan masing–masing 10 buah dengan jumlah seluruhnya 20 buah menggambarkan tanggal berdirinya Pemerintah Kota Banjarbaru. Pilar kiri dan kanan masing-masing berjumlah 2 (dua) buah dengan jumlah seluruhnya 4 (empat) buah menggambarkan bulan April, yaitu berdirinya Pemerintah Kota Banjarbaru.
# Pita berwarna hijau, bertuliskan ''Gawi Sabarataan'', menunjukkan motto Kota Banjarbaru.
# Buku, menggambarkan Banjarbaru sebagai Kota Pelajar dan Pusat Pendidikan karena terdapat prasarana dan sarana penunjang pendidikan yang memadai dari disiplin ilmu.
# Alat Linggang, menggambarkan pendulangan tradisional intan cempaka yang terdapat di Kecamatan [[Cempaka]] dan merupakan objek wisata budaya dan sejarah di Kota Banjarbaru.
# Museum [[Lambung Mangkurat]], sebagai objek wisata dan sejarah dan budaya yang diapit rumah menggambarkan Kota Banjarbaru sebagai Pusat Pemerintahan dan Pusat Permukiman.
# Roda (gir), menggambarkan roda industri dan perdagangan karena di Kota Banjarbaru sangat potensial menjadi daerah industri dan perdagangan.
# Perisai, menggambarkan sebagai alat pelindung dalam mencapai cita-cita luhur bangsa (Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945) dan Pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 
== Suku bangsa ==
Penduduk kota Banjarbaru didominasi etnis [[Suku Banjar|Banjar]] yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan serta etnis [[Suku Jawa|Jawa]] yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Etnis lainnya yang mendiami kota Banjarbaru yaitu etnis [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Madura|Madura]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Dayak|Dayak]], [[Suku Bugis|Bugis]] dan lain-lain.
 
Jumlah penduduk di Kota Banjarbaru adalah sebanyak 123.973 jiwa (2000) yang terdiri dari beberapa suku bangsa antara lain:<ref>(Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)</ref>
 
# [[Suku Banjar]]: 75.537 jiwa
# [[Suku Jawa]]: 37.975 jiwa
# [[Suku Sunda]]: 2.319 jiwa
# [[Suku Dayak Bukit|Suku Bukit]]: 1.728 jiwa
# [[Suku Madura]]: 1.180 jiwa
# [[Suku Bugis]]: 947 jiwa
# [[Suku Dayak Bakumpai|Suku Bakumpai]]: 85 jiwa
# [[Suku Mandar]]: 6 jiwa
# Lainnya: 4.340 jiwa
 
== Sejarah Banjarbaru ==
 
{{Utama|Sejarah Banjarbaru}}
 
{{col-css3-begin|2}}
* Gunung Apam
Wilayah Banjarbaru sekarang, dulunya adalah perbukitan di pinggiran Kota Martapura yang dikenal dengan nama Gunung Apam. Daerah Gunung Apam dikenal sebagai daerah persitirahatan buruh-buruh penambang intan selepas menambang di Cempaka.
 
Pada era tahun 1950-an, Gubernur dr. Murdani dibantu seorang perencana Van der Pijl merancang Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan. Namun pada perjalanan selanjutnya, perencanaan ini terhenti sampai pada perubahan status Kota Banjarbaru menjadi Kota Administratif.
 
Nama banjarbaru sedianya hanyalah nama sementara yang diberikan Gubernur dr. Murjani, untuk membedakan dengan Kota Banjarmasin, yaitu kota baru di Banjar. Namun akhirnya melekat nama Banjarbaru sampai sekarang.
Sebagai kota administratif, Kota Banjarbaru berada dalam lingkungan Kabupaten Banjar, dengan ibukotanya Martapura. Jadi Kota Banjarbaru merupakan pemekaran dari Kabupaten Banjar.
 
Kota Banjarbaru berdiri berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 9 Tahun 1999.
 
Lahirnya UU tersebut menandai berpisahnya Kota Banjarbaru dari Kabupaten Banjar yang selama ini merupakan daerah administrasi induk. Kota Banjarbaru yang sebelumnya berstatus sebagai Kota Administratif, sempat berpredikat sebagai kota administratif tertua di Indonesia.
 
Kini, jumlah penduduk di Kota Banjarbaru terus berkembang dengan adanya perpindahan penduduk dari luar Kota Banjarbaru, baik dari Kalimantan sendiri maupun dari luar Kalimantan. Perkembangan penduduk ini beriringan dengan semakin terbukanya wilayah Kota Banjarbaru, baik untuk kawasan permukiman serta Bandar Udara Syamsudin Noor maupun peruntukan yang lain.
 
