Abad Pertengahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 83:
Agama dan kepercayaan di Kekaisaran Bizantin dan Persia senantiasa berubah-ubah pada penghujung abad ke-6 dan permulaan abad ke-7. [[Yudaisme|Agama Yahudi]] adalah agama yang aktif menarik pemeluk baru, dan sekurang-kurangnya ada satu pemimpin politik [[bangsa Arab|Arab]] yang menjadi pemeluknya.{{efn-ua|[[Dzu Nawas]], penguasa wilayah yang kini disebut [[Yaman]], menjadi pemeluk agama Yahudi pada 525 dan oleh karena itu mulai memersekusi umat Kristen sehingga mengakibatkan kerajaannya diserang dan ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Aksum|Kerajaan Aksum]] yang berpusat di [[Ethiopia]].<ref name=Collins138>Collins ''Early Medieval Europe'' hlmn. 138–139</ref>}} Agama Kristen aktif bersaing dengan [[Zoroastrianisme|agama Majusi]] dari Persia dalam menarik pemeluk baru, khususnya di kalangan penduduk [[Semenanjung Arab|Jazirah Arab]]. Semua perkembangan ini dihubungkan menjadi satu oleh kemunculan [[agama Islam]] di Arab pada masa hidup [[Muhammad]] (wafat 632).<ref name=Collins143>Collins ''Early Medieval Europe'' hlmn. 143–145</ref> Sesudah Muhammad wafat, bala tentara Muslim maju menaklukkan banyak tempat di wilayah Kekaisaran Bizantin dan Persia. Setelah mula-mula menaklukkan [[Penaklukan Suriah oleh Muslim|Negeri Syam]] pada 634–635, kaum Muslim kemudian menaklukkan [[Penaklukan Mesir oleh Muslim|Mesir]] pada 640–641, [[Penaklukan Persia oleh Muslim|Persia]] antara 637–642, [[Penaklukan Maghreb oleh Muslim|Afrika Utara]] pada abad ke-7, dan [[Penaklukan Hispania oleh Umayyah|Jazirah Iberia]] pada 711.<ref name=Collins149>Collins ''Early Medieval Europe'' hlmn. 149–151</ref> Pada 714, bala tentara Muslim menguasai sebagian besar daratan Jazirah Iberia yang mereka namakan [[Al-Andalus]].<ref name=Reilly52>Reilly ''Medieval Spains'' hlmn. 52–53</ref>
Aksi-aksi penaklukan kaum Muslim mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-8. Kekalahan bala tentara Muslim dalam [[Pertempuran Tours]] pada 732 memberi kesempatan kepada orang Franka untuk merebut kembali kawasan selatan
=== Dunia usaha dan ekonomi ===
Baris 106:
[[Berkas:Aachener Dom Pfalzkapelle vom Münsterplatz 2014.jpg|jmpl|lurus|[[Kapel Istana, Aachen|Kapel istana Karel Agung]] di [[Aachen]], rampung dibangun pada 805.<ref name=Stalley73>Stalley ''Early Medieval Architecture'' hlm. 73</ref>]]
Keturunan Karel Martel, yakni [[wangsa Karoling]], mengambil alih pemerintahan Kerajaan Austrasia dan Kerajaan Neustria melalui suatu usaha kudeta pada 753 yang dipimpin oleh [[Pepin yang Pendek|Pipin III]] (memerintah 752–768). Menurut keterangan dari sebuah naskah [[kronik|tawarikh]] yang ditulis pada masa itu, Pipin meminta dan mendapatkan wewenang untuk melakukan kudeta dari [[Paus Stefanus II]] (menjabat 752–757). Kudeta yang dilakukan Pipin disokong dengan kegiatan propaganda yang mencitrakan raja-raja wangsa Meroving sebagai penguasa-penguasa yang tidak cakap memerintah bahkan lalim, menggembar-gemborkan segala prestasi yang pernah diraih oleh Karel Martel, dan menyebarluaskan kisah-kisah tentang betapa salehnya keluarga Pipin. Di akhir hayatnya pada 768, Pipin mewariskan kerajaannya kepada kedua putranya, Karel (memerintah 768–814) dan [[Karlmann I|Karloman]] (memerintah 768–771). Ketika Karloman mangkat secara wajar, Karel menghalangi penobatan putra Karloman yang masih belia, dan malah menobatkan dirinya sendiri menjadi raja atas wilayah gabungan Austrasia dan Neustria. Karel, yang lebih dikenal dengan nama Karel Agung ({{lang-lat|Carolus Magnus}}, {{lang-fr|Charlemagne}}), melancarkan serangkaian upaya sistematis untuk memperluas wilayah pada 774 dengan mempersatukan sebagian besar negeri di Eropa, dan pada akhirnya berhasil menguasai wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah negara
Penobatan Karel Agung menjadi kaisar pada hari Natal tahun 800 dianggap sebagai titik balik dalam sejarah Abad Pertengahan. Penobatan ini menandai kebangkitan kembali Kekaisaran Romawi Barat, karena kaisar yang baru ini memerintah atas sebagian besar wilayah yang dahulu kala dikuasai oleh para Kaisar Romawi Barat.<ref name=Backman109>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlm. 109</ref> Penobatan ini juga menjadi awal perubahan sifat hubungan antara Karel Agung dan [[kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantin]], karena dengan menyandang gelar kaisar, raja-raja wangsa Karoling menyatakan dirinya setara dengan para penguasa Bizantium.<ref name=Backman117>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 117–120</ref> Kekaisaran Karoling yang baru berdiri ini memiliki sejumlah perbedaan baik dengan Kekaisaran Romawi lama maupun dengan Kekaisaran Bizantin kala itu. Wilayah kekuasaan orang Franka bercorak pedesaan dan hanya memiliki beberapa kota kecil. Sebagian besar warganya adalah para petani yang menetap di lahan-lahan kecil. Kegiatan niaga hanya berskala kecil, dan sebagian besar dilakukan dengan kepulauan Inggris dan Skandinavia, jauh berbeda dari jaringan niaga Kekaisaran Romawi lama yang berpusat di Laut Tengah.<ref name=Backman109/> Administrasi pemerintahan Kekaisaran Karoling diselenggarakan oleh suatu majelis keliling yang senantiasa berpindah-pindah mengikuti perjalanan jelajah kaisar, serta kurang lebih 300 pegawai kekaisaran yang disebut [[bupati]] ({{lang-la|comes}}, {{lang-fr|comte}}, {{lang-de|graf}}), yang menadbir pemerintahan [[kabupaten]] ({{lang-la|comitatus}}, {{lang-fr|comitat}}, {{lang-de|grafschaft}}), yakni satuan wilayah pemerintahan di Kekaisaran Karoling. Rohaniwan dan uskup-uskup setempat diberdayakan menjadi pamong praja maupun pegawai kekaisaran yang disebut para ''[[Missus dominicus|missi dominici]]''. Para ''missi dominici'' bekerja sebagai penilik keliling dan petugas penanggulangan masalah.<ref name=Davies302>Davies ''Europe'' hlm. 302</ref>
Baris 137:
