Kekaisaran Romawi Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 75:
|footnote = See [[Population of the Byzantine Empire]] for more detailed figures taken provided by ''McEvedy and Jones, "Atlas of World Population History", 1978'', as well as ''Angeliki E. Laiou, "The Economic History of Byzantium", 2002.''
}}
'''Kekaisaran Romawi Timur''' adalah [[eksonim|istilah]] yang digunakan oleh sejarawan modern untuk menyebut bagian [[Kekaisaran Romawi]] yang didominasi [[Bizantium|penutur bahasa Yunani]] dan berpusat di [[Konstantinopel]] pada masa [[Antikuitas Akhir]] dan [[Abad Pertengahan]] dari negaranya yang lebih awal pada [[Antikuitas Klasik|masa Klasik]].<ref>{{harvnb|Millar|2006|pages=2, 15}}; {{harvnb|James|2010|p=5}}: "But from the start, there were two major differences between the Roman and Byzantine empires: Byzantium was for much of its life a Greek speaking empire oriented towards Greek, not Latin culture; and it was a Christian empire."</ref> Kekaisaran ini juga disebut '''Kekaisaran Bizantium''' terutama dalam konteks [[Abad Pertengahan]] setelah keruntuhan [[Kekaisaran Romawi Barat]]. Penduduk dan negara-negara tetangganya menyebut kekaisaran ini sebagai '''Kekaisaran Romawi''' saja ({{lang-el|Βασιλεία Ῥωμαίων}}, ''Basileia Rhōmaiōn'';<ref>{{harvnb|Kazhdan|Epstein|1985|p=1}}.</ref> {{lang-la|Imperium Romanum}}) atau '''Romania''' ({{lang|grc|Ῥωμανία}}).{{sfnm|1a1=Millar|1y=2006|1pp=2, 15|2a1=James|2y=2010|2p=5|3a1=Freeman|3y=1999|3pp=431, 435–437, 459–462 | 4a1=Baynes |4a2=Moss|4y=1948|4p=xx| 5a1=Ostrogorsky| 5y=1969|5p=27| 6a1=Kaldellis| 6y=2007| 6pp=2–3| 7a1=Kazhdan|7a2=Constable|7y=1982|7p=12|8a1=Norwich|8y=1998|8p=383}} Setelah Kekaisaran Romawi Barat mengalami [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|perpecahan dan keruntuhan]] pada [[abad ke-5]], bagian timurnya masih terus berkembang, bertahan hingga kira-kira seribu tahun lagi sampai akhirnya ditaklukanditaklukkan oleh [[Kesultanan Utsmaniyah|Turk Utsmaniyah]] pada 1453. Selama sebagian besar masa keberadaannya, negara ini merupakan kekuatan ekonomi, budaya, dan militer yang paling berpengaruh di Eropa.
 
