Hari Asyura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fact correction
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 115.164.78.134) dan mengembalikan revisi 13842436 oleh Ryan Ajie
Baris 1:
{{Syi'ah}}
'''Hari Asyura''' ('''{{lang|ar|عاشوراء}}''' ) adalah hari ke-10 pada bulan [[Muharram]] dalam [[kalender HijriahSyi'ah]]. Sedangkan ''asyura'' sendiri berarti ''kesepuluh''.
 
Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan [[Syi'ah]] dan sebagian [[Sufi]] merupakan hari berkabungnya atas [[Syahid|kesyahidan]] Husain bin Ali, cucu dari [[Nabi Islam]] [[Muhammad]] pada [[Pertempuran Karbala]] tahun 61 [[Hijriyah|H]] ([[680]]). Akan tetapi, [[Sunni]] meyakini bahwa [[Nabi Islam|Nabi]] [[Musa]] berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un ([[Exodus]]). Menurut tradisi Sunni, Nabi [[Muhammad]] berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat [[Yahudi]] dan [[Nasrani]],<ref>Dari Ibn ‘Abbas katanya: “Ketika nabi {{saw}} berpuasa pada hari ‘Asyura, dan baginda menyuruh para sahabat berpuasa padanya. ”Para Sahabat berkata: “Wahai rasulullah, sesungguhnya hari itu hari yang dibesarkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasara.” Lalu sabda nabi {{saw}}: “Maka pada tahun hadapan ''in sya Allah'' kita akan berpuasa (bermula) pada hari kesembilan.” Lalu Ibn ‘Abbas menceritakan: “Tidak sempat datang tahun hadapan, nabi {{saw}} diwafatkan (oleh Allah).” (Hadith riwayat Muslim dan Abu Daud)</ref> dan meminta orang-orang pula untuk berpuasa.<ref name="sahih">[[Sahih Bukhari]] 1900; [[Sahih Muslim]] 1130</ref><ref name="javed">[[Javed Ahmad Ghamidi]]. [[Mizan]], ''[http://www.renaissance.com.pk/novislshar2y4.htm The Fast]'', [[Al-Mawrid]]</ref>