Karel Agung berniat meneruskan adat waris Franka dengan membagi wilayah kerajaannya kepada seluruh ahli warisnya, akan tetapi niatnya itu tidak terkabul karena hanya tinggal [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Si Saleh]] (memerintah 814–840) yang masih hidup pada 813. Sebelum mangkat pada 814, Karel Agung menobatkan Ludwig menjadi penggantinya. Masa pemerintahan Ludwig sepanjang 26 tahun ditandai beberapa kali pembagi-bagian wilayah Kekaisaran Karoling di antara putra-putranya dan, setelah 829, pecah beberapa kali perang saudara memperebutkan kekuasaan atas berbagai bagian wilayah Kekaisaran Karoling. Selama berlangsungnya perang-perang saudara ini, Ludwig bersekutu dengan salah seorang putranya untuk melawan putranya yang lain. Ludwig akhirnya mengakui putra sulungnya yang bernama [[Lothair I|Lothar I]] (wafat 855) sebagai kaisar dan menyerahkan wilayah Italia kepadanya. Ludwig membagi wilayah kekaisaran selebihnya kepada Lothar dan [[Karl yang Botak|Karel Si Gundul]] (wafat 877), putra bungsunya. Lothar menguasai [[Francia Timur|Negeri Franka Timur]] yang terletak di kedua tepi Sungai Rhein dan membentang sampai ke sebelah timur, sementara Karel menguasai [[Francia Barat|Negeri Franka Barat]] beserta wilayah kekaisaran di sebelah barat daerah Rheinland dan Pegunungan Alpen. [[Ludwig si Jerman|Ludwig Si Jerman]] (wafat 876), anak tengah Karel yang tak kunjung jera memberontak, diizinkan menguasai daerah Bayern di bawah [[suzerenitas]] abangnya. Pembagian wilayah ini malah menimbulkan pertikaian. Cucu kaisar yang bernama [[Pippin II dari Aquitaine|Pipin II dari Aquitania]] (wafat sesudah 864), bangkit memberontak hendak mengusai [[Aquitaine|Aquitania]], sementara Ludwig Si Jerman berusaha menguasai seluruh Negeri Franka Timur. Ludwig Si Saleh mangkat pada 840, meninggalkan Kekaisaran Karoling dalam keadaan kacau balau.<ref name=Bauer427>Bauer ''History of the Medieval World'' hlmn. 427–431</ref>
Perang saudara selama tiga tahun pun berkecamuk setelah Ludwig Si Saleh mangkat. Dengan [[Perjanjian Verdun]] (843), diciptakan sebuah kerajaan baru bagi Lothar yang terletak di antara [[Rhein|Sungai Rhein]] dan [[Rhone|Sungai Rhone]] sebagai tambahan bagi wilayah Italia yang dikuasainya. Selain itu, Lothar juga diakui sebagai Kaisar. Ludwig Si Jerman menguasai Bayern dan daerah-daerah di kawasan timur Negeri Franka yang sekarang termasuk dalam wilayah negara Jerman. Karel Si Gundul mendapatkan daerah-daerah di kawasan barat Negeri Franka yang meliputi hampir seluruh wilayah negara
Perpecahan Kekaisaran Karoling terjadi bersamaan dengan invasi, migrasi, dan penyerangan oleh seteru dari luar. Kawasan pantai Samudra Atlantik dan pesisir utara dirongrong oleh [[bangsa Viking|orang Viking]], yang juga menyerbu serta mendiami Kepulauan Britania dan Islandia. Pada 911, Kepala Suku Viking yang bernama [[Rollo]] (wafat sekitar 931) mendapatkan izin dari Raja Orang Franka, [[Charles yang Sederhana|Karel Si Polos]] (memerintah 898–922) untuk bermukim di daerah yang kini bernama [[Normandie]] di negara
=== Kerajaan-kerajaan baru dan pulihnya Kekaisaran Bizantin ===
Baris 160:
Hanya segelintir gedung batu berukuran besar yang dibangun selepas pendirian [[basilika]]-basilika zaman Konstantinus pada abad ke-4 sampai dengan abad ke-8, namun ada banyak bangunan batu dalam ukuran yang lebih kecil dibangun antara abad ke-6 dan abad ke-7. Pada permulaan abad ke-8, Kekaisaran Karoling menghidupkan kembali arsitektur basilika.<ref name=Stalley29>Stalley ''Early Medieval Architecture'' hlmn. 29–35</ref> Salah satu tampilan dari basilika zaman Kekaisaran Karoling adalah penambahan [[transep]],<ref name=Stalley43>Stalley ''Early Medieval Architecture'' hlmn. 43–44</ref> yakni dua sayap bangunan yang dibangun berhadapan pada kedua sisi bangunan induk sehingga membentuk ruang melintang yang memisahkan [[panti umat]] dari [[panti imam]] sekaligus membuat keseluruhan bangunan tampak seperti sebuah salib raksasa.<ref name=Cosman247>Cosman ''Medieval Wordbook'' hlm. 247</ref> Tampilan-tampilan baru lainnya pada arsitektur rumah ibadat meliputi [[Persimpangan (arsitektur)|menara persimpangan]] dan [[Arsitektur katedral dan gereja besar#Façade|pintu masuk megah]] yang lazimnya dibangun pada sisi barat gedung gereja.<ref name=Stalley49>Stalley ''Early Medieval Architecture'' hlmn. 45, 49</ref>
Karya-karya [[seni rupa Karoling]] dibuat bagi segelintir tokoh di kalangan istana, dan bagi biara-biara maupun gereja-gereja yang mereka tunjangi. Kegiatan seni rupa Karoling didominasi oleh usaha-usaha untuk menghadirkan kembali keagungan dan ciri khas Yunani-Romawi dari [[seni rupa Bizantin]] dan Kekaisaran Romawi, namun dipengaruhi pula oleh [[seni rupa Insular]] dari Kepulauan Britania. Seni rupa insular memadukan kekuatan langgam hias [[seni rupa Keltik|Kelt Irlandia]] dan [[seni rupa Anglo-Saxon|Jermanik Angli-Saksen]] dengan wujud-wujud budaya khas Laut Tengah seperti buku, dan menciptakan banyak ciri khas seni rupa sepanjang Abad Pertengahan. Karya-karya seni keagamaan yang sintas dari kurun waktu Awal Abad Pertengahan sebagian besar berwujud [[naskah beriluminasi|naskah-naskah beriluminasi]] dan ukiran-ukiran gading, yang mula-mula ditampilkan pada barang-barang hasil pengolahan logam yang semenjak saat itu sudah dilebur.<ref name=Kitzinger36>Kitzinger ''Early Medieval Art'' hlmn. 36–53, 61–64</ref><ref name=Henderson18>Henderson ''Early Medieval'' hlmn. 18–21, 63–71</ref> Benda-benda yang dibuat dari logam mulia merupakan wujud karya seni yang paling dihargai, namun hampir semuanya sudah lenyap kecuali beberapa buah salib seperti [[Salib Lothair|Salib Raja Lothar]], beberapa buah [[relikuarium]], serta temuan-temuan seperti benda-benda kubur buatan Angli-Saksen di [[Sutton Hoo]], [[hoard|harta karun]] [[Harta karun Gourdon|Gourdon]] di
=== Militer dan perkembangan teknologi ===
Baris 171:
=== Masyarakat dan perekonomian ===
[[Berkas:Cleric-Knight-Workman.jpg|[[naskah beriluminasi|Ilustrasi naskah]]
Puncak Abad Pertengahan adalah kurun waktu terjadinya [[demografi abad pertengahan|lonjakan populasi]] secara besar-besaran. Populasi Eropa diperkirakan melonjak dari 35 juta jiwa menjadi 80 juta jiwa antara tahun 1000 dan 1347. Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, diduga lonjakan populasi ini disebabkan oleh semakin baiknya tata cara bercocok tanam, berkurangnya perbudakan, [[Periode Hangat Abad Pertengahan|iklim yang lebih baik]], maupun ketiadaan invasi.<ref name=Jordan5>Jordan ''Europe in the High Middle Ages'' hlmn. 5–12</ref><ref name=Backman156>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlm. 156</ref> Sebanyak-banyaknya 90% populasi Eropa masih terdiri atas kaum tani yang bermukim di desa-desa. Banyak di antaranya tidak lagi mendiami lahan-lahan terpencil, tetapi sudah hidup bersama-sama dalam komunitas-komunitas kecil yang disebut desa atau tanah pertuanan.<ref name=Backman156/> Kaum tani seringkali menjadi kawula kaum ningrat pemilik tanah pertuanan ({{lang-en|manor}}), dan membayar sewa lahan atau memberikan berbagai macam bentuk pelayanan kepada majikan-majikan ningrat mereka. Tatanan semacam ini disebut [[manorialisme]]. Meskipun demikian, masih ada segelintir petani merdeka (bukan kawula tuan tanah) pada kurun waktu ini maupun sesudahnya.<ref name=Backman164>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 164–165</ref> Petani-petani merdeka semacam ini lebih banyak terdapat di kawasan selatan daripada di kawasan utara Eropa. Praktik [[babad]] atau meneroka lahan baru untuk digarap dengan cara menawarkan insentif kepada petani yang bersedia menempatinya, juga turut berdampak pada lonjakan populasi.<ref name=Epstein52>Epstein ''Economic and Social History'' hlmn. 52–53</ref>
Baris 177:
Sistem pertanian [[Sistem lapangan terbuka|lahan terbuka]] lumrah dipraktikkan di hampir seluruh Eropa, teristimewa di "kawasan barat laut dan kawasan tengah Eropa."<ref>Pounds, N. J. G. (1990), ''An Historical Geography of Europe'', Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 166</ref> Komunitas-komunitas tani lahan terbuka memiliki tiga ciri utama, yakni lahan-lahan garapan perseorangan dalam bentuk petak-petak lahan yang tersebar di berbagai pelosok tanah pertuanan, rotasi jenis tanaman dari tahun ke tahun untuk menjaga kesuburan tanah, dan lahan bersama yang dimanfaatkan sebagai tempat melepas ternak atau untuk keperluan lain.<ref>"Open-field System", ''Encyclopedia Britannica'' https://www.britannica.com/topic/open-field-system, diakses 19 Juli 2018</ref>
Golongan-golongan lain dalam masyarakat adalah kaum ningrat, rohaniwan, dan warga kota. Kaum ningrat, baik [[bangsawan]] penyandang gelar maupun [[knight|kesatria]] biasa, menafkahi dirinya dari hasil pemanfaatan tanah pertuanan dan pengaryaan kaum tani, meskipun mereka tidak memiliki lahan sendiri dan hanya dianugerahi hak untuk menikmati hasil pemanfaatan tanah pertuanan atau tanah-tanah lain oleh bangsawan majikan mereka. Tatanan semacam ini disebut [[feodalisme]]. Pada abad ke-11 dan ke-12, tanah-tanah atau ''[[fief|feodum]]'' ini mulai dianggap sebagai tanah pusaka keluarga, dan di banyak tempat sudah tidak ada lagi kebiasaan membagi-bagikan tanah kepada seluruh ahli waris sebagaimana yang terjadi pada kurun waktu Awal Abad Pertengahan. Kebanyakan ''feodum'' dan tanah justru diwariskan sepenuhnya kepada putra tertua dari si pewaris.<ref name=Barber37>Barber ''Two Cities'' hlmn. 37–41</ref>{{efn-ua|Pola pewarisan semacam ini disebut [[primogenitur]].<ref name=Wordbook193>Cosman ''Medieval Wordbook'' hlm. 193</ref>}} Keistimewaan kaum ningrat terdiri atas penguasaan tanah, bakti militer selaku [[kavaleri berat|prajurit berkuda berperlengkapan berat]], penguasaan [[puri]], dan pengecualian dari kewajiban membayar pajak atau kewajiban-kewajiban lain.{{efn-ua|Prajurit berkuda berperlengkapan berat di Eropa adalah gagasan yang bersumber dari prajurit [[katafrak]] Persia pada abad ke-5 dan ke-6, namun penambahan [[sanggurdi]] pada abad ke-7 memungkinkan tenaga kuda maupun tenaga penunggangnya dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam pertempuran.<ref name=Davies311/>}} Puri-puri, yang mula-mula terbuat dari kayu namun kemudian dibangun dari batu, mulai didirikan pada abad ke-9 dan ke-10 sebagai ikhtiar menghadapi suasana kalut ketika itu, sebagai tempat berlindung dari invasi, dan sebagai tempat para bangsawan mempertahankan diri dari saingan-saingan mereka. Penguasaan puri memungkinkan para bangsawan untuk menentang raja-raja atau bangsawan-bangsawan majikan mereka.<ref name=Davies311>Davies ''Europe'' hlmn. 311–315</ref> Kaum ningrat digolong-golongkan ke dalam beberapa tingkatan; raja-raja dan bangsawan-bangsawan dari golongan tertinggi berkuasa atas sejumlah besar rakyat jelata, memiliki berbidang-bidang tanah yang luas, dan membawahi bangsawan-bangsawan lain. Di bawah raja-raja dan bangsawan-bangsawan golongan tertinggi ini terdapat bangsawan-bangsawan dari golongan rendah yang berkuasa atas rayat jelata dalam jumlah yang lebih sedikit, dan memiliki bidang-bidang tanah dengan luas yang lebih terbatas. Golongan kesatria adalah golongan ningrat yang paling bawah; mereka diberi kekuasaan atas bidang-bidang tanah tertentu namun bukan sebagai pemiliknya, dan harus pula mengabdi pada bangsawan-bangsawan lain.<ref name=Daily3>Singman ''Daily Life'' hlm. 3</ref>{{efn-ua|Di
Kaum rohaniwan dibedakan menjadi dua macam rohaniwan, yakni [[rohaniwan sekuler]] yang hidup di tengah-tengah masyarakat, serta [[rohaniwan reguler]] yang hidup menurut ''regula'' (aturan keagamaan) dan lazimnya berstatus biarawan.<ref name=Hamilton33>Hamilton ''Religion on the Medieval West'' hlm. 33</ref> Sepanjang kurun waktu ini, para biarawan merupakan golongan terkecil dalam masyarakat, biasanya di bawah 1% dari keseluruhan populasi.<ref name=Daily143>Singman ''Daily Life'' hlm. 143</ref> Sebagian besar rohaniwan reguler berasal dari kalangan ningrat, yakni kalangan yang juga menjadi lahan perekrutan rohaniwan sekuler berpangkat tinggi. Para imam [[paroki]] setempat seringkali berasal dari kaum tani.<ref name=Barber33>Barber ''Two Cities'' hlmn. 33–34</ref> Warga kota menempati posisi yang kurang lazim karena mereka tidak termasuk dalam tiga golongan masyarakat tradisional, yakni kaum ningrat, kaum rohaniwan, dan kaum tani. Pada abad ke-12 dan ke-13, jumlah kalangan ini semakin meningkat seiring membesarnya kota-kota lama dan terbentuknya pusat-pusat populasi yang baru.<ref name=Barber48>Barber ''Two Cities'' hlmn. 48–49</ref> Meskipun demikian, jumlah warga kota sepanjang Abad Pertengahan mungkin tak pernah melampaui 10% dari keseluruhan populasi.<ref name=Daily171>Singman ''Daily Life'' hlm. 171</ref>
Baris 187:
[[Wanita pada Abad Pertengahan|Kaum perempuan pada Abad Pertengahan]] secara resmi diwajibkan tunduk pada perwalian kaum lelaki, entah ayah, suami, atau kerabat lelaki mereka yang lain. Para janda, yang seringkali diberi lebih banyak keleluasaan untuk mengatur hidupnya sendiri, tetap saja dibatasi secara hukum. Pekerjaan kaum perempuan pada umumnya adalah mengurus rumah tangga atau mengerjakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan rumah tangga. Perempuan-perempuan kaum tani biasanya bertanggung jawab merawat rumah, mengasuh anak, serta berkebun dan beternak di sekitar rumah. Mereka dapat pula mencari penghasilan tambahan bagi rumah tangganya dengan memintal benang atau menggodok bir di rumah. Pada masa panen, mereka juga diharapkan turut bekerja di ladang.<ref name=Daily14>Singman ''Daily Life'' pp. 14–15</ref> Perempuan-perempuan warga kota, sebagaimana perempuan-perempuan kaum tani, bertanggung jawab merawat rumah, dan juga menggeluti dunia usaha. Jenis-jenis usaha yang terbuka bagi kaum perempuan berbeda-beda dari negeri ke negeri dan dari masa ke masa.<ref name=Daily177>Singman ''Daily Life'' hlmn. 177–178</ref> Perempuan-perempuan ningrat bertanggung jawab mengelola rumah tangga, dan adakalanya juga diharapkan mengelola tanah pertuanan bilamana tidak ada kerabat laki-laki, namun biasanya mereka tidak dibenarkan ikut campur dalam urusan militer dan pemerintahan. Satu-satunya peran yang terbuka bagi kaum perempuan di lingkungan Gereja adalah menjadi [[biarawati]], karena mereka tidak mungkin menjadi imam.<ref name=Daily14/>