Karena pembedaan antara "Romawi (Timur)" dan "Bizantium" baru ada pada masa modern, sulit menetapkan tanggal pasti untuk peralihannya. Akan tetapi, ada beberapa peristiwa penting sejak abad ke-4 hingga ke-6 yang menandai periode peralihan ketika [[Timur Yunani dan Barat Latin|bagian barat dan timur]] Kekaisaran Romawi [[Pembagian Kekaisaran Romawi|mengalami pemisahan]]. Pada tahun [[285]], Kaisar [[Diocletianus]] (berkuasa. 284–305) membagi pemerintahan Kekaisaran Romawi menjadi [[tetrarki|empat paruh timur dan barat]].<ref>{{harvnb|Treadgold|1997|p=847}}.</ref> Antara tahun [[324]] dan [[330]], Kaisar [[Konstantinus I]] (berkuasa 306–337) memindahkan ibukota utama dari [[Roma]] ke [[Bizantium]], di sisi Eropa dari [[Bosporus]]. Bizantium diganti namanya diganti ''Konstantinopel'' ("Kota Konstantinus") atau disebut juga ''Nova Roma'' ("[[Roma Baru]]").{{#tag:ref|Contoh pertama penyebutan "Roma Baru" dalam dokumen resmi dapat ditemui dalam kanon [[Konsili Konstantinopel Pertama]] (381).<ref>{{harvnb|Benz|1963|p=176}}.</ref>|group="n"}} Di bawah kaisar [[Theodosius II]] (berkuasa 379-395), [[Kristen]] menjadi [[agama negara]] resmi kekaisaran sedangkan agama lainnya seperti [[Agama di Romawi Kuno|politeisme Romawi]] [[Penindasan paganisme oleh Kristen di bawah Theodosius I|dilarang]]. Periode akhir peralihan dimulai pada akhir pemerintahan [[Kaisar Bizantium|Kaisar]] [[Heraclius]] (berkuasa 610–641) ketika dia sepenuhnya mengubah kekaisaran dengan mereformasi pasukan dan pemerintahan dengan memperkenalkan sistem ''thema'' dan mengganti bahasa resmi kekaisaran dari [[bahasa Latin]] menjadi [[bahasa Yunani]].{{sfnm|Ostrogorsky|1969|1pp=105–107, 109|Norwich|1998|2p=97|Haywood|2001|3pp=2.17, 3.06, 3.15}}
Baris 157:
Pada 535–536, Theodahad mengirim [[Paus Agapetus I]] ke Konstantinopel untuk meminta dipindahkannya pasukan Bizantium dari Sisilia, [[Dalmatia (provinsi Romawi)|Dalmatia]], dan Italia. Meskipun Agapetus gagal dalam misinya untuk menyepakati perjanjian damai dengan Justinianus, tetapi ia berhasil mendorong [[Patriark Anthimus I dari Konstantinopel]] yang [[Monofisitisme|Monofisit]] untuk mundur, meskipun didukung dan dilindungi oleh maharani [[Theodora (istri Yustinianus I)|Theodora]].<ref name=Maas278T187>{{harvnb|Sotinel|2005|p=278}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=187}}.</ref>
 
Sayangnya, Ostrogoth berhasil disatukan kembali di bawah pimpinan [[Totila]] dan [[Penjarahan Roma (546)|merebut Roma]] pada 17 Desember 546. Belisarius ditarik oleh Yustinianus pada awal tahun 549.<ref name="B236-258">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19B*.html 236–258]}}.</ref> Kasim [[Narses]] menggantikannya pada akhir tahun 551 dengan membawa tentara sejumlah 35.000. Totila berhasil dikalahkan dan tewas dalam [[Pertempuran Busta Gallorum]]. Penerusnya, [[Teia]], berhasil ditaklukanditaklukkan dalam [[Pertempuran Mons Lactarius]] (Oktober 552). Selanjutnya, suku Goth masih terus melawan. [[Suku Franka]] dan [[Alamanni]] pun melancarkan invasi mereka. Meskipun begitu, perang untuk menguasai semenanjung Italia telah berakhir dengan kemenangan Romawi Timur.<ref name="B259-281">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19C*.html 259–281]}}.</ref>
 
