Kabupaten Garut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
update dan merapikan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
{{Dati2
| nama = Kabupaten Garut <br />{{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮌᮛᮥᮒ᮪}}
| propinsi = [[Jawa Barat]]
| ibukota = [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]]
| luas = 3065.19
| penduduk = 2548723
| penduduktahun = (2015)<ref>[http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sosbud_demografi_kelompok_usia Jumlah penduduk Kabupaten Garut tahun 2015 versi BPS Kabupaten Garut 2015]</ref>
| kepadatan = 793
| kecamatan = 42
| kelurahan = 21<ref name="Kabupaten Garut">[http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_wiladmin Kabupaten Garut: Wilayah Administratif]</ref>
| desa = 424
| kodearea = 0262
| dau = Rp. 1.141.265.938.000,-
| dauref = (2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
| lambang = [[Berkas:Lambang Kabupaten Garut.gif|100px|Lambang Kabupaten Garut]]
| peta = [[Berkas:Locator kabupaten garut.png]]
| koordinat =
| dasar hukum =
| bahasa = [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| motto = Tata Tengtrem Kertaraharja
ᮒᮒ ᮒᮨᮀᮒᮢᮨᮙ᮪ ᮊᮨᮁᮒᮛᮠᮁᮏ
| dikenal sebagai = Swiss van Java
| pendirian = PERDA Kabupaten Garut No. 30 Tahun 2011 tentang Hari Jadi Garut, dinyatakan bahwa Hari Jadi Garut dipandang lebih tepat pada tanggal 16 Februari 1813.
| kepala daerah = [[Daftar Bupati Garut|Bupati]]
| nama kepala daerah = [[Rudi Gunawan|H. Rudy Gunawan, S.H., M.H.]]
| wakil kepala daerah = [[Daftar Wakil Bupati Garut|Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = [[Helmi Budiman|dr. H. Helmi Budiman]]
| web = {{URL|http://www.garutkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Garut''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮌᮛᮥᮒ᮪}}, Latin: ''Kabupaten Garut'') adalah sebuah [[Kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]]. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Sumedang]] di utara, [[Kabupaten Tasikmalaya]] di timur, [[Samudera Hindia]] di selatan, serta [[Kabupaten Cianjur]] dan [[Kabupaten Bandung]] di barat.
 
== Sejarah dan asal kata ==
Sejarah Garut tak bisa dilepaskan dari Kabupaten Limbangan. Kabupaten Limbangan adalah Kabupaten lama yang ibukotanya dipindahkan ke Garut kini karena seringkali terjadi bencana alam berupa banjir yang melanda daerah ibukota. Selain itu, kurang berkembangnya pusat pemerintahan karena jauh dari sungai yang menjadi sarana transportasi dan irigasi areal pesawahan dan perkebunan. [[Bupati]] [[Adiwijaya]] (1813–1831) membentuk panitia survei lokasi untuk ibukota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh di tempat yang dikelilingi [[gunung]] dan memiliki [[mata air]] yang mengalir ke [[Ci Manuk]]. Tempat tersebut berjarak ± 17&nbsp;km dari pusat kota lama. Saat menemukan mata air, seorang panitia ''kakarut'' (bahasa sunda: tergores) belukar. [[Orang Belanda]] yang ikut survei tak dapat menirukan kata tadi, dan menyebutnya ''gagarut''. Pada awalnya, nama kabupaten yang ibukotanya telah dipindahkan tidak akan diubah, masih Kabupaten Limbangan. Namun, atas saran sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan nama baru sehingga tidak menimbulkan bencana dan malapetaka dikemudian hari seperti yang sering menimpa kabupaten Limbangan. Dari kejadian ''kakarut'' tersebut, yang dilafalkan oleh orang Belanda dengan ''gagarut'', muncullah nama kebupaten baru, Garut. Hari jadi Garut diperingati setiap tanggal [[16 Februari]].
 
== Pembagian administratif ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Monumentale trap naar bordes van het sanatorium te Garoet. TMnr 60002524.jpg|jmpl|ka|300px|Hotel Ngamplang pada tahun 1920-an.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De regent van Garoet en zijn familie TMnr 60009520.jpg|jmpl|ka|300px|Bupati Garut Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII beserta istri RA Lasminingrat (duduk) dan keluarga.]]
Baris 39 ⟶ 33:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Twee versierde rammen worden getoond ter ere van het bezoek van de Gouverneur-Generaal van Nederlands Oost-Indië Mr. Dirk Fock aan Garoet West-Java TMnr 60011070.jpg|jmpl|ka|300px|Adu domba di Garut pada tahun 1921.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'een rondvaart paruw op het meer 'Sitoe Bagendit' bij Garoet West-Java.' TMnr 10014071.jpg|jmpl|ka|300px|Situ Bagendit di [[Garut]] tahun 1932.]]
 