* Gunung Apam termasuk wilayah Kampung Guntung Payung, Kampung Jawa, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
* 1951, Gubernur dr. Murdjani menyampaikan usulan untuk merancang Gunung Apam menjadi Kota Banjarbaru sebagai calon Ibukota [[Provinsi Kalimantan]].
* 1953, pembangunan perkantoran dan pemukiman di Banjarbaru, dirancang oleh D.A.W. Van der Peijl.
* 9 Juli 1954, Gubernur K.R.T. Milono mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan ibukota Provinsi Kalimantan ke Banjarbaru, namun tidak ada realisasi.
* 27 Juli 1964, DPRD-GR Kalimantan Selatan mengeluarkan resolusi agar Banjarbaru ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
* 6 Oktober 1965, Panitia Penuntut Kotamadia Banjarbaru menuntut agar meningkatkan status Banjarbaru menjadi daerah tingkat II/kotapraja dan mendesak direalisirnya kota Banjarbaru menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
* 12 Oktober 1965, DPRD-GR Tingkat II Banjar di Martapura mendukung desakan direalisirnya kota Banjarbaru menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
* 17 Agustus 1968, penetapan status Banjarbaru sebagai Kota Administratif.
* 27 April 1999, penetapan status Banjarbaru sebagai Kotamadya.
{{col-css3-end}}
 
<!--- Berikut ini adalah daftar wali kota administratif dan wali kota Banjarbaru dari tahun [[1966]] hingga sekarang :
== Daftar wali kota ==
Berikut ini adalah daftar wali kota administratif dan wali kota Banjarbaru dari tahun [[1966]] hingga sekarang :
{| class="wikitable"
|- bgcolor="#99ccff"
Baris 216 ⟶ 130:
| [[Ruzaidin Noor]]
| Wali kota
|}-
| align="center" | 15
| align="center" | 2015-2016
| Ir. H. Martinus
| Pejabat Wali kota
|- bgcolor="#ddeeff"
| align="center" | 16
| align="center" | 2016-2021
| Drs. H. Najmi Adhani, M.Si.
| Wali kota
|-
|} --->
 
=== Kecamatan ===
{{main|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Banjarbaru}}
Kota Banjarbaru terdiri dari lima kecamatan, antara lain:
# [[Banjarbaru Selatan, Banjarbaru|Banjarbaru Selatan]]
# [[Banjarbaru Utara, Banjarbaru|Banjarbaru Utara]]
# [[Cempaka, Banjarbaru|Cempaka]]
# [[Landasan Ulin, Banjarbaru|Landasan Ulin]]
# [[Liang Anggang, Banjarbaru|Liang Anggang]]
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{main|Daftar DPRD Kota Banjarbaru}}
 