Pada tahun 551, bangsawan [[Visigoth]] di [[Hispania]], [[Athanagild]], memohon bantuan Yustinianus dalam pemberontakan melawan raja. Sang kaisar mengirim tentara di bawah pimpinan Liberius. Kekaisaran Romawi Timur berhasil menguasai sepotong wilayah di pantai [[Spania]] hingga masa kekuasaan [[Heraklius]].<ref name="B86-288">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19D*.html 286–288]}}.</ref>
Baris 172:
==== Dinasti Heraklius ====
{{details|Romawi Timur di bawah dinasti Heraclius}}
Setelah Maurice dibunuh oleh [[Phocas]], Khosrau mencoba menaklukanmenaklukkan provinsi [[Mesopotamia (provinsi Romawi)|Mesopotamia Romawi]].<ref>{{harvnb|Foss|1975|p=722}}.</ref> Phocas, seorang pemimpin tak populer yang dideskripsikan sebagai "tiran" dalam sumber-sumber Romawi Timur, merupakan target konspirasi-konspirasi senat. Ia dijatuhkan pada tahun 610 oleh [[Heraklius]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=41}}; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Setelah Heraklius berkuasa, tentara Persia terus mendesak hingga memasuki Asia Kecil. Mereka menduduki [[Damaskus]] dan [[Yerusalem]], serta memindahkan [[Salib Sejati]] ke [[Ctesiphon]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=42–43}}.</ref> Heraklius melancarkan serangan balasan dengan ciri perang suci. Tentara Romawi Timur berperang dengan membawa citra [[acheiropoietos]] Kristus sebagai panji militer<ref>{{harvnb|Grabar|1984|p=37}}; {{harvnb|Cameron|1979|p=23}}.</ref> (serupa dengan ini, ketika Konstantinopel selamat dari kepungan Avar pda 626, kemenangan itu dianggap sebagai anugerah dari ikon Bunda Maria yang diarak dalam prosesi oleh [[Sergius I dari Konstantinopel|Patriark Sergius]] di dekat dinding kota.<ref>{{harvnb|Cameron|1979|pp=5–6, 20–22}}.</ref>). Tentara Persia berhasil dihancurkan dalam [[pertempuran Nineweh (627)|pertempuran di Ninewe]] tahun 627. Pada tahun 629, Heraklius mengembalikan Salib Sejati ke Yerusalem dalam upacara yang penuh keagungan.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=46}}; {{harvnb|Baynes|1912}}, ''passim''; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Perang ini melemahkan Romawi Timur dan [[Kekaisaran Sassaniyah|Sassaniyah Persia]], serta membuat keduanya rentan terhadap serangan [[penaklukan Islam|Muslim Arab]] yang sedang bangkit pada masa itu.<ref>{{harvnb|Foss|1975|pp=746–747}}.</ref> Tentara Arab berhasil menghancurkan tentara Romawi Timur dalam [[Pertempuran Yarmuk]] tahun 636, dan [[Ctesiphon]] jatuh pada tahun 634.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=50}}.</ref>
 
[[Berkas:Byzantiumby650AD.svg|jmpl|400px|kiri|Kekaisaran Bizantium pada 650 - pada masa ini Bizantium kehilangan seluruh provinsi selatannya kecuali [[Keeksarkaan Afrika]]]]
 
Tentara Arab, yang telah [[penaklukan Islam di Suriah|menaklukanmenaklukkan Suriah dan Levant]], terus menerus menyerang Anatolia, dan antara tahun 674 hingga 678 [[Pengepungan Konstantinopel (674)|mengepung Konstantinopel]]. Armada Arab berhasil diusir dengan menggunakan [[api Yunani]] dan gencatan senjata selama tiga puluh tahun disetujui antara kekaisaran dengan [[Kekhalifahan Umayyah]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=61–62}}.</ref> Serangan terhadap Anatolia terus berlanjut dan mempercepat matinya budaya urban klasik. Penduduk-penduduk banyak yang membentengi kembali wilayah-wilayah yang lebih kecil dalam benteng kota lama, atau pindah ke benteng-benteng terdekat.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=102–114}}.</ref> Besar Konstantinopel sendiri juga menyusut, dari 500.000 penduduk menjadi hanya 40.000-70.000 saja, yang disebabkan karena Konstantinopel kehilangan sumber gandum pada tahun 618 ketika Mesir direbut oleh Persia (provinsi ini dapat direbut kembali tahun 629, tetapi akhirnya dikuasai oleh Arab pada tahun 642).<ref>{{harvnb|Wickham|2009|p=260}}.</ref>
 
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|ka|jmpl|[[Api Yunani]] digunakan pertama kali oleh [[Angkatan laut Bizantium|angkatan bersenjata Romawi Timur]] selama [[Peperangan Romawi Timur-Arab]]. (dari [[Madrid Skylitzes]], [[Biblioteca Nacional de España]], Madrid).]]
Baris 203:
Pada tahun 867, Romawi Timur telah menstabilkan kembali posisinya di timur dan barat. Berkat efisiensi pada struktur militer, kaisar mampu merencanakan perang penaklukan kembali di timur.
 
