Vincent van Gogh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
finishing touch |
biar nggak monoton |
||
Baris 137:
</gallery>
Saat berada di Asnières, Van Gogh melukis [[Asnières (serial Van Gogh)#Taman|taman]], [[Asnières (serial Van Gogh)#Restoran|restoran]] dan Sungai [[Seine (serial Van Gogh)|Seine]], termasuk ''[[Seine (serial Van Gogh)|Jembatan yang melintasi sungai Seine, Asnières]]''. Pada November 1887, Theo dan Vincent berteman dengan Paul Gauguin yang baru tiba di Paris.{{refn|{{harvp|Druick|Zegers|2001|loc= 81}}; {{harvp|Gayford|2006|loc= 50.}}}} Menjelang akhir tahun, Vincent menggelar sebuah pameran bersama dengan Bernard, Anquetin, dan mungkin juga dengan Toulouse-Lautrec, di Grand-Bouillon Restaurant du Chalet, 43 avenue de Clichy, Montmartre. Dalam catatan kontemporer, Bernard menulis bahwa lukisan-lukisan di pameran tersebut lebih maju daripada lukisan-lukisan di pameran yang lainnya di Paris.{{sfnp|Hulsker|1990|loc= 256}} Di sana, Bernard dan Anquetin menjual lukisan-lukisan pertama mereka, sementara Van Gogh bertukar karya dengan Gauguin. Diskusi tentang seni, seniman, dan keadaan sosial mereka dimulai saat pameran tersebut, yang kemudian juga diikuti oleh para pengunjung acara tersebut, seperti Signac, Seurat, serta [[Camille Pissarro]] dan putranya, [[Lucien Pissarro|Lucien]]. Pada Februari 1888, Vincent merasa dilelahkan oleh kehidupan di Paris, sehingga ia memutuskan untuk pindah setelah menghabiskan waktu selama dua tahun di sana dan menghasilkan lebih dari 200 lukisan. Berjam-jam sebelum keberangkatannya dan dengan ditemani oleh Theo, ia melakukan
=== Puncak artistik ===
Baris 256:
Van Gogh pernah menggambar dan melukis dengan menggunakan [[cat air]] saat masih di sekolah, namun hanya beberapa contoh yang masih ada saat ini dan sebagian dari antaranya diklaim bukan sebagai karya Van Gogh.{{sfnp|Van Heugten|1996|loc= 246–251}} Setelah ia mulai menekuni bidang kesenian, ia harus merangkak dari tingkat yang paling dasar. Pada awal tahun 1882, pamannya, Cornelis Marinus, pemilik sebuah galeri seni yang terkenal di Amsterdam, meminta agar Van Gogh membuat lukisan kota Den Haag. Karya Van Gogh tidak memenuhi ekspektasi pamannya. Marinus memberikan kesempatan kedua dan merincikan subjek-subjeknya secara detail, tetapi lagi-lagi kecewa dengan hasilnya. Walaupun begitu, Van Gogh tetap gigih; ia mencoba mengubah pencahayaan di studionya dengan menggunakan beragam alat pengatur cahaya, dan ia juga memakai bahan-bahan yang berbeda. Selama lebih dari setahun, ia melakukan studi yang sangat mendalam hanya dengan menggunakan warna hitam-putih,{{efn|group=note|Beberapa contoh gambar hitam-putih dapat ditemui dalam surat-surat kabar seperti ''[[The Graphic]]'' atau ''[[The Illustrated London News]]'', dan keduanya merupakan surat kabar bergambar kesukaan Van Gogh.{{sfnp|Pickvance|1974}}}} tetapi pada masa itu karya-karyanya yang ini hanya menuai kritikan. Kelak karya-karya tersebut diakui sebagai adikarya-adikarya pertama yang ia buat.{{sfnp|Dorn|Keyes|2000}}
Pada Agustus 1882, Theo memberikan uang kepada Vincent untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk bekerja ''[[en plein air]]'' (di luar ruangan). Vincent menulis kepada Theo bahwa ia sekarang "melukis dengan semangat baru".{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://vangoghletters.org/vg/letters/let253/letter.html Letter 253]|ps= . Vincent to Theo van Gogh. The Hague, Saturday, 5 August 1882.}} Semenjak awal 1883, ia mulai mengerjakan komposisi-komposisi multifigur. Ia memfoto beberapa di antaranya, namun saat adiknya berkomentar bahwa komposisi-komposisi ini kurang terlihat hidup, ia menghancurkannya dan beralih ke lukisan minyak. Van Gogh mencoba belajar dari para seniman [[Aliran Den Haag]] yang terkenal seperti [[Johan Hendrik Weissenbruch|Weissenbruch]] dan [[Bernard Blommers|Blommers]], dan mendapatkan nasihat-nasihat yang bersifat teknis dari mereka, serta dari pelukis-pelukis seperti [[Théophile de Bock|De Bock]] dan [[Herman Johannes van der Weele|Van der Weele]] yang merupakan generasi kedua Aliran Den Haag.{{sfnp|Dorn|Schröder|Sillevis|1996}} Setelah pindah ke Nuenen, ia mulai membuat beberapa lukisan besar, tetapi ia lalu memutuskan untuk menghancurkan sebagian besar karya-karya tersebut. Dari antara lukisan-lukisan ini, hanya lukisan ''Pemakan Kentang'' dan karya-karya yang menyertainya yang masih bertahan hingga kini.{{sfnp|Dorn|Schröder|Sillevis|1996}} Kemudian, seusai
[[Berkas:Van_Gogh_The_Olive_Trees..jpg|jmpl|kiri|''[[Pohon Zaitun (serial Van Gogh)|Pohon-Pohon Zaitun dengan Perbukitan Alpilles di Latar Belakang]]'', 1889. [[Museum of Modern Art]], New York]]
|