Di [[Italia Tengah|kawasan tengah]] dan [[Italia Utara|utara Italia]] juga di [[Flandria]], pertumbuhan kota-kota sampai ke taraf swatantra merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan terbentuknya perhimpunan-perhimpunan usaha jenis baru. Kota-kota niaga di pesisir Laut Baltik membentuk persekutuan yang dikenal dengan sebutan [[Liga Hansa]], dan [[republik maritim|republik-republik bahari]] di Italia seperti [[Venesia]], [[Genova]], dan [[Pisa]] memperluas jaringan usaha mereka ke seluruh kawasan Laut Tengah.{{efn-ua|Dua kelompok ini, yakni kelompok Jerman dan kelompok Italia, menggunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam menjalankan usaha mereka. Sebagian besar dari kota-kota di Jerman menjalin kerja sama dalam Liga Hansa, berbeda dari negara-negara kota di Italia yang justru saling berseteru.<ref name=Epstein81>Epstein ''Economic and Social History'' hlm. 81</ref>}} [[Pekan raya|Pekan-pekan raya]] dunia usaha diselenggarakan dan berkembang pesat di [[Pekan raya Champagne|kawasan utara
=== Munculnya kekuasaan negara ===
{{utama|Inggris pada Abad Pertengahan|
[[Berkas:Europe mediterranean 1190.jpg|Eropa dan Laut Tengah pada tahun 1190|jmpl|upright=1.3]]
Puncak Abad Pertengahan adalah kurun waktu formatif dalam sejarah negara modern di Dunia Barat. Raja-raja di
Pada permulaan kurun waktu Puncak Abad Pertengahan, Jerman berada di bawah pemerintahan [[dinasti Ottonia|wangsa Otto]] yang bersusah payah berusaha mengendalikan adipati-adipati yang sangat berkuasa di negeri itu, yakni para penguasa [[kadipaten suku|wilayah-wilayah kesukuan]] yang terbentuk pada Zaman Migrasi. Pada 1024, wangsa Otto digantikan oleh [[dinasti Sali|wangsa Sali]], yang terkenal pernah bertikai dengan lembaga kepausan pada masa pemerintahan [[Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Heinrich IV]] (memerintah 1084–1105) sehubungan dengan kewenangan Sri Paus untuk mengangkat petinggi Gereja. Pertikaian seputar kewenangan mengangkat petinggi gereja ini disebut [[kontroversi Penobatan|Kontroversi Investitur]].<ref name=Backman181>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 181–186</ref> Kaisar-kaisar penggantinya masih harus berjuang keras menghadapi lembaga kepausan maupun kaum ningrat Jerman. Sepeninggal [[Heinrich V, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Heinrich V]] yang mangkat tanpa meninggalkan ahli waris, Jerman memasuki kurun waktu instabilitas yang baru berakhir setelah [[Friedrich I, Kaisar Romawi Suci|Friedrich Barbarossa]] (memerintah 1155–1190) naik takhta.<ref name=Jordan143>Jordan ''Europe in the High Middle Ages'' hlmn. 143–147</ref> Meskipun Friedrich Barbarossa memerintah secara efektif, permasalahan-permasalahan hakiki belum juga tuntas, sehingga kaisar-kaisar penggantinya pun masih harus berjuang keras sampai dengan abad ke-13.<ref name=Jordan250>Jordan ''Europe in the High Middle Ages'' hlmn. 250–252</ref> Cucu Friedrich Barbarossa, [[Friedrich II, Kaisar Romawi Suci|Friedrich II]] (memerintah 1220–1250), yang juga mewarisi takhta Kerajaan Sisilia melalui garis nasab ibunya, berulang kali bertikai dengan lembaga kepausan. Majelis istananya terkenal beranggotakan kaum cerdik pandai, dan ia sendiri acap kali dituduh sebagai seorang [[bidaah dalam Kekristenan|ahli bidah]].<ref name=Denley235>Denley "Mediterranean" ''Oxford Illustrated History of Medieval Europe'' hlmn. 235–238</ref> Friedrich II maupun kaisar-kaisar penggantinya harus berjuang menanggulangi berbagai macam kesulitan, antara lain invasi [[bangsa Mongol]] ke Eropa pada pertengahan abad ke-13. Bangsa Mongol mula-mula meluluhlantakkan kepangeranan-kepangeranan Rus' Kiev, dan selanjutnya [[invasi Eropa oleh Mongol|menginvasi kawasan timur Eropa]] pada tahun 1241, 1259, dan 1287.<ref name=Davies364>Davies ''Europe'' hlm. 364</ref>
Baris 200:
[[Berkas:Bayeux Tapestry scene44 William Odo Robert.jpg|Bagian dari [[Dewangga Bayeux]] yang menampilkan gambar [[William Sang Penakluk]] (tengah) bersama adik-adik tirinya, [[Robert dari Mortain|Robert, Bupati Mortain]] (kanan) dan [[Odo dari Bayeux|Odo]], Uskup [[Bayeux]] di [[Kadipaten Normandia]] (kiri)|jmpl|kiri]]
Di bawah pemerintahan raja-raja [[dinasti Capetian|wangsa Capet]], monarki
Di Jazirah Iberia, negara-negara Kristen yang terpinggirkan ke kawasan barat laut jazirah mulai berbalik menekan negara-negara Islam di kawasan selatan jazirah pada kurun waktu yang dikenal dengan sebutan ''[[Reconquista]]'' (penaklukan kembali).<ref name=Davies345>Davies ''Europe'' hlm. 345</ref> Sekitar tahun 1150, masyaratakat Kristen di kawasan utara jazirah telah bersatu membentuk lima kerajaan besar, yakni [[Kerajaan León]], [[Kerajaan Kastila]], [[Kerajaan Aragon]], [[Kerajaan Navarra|Kerajaan Navara]], dan [[Kerajaan Portugal]].<ref name=Barber341>Barber ''Two Cities'' hlm. 341</ref> Kawasan selatan Jazirah Iberia masih dikuasai negara-negara Islam merdeka yang disebut ''[[taifa]]'', pecahan dari [[Kekhalifahan Córdoba|Khilafah Kordoba]] ({{lang-ar|خلافة قرطبة}}, ''Khilāfat Qurṭuba'') yang runtuh pada 1031.<ref name=Davies345/> Negara-negara Islam ini berperang melawan negara-negara Kristen sampai [[Muwahhidun|Khilafah Almohad]] ({{lang-ar|خلافة الموحدون}}, ''Khilāfatul Muwaḥḥidūn'') menegakkan kembali pemerintahan Islam yang terpusat di kawasan selatan jazirah pada era 1170-an.<ref name=Barber350>Barber ''Two Cities'' hlmn. 350–351</ref> Bala tentara Kristen sekali lagi maju memerangi kaum Muslim pada permulaan abad ke-13. Perang melawan kaum Muslim ini mencapai puncaknya pada peristiwa penaklukan kota [[Sevilla]] tahun 1248.<ref name=Barber353>Barber ''Two Cities'' hlmn. 353–355</ref>
Baris 216:
Bala Tentara Salib mendirikan [[negara-negara Tentara Salib]] di daerah-daerah taklukan mereka. Pada abad ke-12 dan ke-13, timbul serangkaian konflik di antara negara-negara ini dan negara-negara Islam di sekitarnya. Permohonan bantuan yang diajukan negara-negara Tentara Salib kepada lembaga kepausan menghasilkan pemakluman perang-perang Salib berikutnya,<ref name=MACrusades>Riley-Smith "Crusades" ''Middle Ages'' hlmn. 106–107</ref> misalnya pemakluman [[Perang Salib Ketiga]] untuk merebut kembali Yerusalem yang telah jatuh ke tangan Sultan Mesir dan Syam, [[Salahuddin Ayyubi|Saladin]] (wafat 1193), pada 1187.<ref name=Payne204>Payne ''Dream and the Tomb'' hlmn. 204–205</ref>{{efn-ua|Tarekat-tarekat militer religius seperti [[Kesatria Templar|Tarekat Kesatria Kenisah]] (Templar) dan [[Knights Hospitaller|Tarekat Kesatria Penyantun]] (Hospitaler) dibentuk dan menjadi unsur hakiki dari negara-negara Tentara Salib.<ref name=Lock353>Lock ''Routledge Companion to the Crusades'' hlmn. 353–356</ref>}} Pada 1203, [[Perang Salib Keempat]] beralih sasaran dari Tanah Suci ke Konstantinopel. Kota Konstantinopel direbut pada 1204 oleh bala Tentara Salib yang mendirikan [[Kekaisaran Latin|Kekaisaran Latin Konstantinopel]].<ref name=Lock156>Lock ''Routledge Companion to the Crusades'' hlmn. 156–161</ref> Peristiwa ini benar-benar melemahkan Kekaisaran Bizantin. Meskipun berhasil merebut kembali Konstantinopel pada 1261, Kekaisaran Bizantin tidak sanggup lagi memulihkan kekuatannya seperti sediakala.<ref name=Backman299>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 299–300</ref> Pada 1291, semua negara Tentara Salib telah ditaklukkan atau disingkirkan dari daratan Timur Tengah, meskipun [[Kerajaan Yerusalem]] tituler masih bertahan hidup di Pulau [[Kerajaan Siprus|Siprus]] sampai beberapa tahun kemudian.<ref name=Lock122>Lock ''Routledge Companion to the Crusades'' hlm. 122</ref>