'''Kabupaten Garut''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮌᮛᮥᮒ᮪}}, Latin: ''Kabupaten Garut'') adalah sebuah [[Kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]]. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Sumedang]] di utara, [[Kabupaten Tasikmalaya]] di timur, [[Samudera Hindia]] di selatan, serta [[Kabupaten Cianjur]] dan [[Kabupaten Bandung]] di barat.
 
== Sejarah ==
Sejarah Garut tak bisa dilepaskan dari Kabupaten Limbangan. Kabupaten Limbangan adalah Kabupaten lama yang ibukotanya dipindahkan ke Garut kini karena seringkali terjadi bencana alam berupa banjir yang melanda daerah ibukota. Selain itu, kurang berkembangnya pusat pemerintahan karena jauh dari sungai yang menjadi sarana transportasi dan irigasi areal pesawahan dan perkebunan. [[Bupati]] [[Adiwijaya]] (1813–1831) membentuk panitia survei lokasi untuk ibukota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh di tempat yang dikelilingi [[gunung]] dan memiliki [[mata air]] yang mengalir ke [[Ci Manuk]]. Tempat tersebut berjarak ± 17&nbsp;km dari pusat kota lama. Saat menemukan mata air, seorang panitia ''kakarut'' (bahasa sunda: tergores) belukar. [[Orang Belanda]] yang ikut survei tak dapat menirukan kata tadi, dan menyebutnya ''gagarut''. Pada awalnya, nama kabupaten yang ibukotanya telah dipindahkan tidak akan diubah, masih Kabupaten Limbangan. Namun, atas saran sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan nama baru sehingga tidak menimbulkan bencana dan malapetaka dikemudian hari seperti yang sering menimpa kabupaten Limbangan. Dari kejadian ''kakarut'' tersebut, yang dilafalkan oleh orang Belanda dengan ''gagarut'', muncullah nama kebupaten baru, Garut. Hari jadi Garut diperingati setiap tanggal [[16 Februari]].
 
== Geografi ==
Kabupaten Garut terletak di Provinsi [[Jawa Barat]] bagian Tenggara pada koordinat 6º56'49'' – 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' – 108º7'30'' Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²). Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Di antara gunung-gunung di Garut adalah: [[Gunung Papandayan]] (2.262 m) dan [[Gunung Guntur]] (2.249 m), keduanya terletak di perbatasan dengan [[Kabupaten Bandung]], serta [[Gunung Cikuray]] (2.821 m) di selatan kota Garut.
 
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan [[Kota Bandung]] sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan ''hinterland'' bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung, sekaligus berperan di dalam pengendalian keseimbangan lingkungan.
 
=== Batas Wilayah ===
Batas wilayah Kabupaten Garut adalah sebagai berikut:
{{Batas USBT
|utara = [[Kabupaten Bandung]] dan [[Kabupaten Sumedang]]
|selatan = [[Samudera Hindia]]
|barat = [[Kabupaten Bandung]] dan [[Kabupaten Cianjur]]
|timur = [[Kabupaten Tasikmalaya]]
}}
 
=== Iklim dan Cuaca ===
Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Garut dapat dikatagorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (''humid tropical climate'') karena termasuk tipe '''Af''' sampai '''Am''' dari "[[Klasifikasi iklim Köppen|klasifikasi iklim Koppen]]". Berdasarkan studi data sekunder, iklim dan cuaca di daerah Kabupaten Garut dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu pola sirkulasi angin musiman (mo''nsoonal circulation pattern''), topografi regional yang bergunung-gunung di bagian tengah Jawa Barat; dan elevasi [[topografi]] di Bandung. Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Garut berkisar antara 2.589&nbsp;mm dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan, sedangkan di sekeliling daerah pegunungan mencapai 3500–4000&nbsp;mm. Variasi temperatur bulanan berkisar antara 24&nbsp;°C – 27&nbsp;°C. Besaran angka penguap keringatan (''evapotranspirasi'') menurut Iwaco-Waseco (1991) adalah 1572&nbsp;mm/tahun.
 
Selama musim hujan, secara tetap bertiup angin dari Barat Laut yang membawa udara basah dari [[Laut Cina Selatan]] dan bagian barat [[Laut Jawa]]. Pada musim kemarau, bertiup angin kering bertemperatur relatif tinggi dari arah [[Australia]] yang terletak di tenggara.
 
=== Geomorfologi ===
Bentang alam Kabupaten Garut Bagian Utara terdiri dari atas dua aransemen bentang alam, yaitu: (1) dataran dan cekungan antar gunung berbentuk tapal kuda membuka ke arah utara, (2) rangkaian-rangkaian gunung api aktif yang mengelilingi dataran dan cekungan antar gunung, seperti komplek G. Guntur – G. Haruman – G. Kamojang di sebelah barat, G. Papandayan – G. Cikuray di sebelah selatan tenggara, dan G. Cikuray – G. Talagabodas – G. Galunggung di sebelah timur. Bentang alam di sebelah Selatan terdiri dari dataran dan hamparan pesisir pantai dengan garis pantai sepanjang 80&nbsp;km.
 
Evolusi bentang alam Kabupaten Garut khususnya Garut Utara dapat dijelaskan melalui 2 (dua) pendekatan hipotesis, yaitu:
# Bemmelen (1949) berpendapat bahwa terbentuknya tataan bentang alam, khususnya di sekitar Garut, dikontrol oleh aktivitas volkanik yang berlangsung pada periode Kuarter (sekitar 2 juta tahun lalu sampai sekarang). Setelah terjadi pergerakan tektonik yang memicu pembentukan pegunungan di akhir Pleistosen, terjadilah deformasi regional yang digerakan oleh beberapa patahan, seperti patahan Lembang, patahan Kancana, dan patahan Malabar-Tilu. Khusus di sekitar dataran antar gunung Garut diperkirakan telah terjadi suatu penurunan (depresi) akibat isostasi (proses menuju keseimbangan) dari batuan dasar dan pembebanan batuan sedimen volkaniklasik diatasnya.
# Menurut konsep Tektonik Lempeng (Hamilton, 1979), proses pembentukan gunung api di Zona Bandung tidak terlepas dari proses pembentukan busur magmatis Sunda yang dikontrol oleh aktivitas penunjaman (subduksi) Lempeng Samudera Indonesia yang menyusup sekitar 6–10&nbsp;cm/tahun di bawah Lempeng Kontinen Asia. Bongkahan (slab) lempeng samudera setebal lebih dari 12&nbsp;km tersebut akan tenggelam ke mantel bagian luar yang bersuhu lebih dari 3000°, sehingga mengalami pencairan kembali. Akibat komposisi lempeng kerak samudera bersifat basa, sedangkan mantel bagian luar bersifat asam, maka pada saat pencairan akan terjadi asimilasi magma yang memicu bergeraknya magma ke permukaan membentuk busur magmatis berkomposisi andesitis-basaltis. Setelah terbentuk busur magmatis, pergerakan tektonik internal (intra-arctectonics) selanjutnya bertindak sebagai penyebab utama terjadinya proses perlipatan, patahan, dan pembentukan cekungan antar gunung.
 
=== Topografi ===
Ibukota Kabupaten Garut berada pada ketinggian 717&nbsp;m dpl dikelilingi oleh Gunung Karacak (1.838 m), Gunung Cikuray (2.821 m), [[Gunung Papandayan]] (2.622 m), dan [[Gunung Guntur]] (2.249 m).
 
Karakteristik topografi Kabupaten Garut: sebelah Utara terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan, sedangkan bagian Selatan ([[Garut Selatan]]) sebagian besar permukaannya memiliki tingkat kecuraman yang terjal dan di beberapa tempat labil. Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara wilayah yang paling rendah yang sejajar dengan permukaan laut hingga wilayah tertinggi d ipuncak gunung. Wilayah yang berada pada ketinggian 500–100&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]] dan [[Pamulihan, Garut|Pamulihan]] dan wilayah yang berada pada ketinggian 100–1500&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan [[Cikajang, Garut|Cikajang]], [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]], [[Pamulihan, Garut|Pamulihan]], [[Cisurupan, Garut|Cisurupan]] dan [[Cisewu, Garut|Cisewu]]. Wilayah yang terletak pada ketinggian 100–500&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan Cibalong, Cisompet, Cisewu, Cikelet dan Bungbulang serta wilayah yang terletak di daratan rendah pada ketinggian kurang dari 100&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk.
 
Rangkaian pegunungan vulkanik yang mengelilingi dataran antar gunung Garut Utara umurnya memiliki lereng dengan kemiringin 30-45% disekitar puncak, 15-30% di bagian tengah, dan 10-15% di bagian kaki lereng pegunungan. Lereng gunung tersebut umumnya ditutupi vegetasi cukup lebat karena sebagian diantaranya merupakan kawasan konservasi alam. Wilayah Kabupaten Garut mempunyai kemiringan lereng yang bervariasi antara 0-40%, diantaranya sebesar 71,42% atau 218.924 Ha berada pada tingkat kemiringan antara 8-25%. Luas daerah landai dengan tingkat kemiringan dibawah 3% mencapai 29.033 Ha atau 9,47%; wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 8% mencakup areal seluas 79.214 Ha atau 25,84%; luas areal dengan tingkat kemiringan sampai 15% mencapai 62.975 Ha atau 20,55% wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 40% mencapai luas areal 7.550 Ha atau sekitar 2.46%.
 
Berdasarkan arah alirannya, sungai-sungai di wilayah Kabupaten Garut dibagi menjadi dua daerah aliran sungai (DAS) yaitu Daerah Aliran Utara yang bermuara di [[Laut Jawa]] dan Daerah Aliran Selatan yang bermuara di [[Samudera Indonesia]]. Daerah aliran selatan pada umumnya relatif pendek, sempit dan berlembah-lembah dibandingkan dengan daerah aliran utara. Daerah aliran utara merupakan DAS [[sungai Cimanuk]] Bagian Utara, sedangkan daerah aliran selatan merupakan DAS Cikaengan dan Sungai Cilaki. Wilayah Kabupaten Garut terdapat 36 buah sungai dan 112 anak sungai dengan panjang sungai seluruhnya 1.403,35&nbsp;km; dimana sepanjang 92&nbsp;km diantaranya merupakan panjang aliran Sungai Cimanuk dengan 60 buah anak sungai.<ref>[http://garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_air Sumber Daya Air] - Kabupaten Garut. Diakses 26 Juli 2017.</ref>
 
Berdasarkan interpretasi citra landsat Zona Bandung, nampak bahwa pola aliran sungai yang berkembang di wilayah dataran antar gunung Garut Utara menunjukan karakter mendaun, dengan arah aliran utama berupa sungai Cimanuk menuju ke utara. Aliran Sungai Cimanuk dipasok oleh cabang-cabang anak sungai yang berasal dari lereng pegunungan yang mengelilinginya. Secara individual, cabang-cabang anak sungai tersebut merupakan sungai-sungai muda yang membentuk pola penyaliran sub-paralel, yang bertindak sebagai subsistem dari DAS Cimanuk.
 
=== Geologi ===
Berdasarkan peta geologi skala 1:100.000 lembar Arjawinangun, Bandung dan Garut yang dikompilasi oleh Ratman & Gafor (1998) menjadi peta geologi skala 1:500.000, tataan dan urutan batuan penyusun di wilayah Kabupaten Garut bagian utara didominasi oleh material vulkanik yang berasosiasi dengan letusan (erupsi) gunungapi, diantaranya erupsi G. Cikuray, G. Papandayan dan G. Guntur. Erupsi tersebut berlangsung beberapa kali secara sporadik selama periode Kuarter (2 juta tahun) lalu, sehingga menghasilkan material volkanis berupa breksi, lava, lahar dan tufa yang mengandung kwarsa dan tumpuk menumpuk pada dataran antar gunung di Garut.
 
Batuan tertua yang tersingkap di lembah Sungai Cimanuk diantaranya adalah breksi volkanik bersifat basaltic yang kompak, menunjukan kemas terbuka dengan komponen berukuran kerakal sampai bongkah. Secara umum, batuan penyusun dataran antar gunung Garut didominasi oleh material volkaniklasik berupa alluvium berupa pasir, kerakal, kerikil, dan Lumpur.
 
Jenis tanah komplek podsolik merah kekuning-kuningan, podsolik kuning dan regosol merupakan bagian yang paling luas terutama di bagian Selatan, sedangkan di bagian Utara didominasi tanah andosol yang memberikan peluang terhadap potensi usaha sayur-mayur.
 
=== Penggunaan lahan ===
Bedasarkan jenis tanah dan medan topografi di Kabupaten Garut, penggunaan lahan secara umum di Garut Utara digunakan untuk persawahan dan [[Garut Selatan]] didominasi oleh perkebunan dan hutan.
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Garut}}
{{:Daftar Bupati Garut}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Garut}}
Kabupaten Garut terdiri atas 42 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas 424 [[desa]] dan 21 [[kelurahan]].<ref name="Kabupaten Garut1">[http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_wiladmin Kabupaten Garut: Sekilas wilayah administrasi]</ref> Pusat pemerintahan di Kecamatan [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]]. Berikut daftar [[kecamatan]] di Kabupaten Garut:
{{col-css3-begin|3}}
Baris 85 ⟶ 142:
{{col-css3-end}}
 
=== Wacana Pemekaran Daerah ===
== Geografi ==
Kabupaten Garut merupakan wilayah yang sangat kaya sumberdaya alam. Wilayah seluas 3.065 km2 tersebut dihuni oleh 2.737.526 jiwa penduduk (Sensus Penduduk 2010), atau dengan kepadatan penduduk 893 jiwa per km2. Secara administrasi saat ini Kabupaten Garut terbagi menjadi 42 kecamatan, 21 kelurahan dan 403 desa. Seperti yang terjadi di daerah lain, isu pemekaran wilayah di Kabupaten Garut pun makin marak. Tuntutan pembentukan Kabupaten Garut Selatan dan Kabupaten Garut Utara kini mewarnai pemberitaan media lokal dan media nasional. Sebenarnya kalau memperhatikan aspek luas wilayah, sumberdaya alam dan kependudukan, Kabupaten Garut layak dimekarkan menjadi tiga daerah otonomi.
=== Umum ===
Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Di antara gunung-gunung di Garut adalah: [[Gunung Papandayan]] (2.262 m) dan [[Gunung Guntur]] (2.249 m), keduanya terletak di perbatasan dengan [[Kabupaten Bandung]], serta [[Gunung Cikuray]] (2.821 m) di selatan kota Garut.
 