Proses penaklukan kembali dimulai dengan hasil yang tak tetap. [[Kreta]] berhasil ditaklukanditaklukkan untuk sementara (843), tetapi selanjutnya tentara Romawi Timur mengalami kekalahan di [[Bosporus]], sementara kaisar tak mampu mencegah penaklukan Muslim di [[Sisilia]] (827–902). Dengan menggunakan [[Tunisia]] sebagai batu loncatan, tentara Muslim menaklukanmenaklukkan [[Palermo]] tahun 831, [[Messina]] tahun 842, [[Enna]] tahun 859, [[Siracusa]] tahun 878, [[Catania]] tahun 900, dan benteng Romawi Timur terakhir, [[Taormina]], tahun 902.
 
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol1v.jpg|jmpl|kiri|Keberhasilan militer pada abad kesepuluh diikuti dengan kebangkitan budaya, yang disebut [[Renaisans Makedonia]].]]
Baris 215:
Meninggalnya tsar Bulgaria [[Simeon I dari Bulgaria|Simeon I]] pada 927 amat melemahkan Bulgaria sehingga Bizantium dapat berfokus di front timur.<ref name=Browning-1992-107>{{harvnb|Browning|1992|p=107}}.</ref> Melitene direbut secara permanen pada 934, dan pada 945 jenderal terkenal [[Yohanes Kourkouas]] meneruskan serangan ke [[Mesopotamia]] dengan beberapa keberhasilan, yang berpuncak pada penaklukan kembali [[Edessa]]. Kemenangan ini dirayakan dengan dikembalikannya [[Citra Edessa|Mandylion]], relik dengan gambar yang dipercaya sebagai wajah Kristus, yang diagungkan ke Konstantinopel.<ref name=Browning-1992-108>{{harvnb|Browning|1992|p=108}}.</ref>
 
Kaisar [[Nikephoros II Phokas]] (berkuasa 963–969) dan [[Ioannes I Tzimiskes]] (969–976) memperluas wilayah kekaisaran hingga [[Suriah]], menundukkan emir-emir di [[Irak]] barat laut, serta menaklukanmenaklukkan kembali [[Kreta]] dan [[Siprus]]. Pada pemerintahan Ioannes, tentara kekaisaran sempat mengancam [[Yerusalem]].<ref name="Browning-1992-113">{{harvnb|Browning|1992|pp=113}}.</ref> Emirat [[Aleppo]] dan tetangga-tetangganya menjadi vassal kekaisaran. Setelah banyak melancarkan kampanye militer, ancaman Arab terakhir bagi Romawi Timur berhasil ditaklukanditaklukkan ketika Basil II dengan cepat menarik 40.000 tentara berkuda untuk membebaskan Suriah Romawi. Dengan surplus sumber daya alam, Basil II merencanakan ekspedisi ke Sisilia untuk merebutnya dari bangsa Arab. Setelah kematiannya tahun 1025, ekspedisi berangkat pada tahun 1040-an, dan berhasil menggapai keberhasilan awal, tetapi keberhasilan itu selanjutnya terhambat.
 
==== Peperangan melawan Kekaisaran Bulgaria ====
Baris 221:
[[Berkas:Basilios II.jpg|jmpl|lurus|Kaisar [[Basil II]] sang Pembantai Bulgar (976–1025).]]
 
