Kadipaten Dayeuhluhur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cakkavatti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Cakkavatti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 51:
==Dayeuhluhur Masa jadi Bawahan Kerajaan Mataram==
 
Ketika Pajang runtuh dan berdiri kerajaan Mataram di bawah [[Panembahan Senopati]], Mataram melakukan ekspansi sampai ke [[Jawa Barat]] dan meruntuhkan [[Galuh]] Kawali tahun 1595.
 
4.a1. Kyai Ngabehi Arsagati
 
Ketika Panembahan Senopati sampai di Penyarang (daerah Sidareja) Panembahan Senopati mengangkat Ranggasena menjadi Rangga di Penyarang dan Karena Panembahan Senopati terkesima oleh kanuragan dan kefasihan berbahasa Jawa dan Sunda dari Kyai Arsagati yang sudah berusia 71 tahun, maka Panembahan Senopati berkenan menghidupkan lagi Kadipaten Dayeuhluhur menjadi wilayah Mataram mancanegara kilen , namun wilayahnya mengecil menjadi 1/3 jaman Hindu Buddha, karena bagian Cilacap Timur didirikan [[Kadipaten Donan]] dan [[Kadipaten Jerulegi]], Daerah Ayah masuk Kadipaten Panjer (Kebumen, sekarang) dan Daerah Maos Kroya masuk wilayah Kadipaten Roma (Gombong, sekarang) dan mengangkat Kyai Ngabehi Arsagati sebagai Adipati di Dayeuhluhur (Adipati ke 4 dari Banyak Ngampar) dan mendirikan astana di Karangbirai .
 
Kyai Ngabehi Arsagati berputra 2 yaitu Kyai Ngabehi Raksagati dan Kyai Warga Jaya alias Kyai Ciptagati. Sareyan Kyai Ngabehi Arsagati berada di Karangbirai Dayeuhluhur.
 
4.b2. Kyai Ngabehi Raksagati
 
Kyai Ngabehi Raksagati menggantikan ayahnya menjadi Adipati Dayeuhluhur ke 5, berputra Kyai Ngabehi Raksapraja/Reksapraja/Arsapraja.
Pada masa Raksagati inilah wilayah Jawa Barat telah banyak dikuasai oleh VOC, sehingga timbul pemberontakan para pendekar silat dari Jampang yang dipimpin pangeran Panjalu H.Alit Perwitasari. Catatan Dr.F.De Hans Belanda menyebutkan bahwa Perwitasari yang di Jawa dikenal dengan PRAWATA SARI melakukan pemberontakan dan bekali-kali memporakporandakan Batavia, ia dijadikan buron oleh VOC dan diperintahkan kepada seluruh Bupati di seluruh Priangan untuk menangkapnya dengan iming-iming hadiah. Perwitasari kemudian memindahkan pergerakannya ke Jawa Tengah dan dengan tipu muslihat VOC dapat menangkap di Kartasura dan dibunuh di Dayeuhluhur dan dimakamkan di palalangon dikenal sebagai makam pangeran Panjalu bersebelahan dengan makam Kyai Ngabehi Raksagati meskipun tahun meninggalnya Kyai Ngabehi Raksagati jauh lebih tua dari pangeran Panjalu H.Alit Perwitasari 12 Juli 1707.
 
Khusus mengenai H.Ali Perwitasari, pahlawan nasioanl dari Cianjur Tanah Jampang ini ada versi ceritera lain sebagai berikut :
 
4.c3. Kyai Ngabehi Raksapraja
Raden Haji Alit Perwitasari adalah pendekar silat dan ulama dari Jampang keturunan Prabu Singacala dari Panjalu. Ia memulai pemberontakan kepada Belanda mulai Maret 1703 dengan memobilisasi rakyat pesilat Jampang sampai berjumlah 3.000 orang. VOC kewalahan dan Batavia berkali kali diobrak abrik, suatu ketika komandan VOC Pieter Scorpoi menggiring 1.354 rakyat Jampang lewat Cianjur untuk dihukum di Batavia banyak yang meninggal diperjalanan dan tersisa hanya 582 orang, tujuanya untuk mengendorkan semangat pasukan Alit Perwitasari. Justru th 1705 pasukan Alit Perwitasari menyerbu Priangan Timur, lalu mengepung Batavia dan Bogor, membuat kekacauan di Sumedang, mengalahkan Belanda dalam 3 kali pertempuran. Belanda Geram dan mengultimatum Bupati seluruh Tatar Sunda untuk menangkap Perwitasari, th 1706 pasukan Perwitasari memindahkan gerakannya ke Jawa dan tertangkap setelah ditipu Belanda di Kartasura tanggal 12 Juli 1707 dan dimakamkan di Desa Bingkeng Kec.Dayeuhluhur Kab.Cilacap dikenal sebagai makam turunan Panjalu. (faktualnya di Palalangon atau di Nambo???). RH.Alit Perwitasari Pahlawan yang terlupakan dari Cianjur berada di Dayeuhluhur. (ini relevan dengan Pemindahan Pos Batas Belanda dan Surakarta dari Pamotan ke Madura-Wanareja th.1705 untuk mengawasi pergerakan pasukan Alit Perwitasari)
 
4.c. Kyai Ngabehi Raksapraja
 
Dalam Naskah berbahasa Perancis LOUIS CHARLES DAMAIS, L’EPIGRAPHE MUSULMANE DANS LE SUD EAST ASIATIQUE HAL.589 (ISLAMISASI ASIA TENGGARA) disebutkan: