Abad Pertengahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 24:
Luas wilayah [[Kekaisaran Romawi]] mencapai puncaknya pada abad ke-2 Masehi; dalam dua abad berikutnya, Kekaisaran Romawi lambat laun kehilangan kendali atas daerah-daerah di tapal batas wilayahnya.<ref name=Cunliffe391>Cunliffe ''Europe Between the Oceans'' hlmn. 391–393</ref> Permasalahan-permasalahan ekonomi, termasuk inflasi, dan tekanan asing di tapal batas wilayah kekaisaran adalah penyebab timbulnya [[Krisis Abad Ketiga|krisis pada abad ke-3]]. Selama masa krisis ini, kaisar demi kaisar dinobatkan hanya untuk dimakzulkan dengan segera oleh perampas takhta berikutnya.<ref name=Collins3>Collins ''Early Medieval Europe'' hlm. 3–5</ref> Belanja militer terus meningkat sepanjang abad ke-3, terutama untuk membiayai [[Perang Romawi-Persia#Perang Romawi–Sasaniyah|perang]] melawan [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Sasani]] yang kembali berkobar pada pertengahan abad ke-3.<ref name=Heather111/> Bala tentara dilipatgandakan, dan pasukan berkuda serta satuan-satuan ketentaraan yang lebih kecil mengambil alih fungsi [[legiun Romawi]] sebagai satuan taktis utama.<ref name=Brown24-25>Brown ''World of Late Antiquity'' hlmn. 24–25</ref> Kebutuhan akan pendapatan mengakibatkan kenaikan pajak dan penurunan jumlah ''[[curialis]]'', atau golongan tuan-tuan tanah, serta penurunan jumlah tuan-tuan tanah yang bersedia memikul beban selaku pejabat di kota asalnya.<ref name=Heather111>Heather ''Fall of the Roman Empire'' hlm. 111</ref> Meningkatnya kebutuhan akan tenaga birokrat dalam administrasi pemerintah pusat untuk menangani kebutuhan-kebutuhan tentara mengakibatkan munculnya keluhan-keluhan dari masyarakat bahwasanya jumlah pemungut pajak di dalam wilayah kekaisaran lebih besar daripada jumlah pembayar pajak.<ref name=Brown24-25/>
 
Pada 286, Kaisar [[Diokletianus|Dioklesianus]] (memerintah 284–305) membagi wilayah kekaisaran menjadi [[Kekaisaran Romawi Timur|wilayah timur]] dan [[Kekaisaran Romawi Barat|wilayah barat]], masing-masing dengan dengan administrasi pemerintahan sendiri; Kekaisaran Romawi tidak dianggap telah terbagi dua, baik oleh rakyat maupun penguasanya, karena keputusan-keputusan hukum dan administrasi yang dikeluarkan oleh salah satu wilayah juga dianggap sah oleh wilayah yang lain.<ref name=Collins9>Collins ''Early Medieval Europe'' hlm. 9</ref>{{efn-ua|Tatanan yang pada akhirnya terdiri atas dua kaisar bersama senior dan dua kaisar bersama junior ini disebut [[Tetrarki]].<ref name=Collins9/>}} Pada 330, setelah masa perang saudara berakhir, [[Konstantinus Agung]] (memerintah 306–337) membangun kembali kota [[Bizantium]] sebagai ibu kota wilayah timur yang baru, dan menamainya [[Konstantinopel]].<ref name=Collins24>Collins ''Early Medieval Europe'' hlm. 24</ref> Upaya-upaya pembaharuan yang dilakukan Kaisar Dioklesianus berhasil memperkukuh birokrasi pemerintah, menata kembali sistem perpajakan, dan memperkuat angkatan bersenjata. Tindakan ini mampu menyelamatkan kekaisaran tetapi tidak memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, antara lain pajak yang terlampau tinggi, penurunan angka kelahiran, dan tekanan-tekanan asing di tapal batas wilayah.<ref name=Cunliffe405>Cunliffe ''Europe Between the Oceans'' hlmn. 405–406</ref> Perang saudara di antara kaisar-kaisar yang saling bersaing menjadi hal yang lumrah pada pertengahan abad ke-4. Perang-perang saudara ini menguras tenaga militer yang menjaga tapal batas wilayah sehingga memudahkan para [[orang Barbar|penyerang asing]] menerobos ke dalam wilayah kekaisaran.<ref name=Collins31>Collins ''Early Medieval Europe'' hlmn. 31–33</ref> Hampir sepanjang abad ke-4, masyarakat Romawi menjadi terbiasa hidup dalam suatu tatanan baru yang berbeda dari tatanan kemasyarakatan Romawi pada [[Kebudayaan Romawi kuno|Abad Kuno]], dengan melebarnya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin, serta meredupnya gairah hidup kota-kota kecil.<ref name=Brown34>Brown ''World of Late Antiquity'' hlm. 34</ref> Perkembangan baru lainnya adalah [[Kristenisasipenyebaran Kristen]], atau peralihan keyakinan warga kekaisaran ke [[Kekristenan|agama Kristen]], suatu proses yang berjalan sedikit demi sedikit sejak abad ke-2 sampai abad ke-5.<ref name=Brown65>Brown ''World of Late Antiquity'' hlmn. 65–68</ref><ref name=Brown82>Brown ''World of Late Antiquity'' hlmn. 82–94</ref>
 
[[Berkas:Europe map 450.PNG|jmpl|upright=1.6|kiri|Peta perkiraan batas-batas wilayah politik di Eropa sekitar 450 Masehi]]