==== LetakKabupaten Garut Selatan ====
Kabupaten Garut Selatan meliputi bagian selatan wilayah Garut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah timur dengan Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah utara dengan Kabupaten Bandung dan Kota Garut. Nama lain untuk Kabupaten Garut Selatan bisa saja Kabupaten Pameungpeuk.
Kabupaten Garut terletak di Provinsi [[Jawa Barat]] bagian Tenggara pada koordinat 6º56'49'' – 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' – 108º7'30'' Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19&nbsp;km²) dengan batas-batas sebagai berikut:
{{Batas USBT
|utara=[[Kabupaten Bandung]] dan [[Kabupaten Sumedang]]
|selatan=[[Samudera Hindia]]
|barat=[[Kabupaten Bandung]] dan [[Kabupaten Cianjur]]
|timur=[[Kabupaten Tasikmalaya]]
}}
 
Terdapat tujuh kecamatan yang memiliki kawasan pantai memanjang dari barat ke timur berturut-turut Caringin, Bungbulang, Mekarmukti, Pakenjeng, Cikelet, Pameungpeuk dan Cibalong. Dilengkapi dengan 15 kecamatan lain yaitu Cikajang, Banjarwangi, Cisewu, Talegong, Pamulihan, Cisompet, Peundeuy, Singajaya, Cihurip, Cisurupan, Cigedug, Cilawu, Bayongbong, Sukaresmi dan Pasirwangi akan membentuk daerah otonomi seluas 2.248,83 km2 atau sekitar 73,37 persen dari luas Kabupaten Garut saat ini. Kabupaten Garut Selatan yang meliputi 22 kecamatan dihuni penduduk sebanyak 1.171.846 jiwa (Sensus Penduduk 2010) atau sekitar 43 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Garut saat ini. Tingkat kepadatan penduduk daerah ini 521 jiwa per km2.
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan [[Kota Bandung]] sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan ''hinterland'' bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung, sekaligus berperan di dalam pengendalian keseimbangan lingkungan.
 
Pada tanggal [[27 Desember]] [[2013]] Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menerbitkan amanat pembentukan Kabupaten Garut Selatan dengan amanat presiden (ampres) nomor R-66/Pres/12/2013. Ibukota Kabupaten rencananya akan bertempat di [[Mekarmukti, Garut|Kecamatan Mekarmukti]], kecamatan yang masuk ke dalam Garut Selatan ada 16 kecamatan yaitu Kecamatan [[Banjarwangi, Garut|Banjarwangi]], [[Bungbulang, Garut|Bungbulang]], [[Caringin, Garut|Caringin]], [[Cibalong, Garut|Cibalong]], [[Cihurip, Garut|Cihurip]], [[Cikajang, Garut|Cikajang]], [[Cikelet, Garut|Cikelet]], [[Cisewu, Garut|Cisewu]], [[Cisompet, Garut|Cisompet]], [[Mekarmukti, Garut|Mekarmukti]], [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]], [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]], [[Pamulihan, Garut|Pamulihan]], [[Peundeuy, Garut|Peundeuy]], [[Singajaya, Garut|Singajaya]], dan [[Talegong, Garut|Talegong]].<ref>[http://id.berita.yahoo.com/presiden-sby-akhirnya-terbitkan-amanat-pembentukan-garut-selatan-054129268.html Presiden SBY Akhirnya Terbitkan Amanat Pembentukan Garut Selatan]</ref>
=== Iklim dan cuaca ===
Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Garut dapat dikatagorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (''humid tropical climate'') karena termasuk tipe '''Af''' sampai '''Am''' dari "[[Klasifikasi iklim Köppen|klasifikasi iklim Koppen]]". Berdasarkan studi data sekunder, iklim dan cuaca di daerah Kabupaten Garut dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu pola sirkulasi angin musiman (mo''nsoonal circulation pattern''), topografi regional yang bergunung-gunung di bagian tengah Jawa Barat; dan elevasi [[topografi]] di Bandung. Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Garut berkisar antara 2.589&nbsp;mm dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan, sedangkan di sekeliling daerah pegunungan mencapai 3500–4000&nbsp;mm. Variasi temperatur bulanan berkisar antara 24&nbsp;°C – 27&nbsp;°C. Besaran angka penguap keringatan (''evapotranspirasi'') menurut Iwaco-Waseco (1991) adalah 1572&nbsp;mm/tahun.
 
==== Kabupaten Garut Utara ====
Selama musim hujan, secara tetap bertiup angin dari Barat Laut yang membawa udara basah dari [[Laut Cina Selatan]] dan bagian barat [[Laut Jawa]]. Pada musim kemarau, bertiup angin kering bertemperatur relatif tinggi dari arah [[Australia]] yang terletak di tenggara.
Kabupaten Garut Utara merupakan meliputi bagian utara Kabupaten Garut. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sumedang, sebelah barat Kabupaten Bandung, sebelah timur Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah selatan dengan Kota Garut. Nama lain untuk Kabupaten Garut Utara bisa saja Kabupaten Balubur Limbangan.
 