Para Paus menyerukan agar perang-perang Salib dikobarkan di tempat-tempat selain Tanah Suci, yakni di Spanyol, di kawasan selatan
=== Kehidupan ilmiah ===
Baris 247:
[[Berkas:Maria Lach 02.jpg|jmpl|Gereja [[arsitektur Romanesque|berlanggam arsitektur Romanik]] di [[Pertapaan Maria Laach|Maria Laach, Jerman]]]]
Pada abad ke-10, pembangunan gedung-gedung gereja dan biara mendorong munculnya arsitektur bangunan batu yang merupakan hasil pengembangan lebih lanjut terhadap bentuk-bentuk bangunan batu ala Romawi, sehingga dinamakan langgam arsitektur "Romanik". Jika kebetulan ada, gedung-gedung bata dan batu peninggalan Romawi dibongkar agar material bangunannya dapat digunakan kembali dalam pembangunan gedung-gedung baru. Bermula dari tahap coba-coba permulaan yang dikenal dengan sebutan [[Romanesque Pertama|Romanik Perdana]], langgam arsitektur berkembang dan menyebar ke seluruh Eropa dalam bentuk yang seragam. Tepat sebelum tahun 1000, terjadi gelombang besar pembangunan gedung-gedung gereja batu di seluruh Eropa.<ref name=Benton55>Benton ''Art of the Middle Ages'' hlm. 55</ref> Gedung-gedung [[Arsitektur Romanesque|berlanggam Romanik]] memiliki dinding yang tersusun dari batu-batu berukuran raksasa, lubang-lubang pintu dan jendela dengan ambang yang melengkung membentuk setengah lingkaran, tingkap-tingkap berukuran kecil,
Seni rupa langgam Romanik, khususnya di bidang kriya logam, mencapai tahap kecanggihan tertingginya dalam [[seni rupa Mosan|seni rupa langgam Maas]], yang memunculkan seniman-seniman dengan ciri khas tersendiri, antara lain [[Nikolas dari Verdun|Nikolaus dari Verdun]] (wafat 1205), dan menghasilkan karya-karya seni yang nyaris tampak [[seni rupa Yunani kuno|berlanggam klasik]] seperti [[Bejana baptis di Gereja Santo Bartolomeus, Liège|bejana baptis di Liège]],<ref name=Lasko240>Lasko ''Ars Sacra'' hlmn. 240–250</ref> jauh berbeda dari sosok-sosok hewan menggeliat pada [[Kandil Gloucester]] yang juga dibuat pada kurun waktu yang sama. Alkitab dan [[buku Mazmur]] beriluminasi berukuran besar adalah naskah-naskah mewah yang lazim dibuat kala itu, dan lukisan dinding menyemarakkan gedung-gedung gereja, seringkali mengikuti kaidah yang menempatkan lukisan bertema [[Penghakiman Akhir]] pada dinding barat, ''[[Maiestas Domini]]'' pada dinding timur, dan penggambaran kisah-kisah Alkitab di sepanjang dinding pada kedua sisi panti umat, atau pada [[kubah barel|lengkungan langit-langit memanjang]] seperti di [[Gereja Pertapaan Saint-Savin-sur-Gartempe|Saint-Savin-sur-Gartempe]], yang merupakan contoh terindah dari lukisan pada lengkungan langit-langit bangunan yang masih lestari hingga sekarang.<ref name=Benton91>Benton ''Art of the Middle Ages'' hlmn. 91–92</ref>
[[Berkas:Nef cathédrale Laon.jpg|Interior [[arsitektur Gothik|berlanggam Gothik]] dari gedung gereja [[katedral Laon]],
Semenjak permulaan abad ke-12, tukang-tukang bangunan
Pada kurun waktu ini, kegiatan pembuatan naskah beriluminasi beralih dari biara-biara ke sanggar-sanggar milik umat awam, sampai-sampai menurut [[Janetta Benton]] "pada tahun 1300, kebanyakan rahib membeli buku di toko-toko".<ref name=Benton250>Benton ''Art of the Middle Ages'' hlm. 250</ref> Pada kurun waktu ini pula [[buku ibadat harian]] dikembangkan menjadi buku panduan beribadat bagi umat awam. Kriya logam masih tetap menjadi wujud karya seni yang paling bergengsi, dan [[email Limoges]] menjadi bahan dengan harga yang relatif terjangkau dan banyak sekali dipakai dalam pembuatan benda-benda seperti relikuarium dan salib..<ref name=Benton245>Benton ''Art of the Middle Ages'' hlmn. 135–139, 245–247</ref> Di Italia, inovasi-inovasi [[Cimabue]] dan [[Duccio|Duccio di Buoninsegna]], dan di kemudian hari juga inovasi-inovasi dari maestro era [[Trecento]], [[Giotto|Giotto di Bondone]] (wafat 1337), kian mempercanggih dan mengentaskan [[lukisan panel]] dan [[fresko]].<ref name=Benton264>Benton ''Art of the Middle Ages'' hlmn. 264–278</ref> Meningkatnya kemakmuran pada abad ke-12 mendorong peningkatan produksi karya-karya seni rupa sekuler; banyak barang [[ukiran gading]] seperti peranti permainan (buah catur, dadu, dan sebagainya), sisir-sisir, dan patung-patung keagamaan berukuran kecil masih terlestarikan sampai sekarang.<ref name=Benton248>Benton ''Art of the Middle Ages'' hlmn. 248–250</ref>
Baris 262:
[[Berkas:Bonaventura Berlinghieri Francesco.jpg|jmpl|ka|lurus|[[Fransiskus dari Assisi|Fransiskus dari Asisi]], pendiri tarekat [[Fransiskan]], lukisan karya [[Bonaventura Berlinghieri]], 1235.<ref name=Hamilton47>Hamilton ''Religion in the Medieval West'' hlm. 47</ref>]]
Reformasi biara menjadi isu penting pada abad ke-11, manakala para penguasa mulai khawatir kalau-kalau para rahib tidak mengamalkan aturan-aturan yang mewajibkan mereka untuk semata-mata menekuni kehidupan zuhud. [[Biara Kluni|Biara Cluny]] yang dibangun di daerah [[Mâcon]],
Reformasi biara mengilhami usaha-usaha pembaharuan Gereja di luar lingkungan biara. Cita-cita luhur yang melandasi gerakan reformasi biara dibawa ke tataran lembaga kepausan oleh [[Paus Leo IX]] (menjabat 1049–1054), dan menjadi sumber ideologi kemandirian kaum rohaniwan yang berujung pada [[Kontroversi Penobatan|Kontroversi Investitur]] pada akhir abad ke-11. Kontroversi ini melibatkan [[Paus Gregorius VII]] (menjabat 1073–1085) dan Kaisar Heinrich IV, yang mula-mula mempersengketakan hal-ihwal pengangkatan uskup. Sengketa ini berubah menjadi pertarungan gagasan terkait [[penobatan|investitur]] (pengangkatan), pernikahan kaum rohaniwan, dan [[simoni]]. Kaisar menganggap urusan melindungi Gereja sudah menjadi tanggung jawabnya, dan hendak mempertahankan haknya untuk memilih sendiri uskup-uskup yang menjabat di dalam wilayah kekuasaannya, sementara lembaga kepausan dengan gigih memperjuangkan kebebasan Gereja dari campur tangan penguasa sekuler. Isu-isu ini tidak kunjung tuntas meskipun telah dicapai kompromi pada tahun 1122 yang dikenal dengan sebutan [[Konkordat Worms]]. Sengketa ini merupakan salah satu tahap penting dalam pembentukan monarki lembaga kepausan yang terpisah sekaligus setara dengan pemerintahan-pemerintahan [[kaum awam|awam]]. Sengketa ini juga meninggalkan dampak permanen, yakni kian kukuhnya kekuasaan para kepala swapraja Jerman sehingga merugikan kaisar-kaisar Jerman.<ref name=Rhino/>