Pergumulan lama dengan [[Takhta Suci]] berlanjut; kali ini diakibatkan oleh perebutan kekuasaan religius atas Bulgaria yang baru dikristenkan. Akibatnya, [[Tsar]] [[Simeon I dari Bulgaria|Simeon I]] melancarkan invasi pada tahun 894, tetapi berhasil dihentikan melalui diplomasi Romawi Timur, yang memohon bantuan dari bangsa Hongaria. Romawi Timur akhirnya dikalahkan dalam [[Pertempuran Bulgarophygon]] (896) dan diharuskan membayar upeti kepada bangsa Bulgaria. Selanjutnya (912), Simeon berhasil memaksa Romawi Timur menganugerahinya takhta ''basileus'' (kaisar) Bulgaria dan membuat Kaisar [[Konstantinus VII]] menikahi salah satu putri Simeon. Ketika pemberontakan di Konstantinopel menghambat upaya ini, Simeon menyerang Trakia dan menaklukanmenaklukkan [[Edirne|Adrianopel]].<ref name=Norwich />
 
Ekspedisi kekaisaran di bawah pimpinan [[Leo Phocas]] dan [[Romanos I|Romanos Lekapenos]] mengalami kekalahan besar dalam [[Pertempuran Acheloos]] (917), dan pada tahun berikutnya Bulgaria memasuki dan merampok Yunani utara hingga sejauh [[Korintus]]. Adrianopel berhasil direbut kembali pada tahun 923, tetapi pada tahun 924 tentara Bulgaria mengepung Konstantinopel. Situasi di Balkan membaik setelah kematian Simeon tahun 927. Pada tahun 968, Bulgaria diserbu oleh [[Rus']] di bawah pimpinan [[Sviatoslav I dari Kiev]]. Tiga tahun kemudian, Kaisar [[Ioannes I Tzimiskes]] berhasil [[Pengepungan Dorostolon|mengalahkan]] bangsa Rus' dan memasukkan wilayah Bulgaria timur ke dalam kekaisaran.
Baris 241:
==== Puncak ====
[[Berkas:Cyril-methodius-small.jpg|jmpl|200px|Mural [[Santo Kiril dan Methodius]], abad ke-19, [[Biara Troyan]], Bulgaria.]]
Kekaisaran Romawi Timur membentang dari [[Kerajaan Armenia (Abad Pertengahan)|Armenia]] di timur hingga [[Calabria]] di barat.<ref name=Norwich>{{harvnb|Norwich|1998}}.</ref> Banyak keberhasilan telah digapai, dari penaklukan Bulgaria, aneksasi wilayah [[Kerajaan Georgia|Georgia]] dan Armenia, hingga pemusnahan penyerang Mesir di luar [[Antiokhia]]. Kemenangan-kemenangan tersebut masih belum cukup; Basil mempertimbangkan untuk mengusir [[Emirat Sisilia|pendudukan Arab di Sisilia]]. Ia berencana menaklukanmenaklukkan kembali pulau tersebut, tetapi kematian terlebih dahulu menuntut nyawanya tahun 1025.<ref name=Norwich />
 
Leo VI mereformasi administrasi Kekaisaran, mengatur ulang perbatasan subdivisi administratif (''[[Thema (distrik Bizantium)|Themata]]'', atau "Thema") dan merapikan sistem pangkat serta hak istimewa, serta mengatur tindakan beragam serikat dagang di Konstantinopel. Reformasi Leo berperan besar dalam mengurangi bahaya perpecahan Kekaisaran.<ref name="Browning-1992-98-99">{{harvnb|Browning|1992|pp=98–99}}.</ref>
Baris 251:
 