Kabupaten Garut Utara akan meliputi 15 kecamatan, terdiri dari Balubur Limbangan, Selaawi, Kersamanah, Malangbong, Cibatu, Sukawening, Karangtengah, Cibiuk, Leuwigoong, Leles, Kadungora, Sucinaraja, Wanaraja, Pangatikan dan Banyuresmi. Luas wilayah Kabupaten Garut Utara 592,51 km2 atau sekitar 19,33 persen dari Kabupaten Garut saat ini. Jumlah penduduk mencapai 962.865 jiwa (Sensus Penduduk 2010), atau sekitar 35 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Garut. Angka kepadatan penduduk Garut Utara 1.625 jiwa per km2.
=== Geomorfologi ===
Bentang alam Kabupaten Garut Bagian Utara terdiri dari atas dua aransemen bentang alam, yaitu: (1) dataran dan cekungan antar gunung berbentuk tapal kuda membuka ke arah utara, (2) rangkaian-rangkaian gunung api aktif yang mengelilingi dataran dan cekungan antar gunung, seperti komplek G. Guntur – G. Haruman – G. Kamojang di sebelah barat, G. Papandayan – G. Cikuray di sebelah selatan tenggara, dan G. Cikuray – G. Talagabodas – G. Galunggung di sebelah timur. Bentang alam di sebelah Selatan terdiri dari dataran dan hamparan pesisir pantai dengan garis pantai sepanjang 80&nbsp;km.
 
==== Kota Garut ====
Evolusi bentang alam Kabupaten Garut khususnya Garut Utara dapat dijelaskan melalui 2 (dua) pendekatan hipotesis, yaitu:
Berdasarkan aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat Garut, sebenarnya Kabupaten Garut Utara hanya meliputi 11 kecamatan dan Garut Selatan 16 kecamatan, sehingga tersisa wilayah kabupaten induk sebanyak 15 kecamatan. Namun hal yang patut dipertimbangkan ialah perubahan kondisi Kecamatan Garut Kota dan sekitarnya yang berangsur-angsur menjadi kawasan perkotaan. Tak heran di kawasan ini sudah terbentuk 21 kelurahan dan akan terus bertambah lagi.<ref name="Kabupaten Garut0">[http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_wiladmin Situs web resmi kabupaten Garut]</ref>
# Bemmelen (1949) berpendapat bahwa terbentuknya tataan bentang alam, khususnya di sekitar Garut, dikontrol oleh aktivitas volkanik yang berlangsung pada periode Kuarter (sekitar 2 juta tahun lalu sampai sekarang). Setelah terjadi pergerakan tektonik yang memicu pembentukan pegunungan di akhir Pleistosen, terjadilah deformasi regional yang digerakan oleh beberapa patahan, seperti patahan Lembang, patahan Kancana, dan patahan Malabar-Tilu. Khusus di sekitar dataran antar gunung Garut diperkirakan telah terjadi suatu penurunan (depresi) akibat isostasi (proses menuju keseimbangan) dari batuan dasar dan pembebanan batuan sedimen volkaniklasik diatasnya.
# Menurut konsep Tektonik Lempeng (Hamilton, 1979), proses pembentukan gunung api di Zona Bandung tidak terlepas dari proses pembentukan busur magmatis Sunda yang dikontrol oleh aktivitas penunjaman (subduksi) Lempeng Samudera Indonesia yang menyusup sekitar 6–10&nbsp;cm/tahun di bawah Lempeng Kontinen Asia. Bongkahan (slab) lempeng samudera setebal lebih dari 12&nbsp;km tersebut akan tenggelam ke mantel bagian luar yang bersuhu lebih dari 3000°, sehingga mengalami pencairan kembali. Akibat komposisi lempeng kerak samudera bersifat basa, sedangkan mantel bagian luar bersifat asam, maka pada saat pencairan akan terjadi asimilasi magma yang memicu bergeraknya magma ke permukaan membentuk busur magmatis berkomposisi andesitis-basaltis. Setelah terbentuk busur magmatis, pergerakan tektonik internal (intra-arctectonics) selanjutnya bertindak sebagai penyebab utama terjadinya proses perlipatan, patahan, dan pembentukan cekungan antar gunung.
 
Beberapa kecamatan seperti Garut Kota, Karangpawitan, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul dan Samarang layak diintegrasikan menjadi sebuah kota mandiri yang memiliki otonomi, yaitu Kota Garut. Kawasan ini sudah memiliki ciri-ciri sebuah kota seperti kepadatan penduduk yang tinggi, yaitu 3.072 jiwa per km2 ; Dominasi sector industri, perdagangan dan jasa; Ketersediaan infrastruktur yang lebih baik dan lengkap; Fasilitas pendidikan sampai jenjang pendidikan tinggi.
=== Topografi ===
Ibukota Kabupaten Garut berada pada ketinggian 717&nbsp;m dpl dikelilingi oleh Gunung Karacak (1.838 m), Gunung Cikuray (2.821 m), [[Gunung Papandayan]] (2.622 m), dan [[Gunung Guntur]] (2.249 m).
 