[[Berkas:Abbey-of-senanque-provence-gordes.jpg|[[Pertapaan Sénanque|Biara Sénanque]], [[Gordes]],
Puncak Abad Pertengahan adalah kurun waktu terjadinya gerakan-gerakan keagamaan berskala besar. Selain ikut serta dalam Perang Salib dan gerakan reformasi biara, orang juga berusaha mencari bentuk-bentuk amalan zuhud yang baru. Tarekat-tarekat baru didirikan, antara lain tarekat [[Sistersien]] dan tarekat [[Kartusian]]. Tarekat Sistersien menyebar dengan pesat pada tahun-tahun permulaan keberadaannya di bawah bimbingan [[Bernardus dari Clairvaux]] (wafat 1153). Tarekat-tarekat baru ini didirikan untuk menanggapi pandangan umat awam yang merasa cara hidup zuhud ala Benediktin tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan umat awam. Sebagaimana orang-orang yang hendak menjalani hidup zuhud, umat awam juga ingin kembali pada cara hidup zuhud [[eremit]]is (cara hidup pertapa) yang diamalkan dalam Gereja Perdana, atau mengamalkan [[Para rasul|cara hidup para rasul]].<ref name=Barber145>Barber ''Two Cities'' hlmn. 145–149</ref> [[Peziarahan Kristen|Kegiatan ziarah]] juga digairahkan. Tempat-tempat ziarah lama seperti Roma, Yerusalem, dan [[Katedral Santiago de Compostela|Compostela]] mengalami lonjakan peziarah, dan tempat-tempat ziarah baru seperti [[Biara Monte Sant'Angelo|Monte Gargano]] dan [[Basilika di San Nicola|Bari]] kian dikenal orang.<ref name=Morris199>Morris "Northern Europe" ''Oxford Illustrated History of Medieval Europe'' hlm. 199</ref>
Baris 282:
[[Berkas:Jacquerie Navarre.jpg|ka|jmpl|lurus|Eksekusi mati terhadap sejumlah pemimpin ''[[jacquerie]]'', ilustrasi naskah abad ke-14, ''Chroniques de France ou de St Denis'']]
Segala kemelut ini disusul pada 1347 oleh malapetaka [[Maut Hitam]], [[pandemik|wabah penyakit menular]] yang berjangkit ke seluruh pelosok Eropa dalam tiga tahun berikutnya.<ref name=MAPlague>Schove "Plague" ''Middle Ages'' hlm. 269</ref>{{efn-ua|Menurut konsensus sejarah selama 100 tahun terakhir, Maut Hitam adalah semacam penyakit [[pes bubo]], namun beberapa sejarawan [[teori-teori Maut Hitam|mulai menentang pandangan ini]] pada beberapa tahun terakhir.<ref name=Epstein171>Epstein ''Economic and Social History'' hlmn. 171–172</ref>}} Jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 35 juta jiwa di Eropa, yakni sekitar sepertiga dari keseluruhan populasi Eropa. Dampak dari wabah ini lebih terasa di kota-kota karena tingkat kepadatan penduduknya yang lebih tinggi.{{efn-ua|[[Lübeck]], salah satu kota di Jerman, kehilangan 90% dari keseluruhan populasinya akibat Maut Hitam.<ref name=Daily189>Singman ''Daily Life'' hlm. 189</ref>}} Kelangkaan populasi mengakibatkan tanah-tanah yang luas hanya didiami segelintir orang, dan ladang-ladang menjadi terbengkalai di beberapa tempat. Upah meningkat karena para tuan tanah berusaha memikat tenaga kerja yang sudah menyusut jumlahnya itu agar bersedia menggarap lahan-lahan mereka. Masalah selanjutnya adalah menurunnya sewa tanah dan merosotnya permintaan akan bahan pangan, yang memangkas jumlah pendapatan dari sektor pertanian. Kaum buruh di kota-kota juga mulai merasa patut diberi upah yang lebih besar, dan [[pemberontakan masyarakat di Eropa abad pertengahan akhir|pemberontakan rakyat]] merebak di seluruh Eropa,<ref name=Backman374>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 374–380</ref> antara lain pemberontakan ''[[jacquerie]]'' di
=== Masyarakat dan ekonomi ===
Masyarakat di seluruh Eropa terguncang oleh perubahan-perubahan besar yang diakibatkan oleh malapetaka Maut Hitam. Lahan-lahan yang kurang produktif ditelantarkan, karena orang-orang yang masih hidup kini mampu mendapatkan lahan-lahan lain yang lebih subur.<ref name=Epstein184>Epstein ''Economic and Social History'' hlmn. 184–185</ref> Meskipun kian berkurang di kawasan barat Eropa, praktik [[serf|perhambaan kaum tani]] justru menjadi semakin lumrah di kawasan timur Eropa, karena tuan-tuan tanah memaksa para penyewa lahan yang sebelumnya merdeka untuk menjadi [[Serf|hamba sahaya]] mereka.<ref name=Epstein246>Epstein ''Economic and Social History'' hlmn. 246–247</ref> Sebagian besar kaum tani di kawasan barat Eropa berhasil mengganti kewajiban kerja bakti bagi majikan-majikan mereka menjadi pembayaran sewa lahan secara tunai.<ref name=Keen234/> Persentase kaum tani yang menghamba pada tuan tanah menyusut dari 90% sampai mendekati 50% pada akhir kurun waktu ini.<ref name=Singman8/> Tuan-tuan tanah pun menjadi semakin sadar akan kepentingan-kepentingan bersama dengan tuan-tuan tanah lainnya, dan akhirnya bersatu untuk menuntut anugerah hak-hak istimewa dari pemerintah. Tuntutan ini menjadi salah satu faktor yang mendorong pemerintah untuk berusaha mengundang-undangan aturan-aturan yang bertujuan memulihkan keadaan ekonomi seperti sediakala sebelum berjangkitnya Maut Hitam.<ref name=Keen234>Keen ''Pelican History of Medieval Europe'' hlmn. 234–237</ref> Orang-orang di luar kalangan rohaniwan semakin lama semakin terpelajar, dan masyarakat perkotaan mulai ikut-ikutan meminati [[kekesatriaan|akhlak bahaduri]] sebagaimana kaum bangsawan.<ref name=Vale346>Vale "Civilization of Courts and Cities" ''Oxford Illustrated History of Medieval Europe'' hlmn. 346–349</ref>
Komunitas-komunitas umat Yahudi [[Edik Pengusiran|diusir dari Inggris]] pada 1290, dan [[sejarah Yahudi di Perancis#Pengusiran Besar tahun 1306|dari
=== Kebangkitan negara ===
[[Berkas:Europe 1360.jpg|jmpl|kiri|upright= 1.5|Peta Eropa pada 1360]]
[[Negara kebangsaan|Negara-negara bangsa]] yang kuat berlandaskan kekuasaan raja-raja mengalami kebangkitan di seluruh Eropa pada Akhir Abad Pertengahan, terutama di [[Kerajaan Inggris|Inggris]], [[Kerajaan Perancis|
[[Berkas:Joan of Arc miniature graded.jpg|jmpl|lurus|Lukisan sosok [[Jeanne d'Arc]], abad ke-15]]
Sepanjang abad ke-14, raja-raja