[[Berkas:The seizure of Edessa in Syria by the Byzantine army and the Arabic counterattack from the Chronicle of John Skylitzes.jpg|jmpl|230px|Penaklukan [[Edessa]] di Suriah (1031) oleh Bizantium yang dipimpin oleh [[George Maniakes]], serta serangan balasan Arab]]
Pada masa yang sama, kekaisaran menghadapi musuh baru yang ambisius. Provinsi-provinsi Romawi Timur di Italia selatan diancam oleh [[bangsa Norman]], yang datang ke Italia pada awal abad kesebelas. Selama periode perselisihan antara Konstantinopel dengan Roma yang berakhir dengan [[Skisma Timur-Barat]] tahun 1054, suku Norman mulai menyerbu Italia Bizantium.<ref>Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_P17.HTM Relations with Italy and Western Europe].</ref> Bari, pertahanan utama Bizantium di Apulia, dikepung pada Agustus 1068 dan [[Pengepungan Bari|ditaklukanditaklukkan pada April 1071]].<ref>{{harvnb|Hooper|Bennett|1996|p=82}}; {{harvnb|Stephenson|2000|p=157}}.</ref> Romawi Timur juga kehilangan pengaruh mereka atas kota-kota pantai di [[Dalmatia]] karena direbut [[Peter Krešimir IV dari Kroasia]] tahun 1069.<ref>[[Ferdo Šišić]]. ''Povijest Hrvata u vrijeme narodnih vladara''. Zagreb, 1925, ISBN 86-401-0080-2</ref>
 
Di Asia Kecil-lah bencana terbesar akan terjadi. [[Turki Seljuq]] melancarkan eksplorasi pertama mereka melintasi perbatasan Romawi Timur ke Armenia pada tahun 1065 dan 1067. Kedaruratan dibebankan pada aristokrasi militer di Anatolia yang pada tahun 1068 mengamankan pemilihan salah satu dari mereka sendiri, [[Romanos IV|Romanos Diogenes]], sebagai kaisar. Pada musim panas tahun 1071, Romanos melancarkan kampanye militer besar terhadap Seljuk. Pada [[Pertempuran Manzikert]], Romanos tidak hanya menderita kekalahan di tangan [[Sultan]] [[Alp Arslan]], tetapi juga ditangkap. Alp Arslan memperlakukannya dengan hormat, dan tidak mengenakan syarat-syarat keras pada Romawi Timur.<ref name="PM" /> Sementara itu, di Konstantinopel, kudeta yang mendukung [[Michael VII Doukas|Michael Doukas]] berlangsung. Pada tahun 1081, Seljuk memperluas kekuasaan mereka di Anatolia. Wilayah mereka membentang dari Armenia di timur hingga [[Bithynia]] di barat. Ibukota Seljuk didirikan di [[Nicea]], yang hanya terletak sejauh 55 mil (88&nbsp;km) dari Konstantinopel.<ref>{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002}}; Markham, [http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm The Battle of Manzikert].</ref>
Baris 276:
Pada masa kekuasaannya, Ioannes bersekutu dengan [[Kekaisaran Romawi Suci]] di Barat, mengalahkan [[Pecheneg]] dalam [[Pertempuran Beroia]],<ref name="B90">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=90}}.</ref> serta memimpin kampanye militer terhadap [[Bangsa Turk]] di [[Asia Kecil]]. Kampanye militer Ioannes mengubah keseimbangan kekuatan di timur, memaksa Turki mengambil posisi defensif, serta merebut kembali kota-kota Romawi Timur di Anatolia.<ref name="SJ">Stone, [http://www.roman-emperors.org/johncomn.htm Ioannes II Komnenos].</ref> Ia juga berhasil mengusir serangan Hongaria dan Serbia pada tahun 1120-an. Pada tahun 1130, Ioannes bersekutu dengan kaisar Jerman [[Lothair III]]. Mereka bersama-sama berperang melawan raja Norman, [[Roger II dari Sisilia]].<ref name="BrJ">{{cite encyclopedia|title=John II Komnenos|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>
 
Pada masa akhir kekuasaannya, Ioannes memusatkan kegiatannya di Timur. Ia mengalahkan emirat [[Danishmend]], menaklukanmenaklukkan kembali seluruh [[Cilicia]], dan memaksa [[Raymond dari Poitiers]], [[Kepangeranan Antiokhia|Pangeran Antiokhia]], untuk mengakui kekuasaan Romawi Timur. Dalam upaya untuk menunjukkan peran Romawi Timur sebagai pemimpin dalam dunia Kristen, Ioannes maju ke [[Tanah Suci]]. Harapannya pupus karena pengkhianatan sekutu tentara salibnya.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=84}}.</ref> Pada tahun 1142, Ioannes kembali menekankan klaimnya terhadap Antiokhia, tetapi ia wafat pada tahun 1143 akibat insiden berburu. Raymond memberanikan diri menyerang Cilicia, tetapi gagal dan terpaksa pergi ke Konstantinopel untuk memohon belas kasihan kaisar yang baru.<ref name="B326">{{harvnb|Brooke|2008|p=326}}.</ref>
 