=== Lambang Daerah ===
Lambang daerah Kota Banjarbaru memiliki arti sebagai berikut:
# Bintang bersudut lima, menggambarkan [[Pancasila]] sebagai falsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
# Pilar kiri dan kanan, menggambarkan Kota Banjarbaru sebagai kota 4 (empat) dimensi, yakni pusat Pemerintahan, Pendidikan, Industri dan Permukiman, selain itu pilar kiri dan kanan juga menggambarkan gerbang transportasi udara dari dan ke Kalimantan Selatan. Jumlah petak pada kiri dan kanan masing–masing 10 buah dengan jumlah seluruhnya 20 buah menggambarkan tanggal berdirinya Pemerintah Kota Banjarbaru. Pilar kiri dan kanan masing-masing berjumlah 2 (dua) buah dengan jumlah seluruhnya 4 (empat) buah menggambarkan bulan April, yaitu berdirinya Pemerintah Kota Banjarbaru.
# Pita berwarna hijau, bertuliskan ''Gawi Sabarataan'', menunjukkan motto Kota Banjarbaru.
# Buku, menggambarkan Banjarbaru sebagai Kota Pelajar dan Pusat Pendidikan karena terdapat prasarana dan sarana penunjang pendidikan yang memadai dari disiplin ilmu.
# Alat Linggang, menggambarkan pendulangan tradisional intan cempaka yang terdapat di Kecamatan [[Cempaka]] dan merupakan objek wisata budaya dan sejarah di Kota Banjarbaru.
# Museum [[Lambung Mangkurat]], sebagai objek wisata dan sejarah dan budaya yang diapit rumah menggambarkan Kota Banjarbaru sebagai Pusat Pemerintahan dan Pusat Permukiman.
# Roda (gir), menggambarkan roda industri dan perdagangan karena di Kota Banjarbaru sangat potensial menjadi daerah industri dan perdagangan.
# Perisai, menggambarkan sebagai alat pelindung dalam mencapai cita-cita luhur bangsa (Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945) dan Pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 
== Geologi ==
Adapun kondisi fisik tanah yang dapat dipergunakan untuk menggambarkan kondisi efektif pertumbuhan tanaman adalah kelerengan, kedalaman efektif tanah, drainase dan keadaan erosi tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:
* Klasifikasi kelerengan Kota Banjarbaru adalah:
** 0-2% yang mencakup 59,35 persen luas wilayah
** 2-8% yang mencakup 25,78 persen wilayah
** 8-15% mencakup 12,08 persen wilayah.
* Klasifikasi kedalaman efektif tanah terbagi dalam empat kelas, yaitu: <30&nbsp;cm, 30–60&nbsp;cm, 60–90&nbsp;cm dan >90&nbsp;cm. Kota Banjarbaru secara umum mempunyai kedalaman efektif lebih 90&nbsp;cm di mana jenis-jenis tanaman tahunan akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
* Drainase di Kota Banjarbaru tergolong baik, secara umum tidak terjadi penggenangan. Namun ada daerah yang tergenang periodik, yaitu tergenang kurang dari 6 (enam) bulan, terdapat di Kecamatan Landasan Ulin yang merupakan peralihan daerah rawa (persawahan) di Kecamatan Gambut dan Aluh-Aluh.
* Berdasarkan Peta Kemampuan Tanah Skala 1:25.000, erosi tidak terjadi di wilayah Kota Banjarbaru.
* Berdasarkan Peta Geologi tahun 1970, batuan di Kota Banjarbaru terdiri dari:
** Alluvium (Qha) 48,44 persen
** Martapura (Qpm) 37,71 persen
** Binuang (Tob) 3,64 persen
** Formasi Kerawaian (Kak) 2,26 persen
** Formasi Pitap 3,47 persen
* Jenis tanah terbentuk dari faktor-faktor pembentuk tanah antara lain: batuan induk, iklim, topografi, vegetasi dan waktu. Tiap jenis tanah mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik tanah tersebut misalnya berkaitan tingkat kepekaan nya terhadap erosi, kesuburan tanah, tekstur tanah dan konsistensi tanah.
* Berdasarkan peta skala 1:50.000 yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1974, di wilayah Kota Banjarbaru terdapat 3 (tiga) kelompok jenis tanah, yaitu:
** Podsolik 63,82 persen
** Latosol 6,36 persen
** Organosol 29,82 persen
 
== Suku bangsa ==
Penduduk kota Banjarbaru didominasi etnis [[Suku Banjar|Banjar]] yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan serta etnis [[Suku Jawa|Jawa]] yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Etnis lainnya yang mendiami kota Banjarbaru yaitu etnis [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Madura|Madura]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Dayak|Dayak]], [[Suku Bugis|Bugis]] dan lain-lain.
 
Jumlah penduduk di Kota Banjarbaru adalah sebanyak 123.973 jiwa (2000) yang terdiri dari beberapa suku bangsa antara lain:<ref>(Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)</ref>
# [[Suku Banjar]]: 75.537 jiwa
# [[Suku Jawa]]: 37.975 jiwa
# [[Suku Sunda]]: 2.319 jiwa
# [[Suku Dayak Bukit|Suku Bukit]]: 1.728 jiwa
# [[Suku Madura]]: 1.180 jiwa
# [[Suku Bugis]]: 947 jiwa
# [[Suku Dayak Bakumpai|Suku Bakumpai]]: 85 jiwa
# [[Suku Mandar]]: 6 jiwa
# Lainnya: 4.340 jiwa
 
== Sejarah ==
{{Utama|Sejarah Banjarbaru}}
{{col-css3-begin|2}}
* Gunung Apam
Wilayah Banjarbaru sekarang, dulunya adalah perbukitan di pinggiran Kota Martapura yang dikenal dengan nama [[Gunung Apam]]. Daerah Gunung Apam dikenal sebagai daerah persitirahatan buruh-buruh penambang intan selepas menambang di Cempaka.
 
Pada era tahun 1950-an, Gubernur dr. Murdani dibantu seorang perencana D.A.W [http://www.banjarbaruklik.com/2016/08/mengenal-lebih-dekat-sosok-van-der-pijl-otak-perancang-kota-banjarbaru-kalimantan-selatan.html '''Van der Peijl'''] merancang Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan. Namun pada perjalanan selanjutnya, perencanaan ini terhenti sampai pada perubahan status Kota Banjarbaru menjadi Kota Administratif.
 