Di Jerman, [[Kekaisaran Romawi Suci]] terus bertahan hingga ke Zaman Modern, namun sifat elektif dari jabatan kaisar memuskilkan suatu wangsa untuk kekal berkuasa, yang sekiranya mungkin, dapat menjadi landasan bagi terbentuknya sebuah negara yang kuat.<ref name=Watts170>Watts ''Making of Polities'' hlmn. 170–171</ref> Lebih jauh lagi ke sebelah timur, [[Kerajaan Polandia (1385–1569)|Kerajaan Polandia]], [[Kerajaan Hongaria]], dan [[Kerajaan Bohemia]] tumbuh menjadi negara-negara yang kuat.<ref name=Watts173-75>Watts ''Making of Polities'' hlmn. 173–175</ref> Di Jazirah Iberia, kerajaan-kerajaan Kristen terus-menerus berhasil merebut daerah-daerah yang dikuasai kerajaan-kerajaan Muslim di jazirah itu;<ref name=Watts173>Watts ''Making of Polities'' hlm. 173</ref> Kerajaan Portugal memusatkan perhatiannya pada usaha perluasan wilayah di seberang laut pada abad ke-15, sementara kerajaan-kerajaan lainnya mengalami perpecahan akibat permasalahan suksesi penguasa dan berbagai permasalahan lain.<ref name=Watts327>Watts ''Making of Polities'' hlmn. 327–332</ref><ref name=Watts340>Watts ''Making of Polities'' hlm. 340</ref> Setelah dikalahkan dalam [[Perang Seratus Tahun]], Inggris mengalami perang saudara berkepanjangan yang dikenal dengan sebutan [[Perang Mawar]]. Perang ini berlangsung sampai ke era 1490-an,<ref name=Watts340/> dan baru berakhir ketika [[Henry VII dari Inggris|Henry Tudor]] (memerintah 1485–1509 sebagai Raja Henry VII) menjadi Raja Inggris, dan memperkukuh kekuasaan dengan kemenangannya atas [[Richard III dari Inggris|Richard III]] (memerintah 1483–1485) dalam [[Pertempuran Medan Bosworth|Pertempuran Bosworth]] pada 1485.<ref name=Davies426>Davies ''Europe'' hlmn. 425–426</ref> Di kawasan Skandinavia, [[Margaret I dari Denmark|Ratu Denmark, Margrete I]] (memerintah 1387–1412), mempersatukan kekuatan Norwegia, Denmark, dan Swedia dalam [[Uni Kalmar]], yang bertahan sampai dengan 1523. Kekuatan utama di kawasan sekitar Laut Baltik adalah [[Liga Hansa]], konfederasi perniagaan negara-negara kota yang menjalankan usahanya mulai dari kawasan barat Eropa sampai ke Rusia.<ref name=Davies431>Davies ''Europe'' hlm. 431</ref> Skotlandia bangkit dari dominasi Inggris pada masa pemerintahan [[Robert the Bruce]] (memerintah 1306–1329), yang berhasil mendapatkan pengakuan dari lembaga kepausan atas jabatannya sebagai raja pada 1328.<ref name=Davies408>Davies ''Europe'' hlmn. 408–409</ref>
Baris 311:
Pada abad ke-14 yang penuh pergolakan, sengketa kepemimpinan Gereja mengakibatkan [[Kepausan Avignon|lembaga kepausan berpindah ke Avignon]] sejak 1309 sampai 1376.<ref name=Thomson170>Thomson ''Western Church'' hlmn. 170–171</ref> Kurun waktu keberadaan lembaga kepausan di Avignon ini disebut pula masa "pembuangan Babel lembaga kepausan" (mengacu pada masa [[pembuangan Babel]] yang dialami umat Yahudi).<ref name=MAAvignon>Loyn "Avignon" ''Middle Ages'' hlm. 45</ref> Sengketa ini juga menyebabkan terjadinya [[Skisma Barat|Skisma Akbar Gereja Barat]], yang berlangsung dari 1378 sampai 1418, manakala muncul dua dan kemudian tiga orang paus yang menjabat pada waktu yang bersamaan, masing-masing didukung oleh sejumlah negara.<ref name= MAGreat>Loyn "Great Schism" ''Middle Ages'' hlm. 153</ref> Para wali gereja bersidang dalam [[Konsili Konstanz]] pada 1414, dan pada tahun berikutnya memutuskan untuk memakzulkan salah seorang dari ketiga paus. Pemakzulan terus berlanjut dan pada bulan November 1417, para peserta konsili akhirnya memilih Kardinal Oddone Colonna menjadi [[Paus Martinus V]] (menjabat 1417–1431).<ref name=Thomson184>Thomson ''Western Church'' hlmn. 184–187</ref>
Selain skisma, Gereja Barat juga mengalami perpecahan akibat kontroversi teologi, beberapa di antaranya berubah menjadi gerakan bidah. [[John Wycliffe|Yohanes Wycliffe]] (wafat 1384), seorang teolog Inggris, dikutuk sebagai ahli bidah pada 1415 karena mengajarkan bahwa umat awam harus diberi keleluasaan untuk membaca sendiri nas-nas Kitab Suci, juga karena pandangannya mengenai [[Ekaristi]] bertentangan dengan doktrin Gereja.<ref name=Thomson197>Thomson ''Western Church'' hlmn. 197–199</ref> Ajaran-ajaran Yohanes Wycliffe mempengaruhi dua gerakan bidah besar pada Akhir Abad Pertengahan, yakni [[Lollardy|bidah Lolardi]] di Inggris dan [[Husite|bidah Husité]] di Bohemia.<ref name=Thomson218>Thomson ''Western Church'' hlm. 218</ref> Gerakan bidah di Bohemia dipicu oleh ajaran [[Jan Hus|Yohanes Hus]], yang dibakar hidup-hidup pada 1415 setelah dipidana mati sebagai ahli bidah oleh Konsili Konstanz. Meskipun sempat menjadi sasaran penyerbuan dalam Perang Salib, jemaat Husite sanggup bertahan melewati Abad Pertengahan.<ref name=Thomson213>Thomson ''Western Church'' hlmn. 213–217</ref> Bidah-bidah lain hanyalah hasil rekayasa, misalnya dakwaan sebagai ahli bidah terhadap para Kesatria Kenisah yang mengakibatkan tarekat mereka dibubarkan pada 1312, dan harta kekayaan mereka yang besar dibagi-bagi di antara [[Philippe IV dari Perancis|Raja
Lembaga kepausan terus memoles dan memperhalus praktik perayaan [[Misa]] pada Akhir Abad Pertengahan, dengan menetapkan bahwa hanya rohaniwan yang boleh meminum anggur Ekaristi. Ketentuan ini semakin memperlebar jarak antara umat awam sekuler dan kaum rohaniwan. Umat awam masih terus mengamalkan kebiasaan berziarah, penghormatan relikui, dan keyakinan akan adanya kekuatan Iblis. Tokoh-tokoh kebatinan seperti [[Meister Eckhart]] (wafat 1327) dan [[Thomas à Kempis|Tomas a Kempis]] (wafat 1471) menghasilkan karya-karya tulis yang berisi taklimat bagi umat awam untuk memusatkan perhatian pada kehidupan rohaninya masing-masing. Karya-karya tulis ini menjadi landasan bagi gerakan Reformasi Protestan. Selain ajaran-ajaran kebatinan, keyakinan akan tukang sihir dan ilmu sihir juga kian meluas. Pada penghujung abad ke-15, Gereja malah turut memperbesar ketakutan masyarakat akan ilmu sihir dengan mengeluarkan pernyataan mengutuk tukang sihir pada 1484, dan pada 1486, menerbitkan ''[[Malleus Maleficarum]]'' (Penggodam Tukang Sihir), buku panduan populer bagi para pemburu tukang sihir.<ref name=Davies436>Davies ''Europe'' hlmn. 436–437</ref>
Baris 319:
Pada Akhir Abad Pertengahan, para teolog seperti [[Duns Scotus|Yohanes Duns Skotus]] (wafat 1308){{efn-ua|Kata "dunce" (bebal) berasal dari nama Duns Skotus.<ref name=Davies433/>}} dan [[William dari Ockham|Gulielmus Orang Ockham]] (wafat sekitar 1348),<ref name=MASchol/> memelopori aksi tanggapan terhadap skolastisisme intelektualis, dengan menentang penerapan akal budi pada iman. Pemikiran-pemikiran mereka mengetepikan gagasan "kesemestaan" menurut [[Idealisme Plato]] yang lazim dianut kala itu. Pendirian Gulielmus bahwa akal budi bekerja secara terpisah dari iman memungkinkan ilmu pengetahuan dipisahkan dari ilmu teologi dan ilmu filsafat.<ref name=Davies433>Davies ''Europe'' hlmn. 433–434</ref> Di bidang kajian hukum, hukum Romawi kian merambah masuk ke dalam ruang lingkup yurisprudensi yang sebelumnya dikuasai oleh [[adat (hukum)|hukum adat]]. Satu-satunya tempat yang tidak mengalami perkembangan semacam ini adalah Inggris, tempat [[hukum umum]] masih diutamakan. Negara-negara lain mengodifikasikan hukum-hukum mereka; kitab-kitab hukum diundangkan di Kastila, Polandia, dan [[Keharyapatihan Lituania|Lituania]].<ref name=Davies438>Davies ''Europe'' hlmn. 438–439</ref>
[[Berkas:Studying astronomy and geometry.jpg|jmpl|Para rohaniwan mempelajari [[astronomi]] dan [[geometri]],