[[Berkas:The Byzantine Empire, c.1180.PNG|jmpl|kiri|300px|Kekaisaran Romawi Timur (warna ungu) tahun 1180, pada akhir periode Komnenos.]]
Baris 350:
 
=== Pasca runtuhnya Romawi Timur ===
Setelah Konstantinopel jatuh, satu-satunya wilayah Kekaisaran Bizantium yang masih tersisa adalah Kedespotan [[Morea]] (Peloponnesos), yang dikuasai oleh Kaisar terakhir, [[Thomas Palaiologos]] dan [[Demetrios Palaiologos]]. Kedespotan ini terus bertahan sebagai negara merdeka dengan membayar upeti tahunan kepada Utsmaniyah. Pemerintahan yang tak kompeten, ketidakmampuan membayar upeti, dan pemberontakan melawan Utsmaniyah akhirnya membuat Mehmed II menginvasi Morea pada 1460. Demetrios meminta Utsmaniyah untuk menginvasi dan mengusir Thomas, hingga akhirnya Thomas melarikan diri. Utsmaniyah bergerak menyusuri Morea dan bisa dibilang berhasil menaklukanmenaklukkan seluruh Morea pada musim panas. Demetrios mengira bahwa ia akan dijadikan penguasa Morea, namun wilayah ini kemudian dijadikan bagian dari Utsmaniyah.
 
Beberapa wilayah mampu bertahan selama beberapa waktu. Pulau [[Monemvasia]] menolak menyerah dan awalnya diperintah oleh seorang bajak laut [[Katala]]. Ketika penduduknya mengusirnya, mereka memperoleh persetujuan Thomas untuk menempatkan mereka di bawah perlindungan Paus sebelum akhir 1460. [[Semenanjung Mani]], di ujung selatan Morea, melakukan perlawanan bawahyang dikobarkan oleh koalisi para klan lokal dan kemudian wilayah itu dikuasai oleh [[Venesia]]. Pertahanan terakhir adalah [[Salmeniko]], di barat laut Morea. [[Graitzas Palaiologos]] adalah komandan militer di sana, ditempatkan di [[Kastil Salmeniko]]. Ketika kota itu akhirnya menyerah, Graitzas dan garnisunnya serta beberapa penduduk kota bertahan di kastil hingga Juli 1461, ketika akhirnya mereka melarikan diri dan tiba di wilayah Venesia.<ref>{{harvnb|Miller|1907|loc=[http://www.archive.org/stream/journalofhelleni27sociuoft#page/236/mode/1up p. 236]}}.</ref>
 
[[Mehmed II]] menaklukkan negara-negara kecil di [[Mistra]], Yunani, pada tahun 1460, dan [[Kekaisaran Trebizond|Trebizond]] pada tahun 1461. Pada akhir abad ke-15, [[Kesultanan Utsmaniyah]] telah menguasai Asia Kecil dan sebagian Balkan. Ia dan para penerusnya terus menganggap diri mereka sebagai pewaris Kekaisaran Romawi hingga [[Pembubaran Kesultanan Utsmaniyah|runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah]] pada awal abad ke-20. Mereka beranggapan bahwa mereka hanya mengubah basis keagamaan di Bizantium seperti yang dahulu dilakukan oleh Constantinus. Sementara itu, [[Kepangeranan-kepangeranan Donau]] menerima pengungsi-pengsungsi Ortodoks dan bangsawan-bangsawan Romawi Timur.