Nama banjarbaru sedianya hanyalah nama sementara yang diberikan Gubernur dr. Murjani, untuk membedakan dengan [[Kota Banjarmasin]], yaitu kota baru di Banjar. Namun akhirnya melekat nama Banjarbaru sampai sekarang.
Sebagai kota administratif, Kota Banjarbaru berada dalam lingkungan Kabupaten Banjar, dengan ibukotanya Martapura. Jadi Kota Banjarbaru merupakan pemekaran dari Kabupaten Banjar.
 
Kota Banjarbaru berdiri berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 9 Tahun 1999.
 
Lahirnya UU tersebut menandai berpisahnya Kota Banjarbaru dari Kabupaten Banjar yang selama ini merupakan daerah administrasi induk. Kota Banjarbaru yang sebelumnya berstatus sebagai Kota Administratif, sempat berpredikat sebagai kota administratif tertua di Indonesia.
 
Kini, jumlah penduduk di Kota Banjarbaru terus berkembang dengan adanya perpindahan penduduk dari luar Kota Banjarbaru, baik dari Kalimantan sendiri maupun dari luar Kalimantan. Perkembangan penduduk ini beriringan dengan semakin terbukanya wilayah Kota Banjarbaru, baik untuk kawasan permukiman serta Bandar Udara Syamsudin Noor maupun peruntukan yang lain.
 
* Gunung Apam termasuk wilayah Kampung Guntung Payung, Kampung Jawa, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
* 1951, Gubernur dr. Murdjani menyampaikan usulan untuk merancang Gunung Apam menjadi Kota Banjarbaru sebagai calon Ibukota [[Provinsi Kalimantan]].
* 1953, pembangunan perkantoran dan pemukiman di Banjarbaru, dirancang oleh D.A.W. Van der Peijl.
* 9 Juli 1954, Gubernur K.R.T. Milono mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan ibukota Provinsi Kalimantan ke Banjarbaru, namun tidak ada realisasi.
* 27 Juli 1964, DPRD-GR Kalimantan Selatan mengeluarkan resolusi agar Banjarbaru ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
* 6 Oktober 1965, Panitia Penuntut Kotamadia Banjarbaru menuntut agar meningkatkan status Banjarbaru menjadi daerah tingkat II/kotapraja dan mendesak direalisirnya kota Banjarbaru menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
* 12 Oktober 1965, DPRD-GR Tingkat II Banjar di Martapura mendukung desakan direalisirnya kota Banjarbaru menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
* 17 Agustus 1968, penetapan status Banjarbaru sebagai Kota Administratif.
* 27 April 1999, penetapan status Banjarbaru sebagai Kotamadya.
{{col-css3-end}}
 
== Galeri ==
Baris 230 ⟶ 242:
{{wikisource|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999}}
* [http://www.banjarbarukota.go.id/ Situs Resmi Pemerintah Kota Banjarbaru]
* [http://www.banjarbaruklik.com/2016/08/mengenal-lebih-dekat-sosok-van-der-pijl-otak-perancang-kota-banjarbaru-kalimantan-selatan.html Mengenal Lebih Dekat Sosok Van Der Pijl]
* [http://kpu-banjarbarukota.go.id/ Situs Resmi KPU Kota Banjarbaru]
* [http://www.bkn.go.id/kanreg08/in/profile/sejarah.html BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin di Banjarbaru]
Baris 235 ⟶ 248:
* [http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/35/13399 Mengenang Van Der Pijl, Sang Maestro Banjarbaru ]
* [http://www.youtube.com/watch?v=TEIqrEkKrWU&feature=related Analisis Citra Satelit IR di Banjarbaru KalSel dengan melihat Suhu Puncak Awan ]
* [http://www.paudni.kemdiknas.go.id/profil_lembaga/20110122035750/BPPNFI-Regional-VI-Banjarbaru.html Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BP-PNFI) Regional VI Banjarbaru]
* [http://djkn.org/index.php?option=com_content&task=view&id=41&Itemid=1 Kanwil 12 DJKN Banjarmasin di Banjarbaru]
* [http://www.kanwilpajakkalselteng.net/?menu=kpbjb Kanwil DJP Kalselteng ]
 
{{Kota Banjarbaru}}
{{Banjar Bakula}}
{{Kalimantan Selatan}}