Jumlah penduduk keseluruhan lima kecamatan yang akan tergabung ke dalam Kota Garut mencapai 598.815 jiwa, lebih banyak dari penduduk Kota Banjar (175.165 jiwa) dan Kota Cimahi (541.139 jiwa). Luas wilayah Kota Garut 194,94 km2, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Garut Utara, sebelah selatan Kabupaten Garut Selatan, sebelah timur Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah barat Kabupaten Bandung.
Karakteristik topografi Kabupaten Garut: sebelah Utara terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan, sedangkan bagian Selatan ([[Garut Selatan]]) sebagian besar permukaannya memiliki tingkat kecuraman yang terjal dan di beberapa tempat labil. Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara wilayah yang paling rendah yang sejajar dengan permukaan laut hingga wilayah tertinggi d ipuncak gunung. Wilayah yang berada pada ketinggian 500–100&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]] dan [[Pamulihan, Garut|Pamulihan]] dan wilayah yang berada pada ketinggian 100–1500&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan [[Cikajang, Garut|Cikajang]], [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]], [[Pamulihan, Garut|Pamulihan]], [[Cisurupan, Garut|Cisurupan]] dan [[Cisewu, Garut|Cisewu]]. Wilayah yang terletak pada ketinggian 100–500&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan Cibalong, Cisompet, Cisewu, Cikelet dan Bungbulang serta wilayah yang terletak di daratan rendah pada ketinggian kurang dari 100&nbsp;m dpl terdapat di kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk.
 
Rangkaian pegunungan vulkanik yang mengelilingi dataran antar gunung Garut Utara umurnya memiliki lereng dengan kemiringin 30-45% disekitar puncak, 15-30% di bagian tengah, dan 10-15% di bagian kaki lereng pegunungan. Lereng gunung tersebut umumnya ditutupi vegetasi cukup lebat karena sebagian diantaranya merupakan kawasan konservasi alam. Wilayah Kabupaten Garut mempunyai kemiringan lereng yang bervariasi antara 0-40%, diantaranya sebesar 71,42% atau 218.924 Ha berada pada tingkat kemiringan antara 8-25%. Luas daerah landai dengan tingkat kemiringan dibawah 3% mencapai 29.033 Ha atau 9,47%; wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 8% mencakup areal seluas 79.214 Ha atau 25,84%; luas areal dengan tingkat kemiringan sampai 15% mencapai 62.975 Ha atau 20,55% wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 40% mencapai luas areal 7.550 Ha atau sekitar 2.46%.
 
Berdasarkan arah alirannya, sungai-sungai di wilayah Kabupaten Garut dibagi menjadi dua daerah aliran sungai (DAS) yaitu Daerah Aliran Utara yang bermuara di [[Laut Jawa]] dan Daerah Aliran Selatan yang bermuara di [[Samudera Indonesia]]. Daerah aliran selatan pada umumnya relatif pendek, sempit dan berlembah-lembah dibandingkan dengan daerah aliran utara. Daerah aliran utara merupakan DAS [[sungai Cimanuk]] Bagian Utara, sedangkan daerah aliran selatan merupakan DAS Cikaengan dan Sungai Cilaki. Wilayah Kabupaten Garut terdapat 36 buah sungai dan 112 anak sungai dengan panjang sungai seluruhnya 1.403,35&nbsp;km; dimana sepanjang 92&nbsp;km diantaranya merupakan panjang aliran Sungai Cimanuk dengan 60 buah anak sungai.<ref>[http://garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_air Sumber Daya Air] - Kabupaten Garut. Diakses 26 Juli 2017.</ref>
 
Berdasarkan interpretasi citra landsat Zona Bandung, nampak bahwa pola aliran sungai yang berkembang di wilayah dataran antar gunung Garut Utara menunjukan karakter mendaun, dengan arah aliran utama berupa sungai Cimanuk menuju ke utara. Aliran Sungai Cimanuk dipasok oleh cabang-cabang anak sungai yang berasal dari lereng pegunungan yang mengelilinginya. Secara individual, cabang-cabang anak sungai tersebut merupakan sungai-sungai muda yang membentuk pola penyaliran sub-paralel, yang bertindak sebagai subsistem dari DAS Cimanuk.
 
=== Geologi ===
Berdasarkan peta geologi skala 1:100.000 lembar Arjawinangun, Bandung dan Garut yang dikompilasi oleh Ratman & Gafor (1998) menjadi peta geologi skala 1:500.000, tataan dan urutan batuan penyusun di wilayah Kabupaten Garut bagian utara didominasi oleh material vulkanik yang berasosiasi dengan letusan (erupsi) gunungapi, diantaranya erupsi G. Cikuray, G. Papandayan dan G. Guntur. Erupsi tersebut berlangsung beberapa kali secara sporadik selama periode Kuarter (2 juta tahun) lalu, sehingga menghasilkan material volkanis berupa breksi, lava, lahar dan tufa yang mengandung kwarsa dan tumpuk menumpuk pada dataran antar gunung di Garut.
 