Pendidikan masih lebih tertuju pada pelatihan calon rohaniwan. Pendidikan dasar untuk mengenal huruf dan angka masih menjadi tanggung jawab keluarga atau imam desa, namun mata pelajaran sekunder ''[[trivium]]'' (trimarga, tiga cabang ilmu), yakni tata bahasa, retorika, dan logika, dipelajari di sekolah-sekolah katedral atau sekolah-sekolah pemerintah kota. Sekolah-sekolah dagang sekunder bermunculan di mana-mana, bahkan beberapa kota di Italia memiliki lebih dari satu sekolah semacam ini. Universitas-universitas juga juga didirikan di seluruh Eropa pada abad ke-14 dan ke-15. Tingkat melek aksara umat awam meningkat, namun masih tergolong rendah; menurut salah satu perkiraan, tingkat melek aksara mencapai 10% untuk laki-laki dan 1% untuk perempuan pada tahun 1500.<ref name=Singman224>Singman ''Daily Life'' hlm. 224</ref>
Penerbitan karya-karya sastra dalam bahasa rakyat mengalami peningkatan. Pada abad ke-14, [[Dante Alighieri]] (wafat 1321), [[Petrarca|Petrarka]] (wafat 1374), dan [[Giovanni Boccaccio]] (wafat 1375) menghasilkan karya tulis dalam bahasa Italia, [[Geoffrey Chaucer]] (wafat 1400) dan [[William Langland]] (wafat sekitar 1386) menghasilkan karya tulis dalam bahasa Inggris, sementara [[François Villon]] (wafat 1464) dan [[Christine de Pizan]] (wafat sekitar 1430) menghasilkan karya tulis dalam bahasa
Pada awal abad ke-15, negara-negara di Jazirah Iberia mulai mendanai usaha-usaha penjelajahan di luar tapal batas Eropa. Pangeran [[Henrique sang Navigator|Henrique Sang Navigator]] dari Portugal (wafat 1460) melepas rombongan-rombongan ekspedisi jelajah yang menemukan [[Kepulauan Canaria|Kepulauan Kenari]], [[Azores]], dan [[Tanjung Verde]] pada masa hidupnya. Ekspedisi-ekspedisi jelajah masih terus berlanjut sepeninggal Pangeran Henrique; [[Bartolomeu Dias]] (wafat 1500) berhasil berlayar melewati [[Tanjung Harapan]] pada 1486, dan [[Vasco da Gama]] (wafat 1524) berlayar mengitari Benua Afrika sampai ke India pada tahun 1498.<ref name=Davies451>Davies ''Europe'' hlm. 451</ref> Kerajaan Spanyol, hasil penggabungan Monarki Kastila dan Monarki Aragon, mendanai pelayaran jelajah di bawah pimpinan [[Kristoforus Kolumbus]] (wafat 1506) pada tahun 1492 yang akhirnya [[Pelayaran Kristoforus Kolumbus|menemukan benua Amerika]].<ref name=Davies454>Davies ''Europe'' hlmn. 454–455</ref> Kerajaan Inggris, pada masa pemerintahan [[Henry VII dari Inggris|Raja Henry VII]], mendanai pelayaran [[John Cabot]] (wafat 1498) pada tahun 1497, yang berhasil sampai ke [[Pulau Tanjung Breton]].<ref name=Davies511>Davies ''Europe'' hlm. 511</ref>
Baris 337:
=== Seni rupa dan arsitektur pada Akhir Abad Pertengahan ===
[[Berkas:Les Très Riches Heures du duc de Berry février.jpg|jmpl|lurus|kiri|Gambar suasana bulan Februari dalam [[naskah beriluminasi]] buatan abad ke-15, [[Très Riches Heures du Duc de Berry]]]]
Seluruh kurun waktu Akhir Abad Pertengahan di Eropa bertepatan dengan kurun waktu perkembangan kebudayaan Trecento dan kebudayaan [[Abad Renaisans|Awal Abad Pembaharuan]] di Italia. Kawasan utara Eropa dan Spanyol masih terus menggunakan langgam seni rupa Gothik yang semakin halus dan rumit pada abad ke-15 sampai menjelang berakhirnya kurun waktu Akhir Abad Pertengahan. Langgam [[Gotik Internasional|Gothik antarbangsa]] adalah langgam seni rupa keningrat-ningratan yang menyebar ke hampir seluruh Eropa pada dasawarsa-dasawarsa sekitar tahun 1400. Langgam seni rupa ini menghasilkan sejumlah mahakarya semisal [[Très Riches Heures du Duc de Berry]] (Buku Ibadat Harian Teramat Mewah Milik Adipati Berry).<ref name=Benton253>Benton ''Art of the Middle Ages'' hlmn. 253–256</ref> Di seluruh Eropa, karya-karya seni rupa sekuler terus mengalami peningkatan jumlah maupun mutu, dan pada abad ke-15, kaum saudagar di Italia dan Flandria menjadi pelindung-pelindung yang penting bagi seni rupa. Saudagar-saudagar ini memesan pembuatan potret-potret diri mereka dalam ukuran kecil yang dilukis dengan cat minyak, dan semakin lama semakin banyak memesan pembuatan barang-barang mewah seperti perhiasan, [[Benian berukir gambar-gambar romansa (Walters 71264)|benian-benian gading]], peti-peti [[cassone]] (peti-peti mewah berukuran besar), dan tembikar-tembikar [[maiolica|mayolika]]. Barang-barang mewah ini juga mencakup [[perangkat Hispano-Moresque|gerabah Hispania-Moresko]] yang sebagian besar merupakan hasil karya pengrajin-pengrajin tembikar [[Mudéjar]] di Spanyol. Meskipun kerabat kerajaan mengoleksi banyak sekali wadah-wadah perlengkapan makan minum, hanya segelintir benda-benda semacam ini yang sintas sampai sekarang, salah satunya adalah [[Royal Gold Cup|Cawan Santa Agnes]].<ref>Lightbown ''Secular Goldsmiths' Work'' hlm. 78</ref> Pembuatan kain sutra dikembangkan di Italia sehingga gereja-gereja dan kalangan elit di Dunia Barat tidak perlu lagi bergantung pada sutra impor dari Bizantium maupun Dunia Islam. Di
Penempatan patung-patung pahatan pada sisi luar gedung-gedung gereja berlanggam Gothik Perdana tergantikan oleh penempatan lebih banyak patung pahatan di dalamnya, manakala makam-makam dibuat semakin indah dan benda-benda lain di dalam gereja semisal mimbar dihiasi dengan ukiran berlimpah, contohnya [[Mimbar Gereja Sant' Andrea, Pistoia (Giovanni Pisano)|mimbar gereja Santo Andreas karya Giovanni Pisano]]. [[meja altar|Karya-karya seni penghias altar]], baik yang berupa lukisan maupun relief ukiran, menjadi benda yang lumrah dilihat orang, lebih-lebih manakala [[kapel|kapel-kapel samping]] mulai ditambahkan pada gedung-gedung gereja. [[Lukisan Belanda Awal|Lukisan-lukisan Belanda perdana]] karya seniman-seniman semisal [[Jan van Eyck]] (wafat 1441) dan [[Rogier van der Weyden]] (wafat 1464) menyaingi lukisan-lukisan buatan Italia, demikian pula naskah-naskah beriluminasi buatan kawasan utara Eropa yang mulai banyak dikoleksi oleh kalangan elit sekuler pada abad ke-15. Kalangan ini juga memesan pembuatan buku-buku bertema sekuler, teristimewa buku-buku sejarah. Semenjak sekitar tahun 1450, buku-buku cetak dengan cepat menjadi populer meskipun masih mahal harganya. Terdapat sekitar 30.000 edisi berbeda dari ''[[Incunable|incunabula]]'' atau karya-karya tulis yang dicetak sebelum tahun 1500,<ref name=BL>British Library Staff "[http://www.bl.uk/catalogues/istc/index.html Incunabula Short Title Catalogue]" ''British Library''</ref> yakni pada masa ketika naskah-naskah beriluminasi hanya dipesan oleh kerabat kerajaan dan segelintir orang dari kalangan lain. Gambar-gambar cetak [[cukil kayu]] berukuran sangat kecil, yang hampir semua bertema keagamaan, dipasarkan dengan harga yang terjangkau sejak pertengahan abad ke-15, bahkan kaum tani di pelosok-pelosok utara Eropa sekalipun mampu membelinya. Gambar-gambar cetak [[gravir]] (cukil logam), yang lebih mahal harganya dan lebih beragam temanya, dipasarkan di kalangan-kalangan yang lebih mampu.<ref name=Griffiths17>Griffiths ''Prints and Printmaking'' hlmn. 17–18; 39–46</ref>
|