Batuan tertua yang tersingkap di lembah Sungai Cimanuk diantaranya adalah breksi volkanik bersifat basaltic yang kompak, menunjukan kemas terbuka dengan komponen berukuran kerakal sampai bongkah. Secara umum, batuan penyusun dataran antar gunung Garut didominasi oleh material volkaniklasik berupa alluvium berupa pasir, kerakal, kerikil, dan Lumpur.
 
Jenis tanah komplek podsolik merah kekuning-kuningan, podsolik kuning dan regosol merupakan bagian yang paling luas terutama di bagian Selatan, sedangkan di bagian Utara didominasi tanah andosol yang memberikan peluang terhadap potensi usaha sayur-mayur.
 
=== Penggunaan lahan ===
Bedasarkan jenis tanah dan medan topografi di Kabupaten Garut, penggunaan lahan secara umum di Garut Utara digunakan untuk persawahan dan [[Garut Selatan]] didominasi oleh perkebunan dan hutan.
 
== Pendidikan ==
Kabupaten Garut memiliki Sarana Pendidikan yang dikelola dengan baik, baik yang berstatus Negeri maupun Swasta. Berikut daftar Sarana Pendidikan yang ada di kawasan kota:
 
=== SD/MI ===
{{col|}}* SD Negeri Pakuwon 1
Baris 309 ⟶ 341:
* Karacak Valley
* Papandayan Camping Ground
 
== Wacana pemekaran ==
Kabupaten Garut merupakan wilayah yang sangat kaya sumberdaya alam. Wilayah seluas 3.065 km2 tersebut dihuni oleh 2.737.526 jiwa penduduk (Sensus Penduduk 2010), atau dengan kepadatan penduduk 893 jiwa per km2. Secara administrasi saat ini Kabupaten Garut terbagi menjadi 42 kecamatan, 21 kelurahan dan 403 desa. Seperti yang terjadi di daerah lain, isu pemekaran wilayah di Kabupaten Garut pun makin marak. Tuntutan pembentukan Kabupaten Garut Selatan dan Kabupaten Garut Utara kini mewarnai pemberitaan media lokal dan media nasional. Sebenarnya kalau memperhatikan aspek luas wilayah, sumberdaya alam dan kependudukan, Kabupaten Garut layak dimekarkan menjadi tiga daerah otonomi.
 
=== Kabupaten Garut Selatan ===
Kabupaten Garut Selatan meliputi bagian selatan wilayah Garut, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah timur dengan Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah utara dengan Kabupaten Bandung dan Kota Garut. Nama lain untuk Kabupaten Garut Selatan bisa saja Kabupaten Pameungpeuk.
 
Terdapat tujuh kecamatan yang memiliki kawasan pantai memanjang dari barat ke timur berturut-turut Caringin, Bungbulang, Mekarmukti, Pakenjeng, Cikelet, Pameungpeuk dan Cibalong. Dilengkapi dengan 15 kecamatan lain yaitu Cikajang, Banjarwangi, Cisewu, Talegong, Pamulihan, Cisompet, Peundeuy, Singajaya, Cihurip, Cisurupan, Cigedug, Cilawu, Bayongbong, Sukaresmi dan Pasirwangi akan membentuk daerah otonomi seluas 2.248,83 km2 atau sekitar 73,37 persen dari luas Kabupaten Garut saat ini. Kabupaten Garut Selatan yang meliputi 22 kecamatan dihuni penduduk sebanyak 1.171.846 jiwa (Sensus Penduduk 2010) atau sekitar 43 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Garut saat ini. Tingkat kepadatan penduduk daerah ini 521 jiwa per km2.
 
Pada tanggal [[27 Desember]] [[2013]] Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menerbitkan amanat pembentukan Kabupaten Garut Selatan dengan amanat presiden (ampres) nomor R-66/Pres/12/2013. Ibukota Kabupaten rencananya akan bertempat di [[Mekarmukti, Garut|Kecamatan Mekarmukti]], kecamatan yang masuk ke dalam Garut Selatan ada 16 kecamatan yaitu Kecamatan [[Banjarwangi, Garut|Banjarwangi]], [[Bungbulang, Garut|Bungbulang]], [[Caringin, Garut|Caringin]], [[Cibalong, Garut|Cibalong]], [[Cihurip, Garut|Cihurip]], [[Cikajang, Garut|Cikajang]], [[Cikelet, Garut|Cikelet]], [[Cisewu, Garut|Cisewu]], [[Cisompet, Garut|Cisompet]], [[Mekarmukti, Garut|Mekarmukti]], [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]], [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]], [[Pamulihan, Garut|Pamulihan]], [[Peundeuy, Garut|Peundeuy]], [[Singajaya, Garut|Singajaya]], dan [[Talegong, Garut|Talegong]].<ref>[http://id.berita.yahoo.com/presiden-sby-akhirnya-terbitkan-amanat-pembentukan-garut-selatan-054129268.html Presiden SBY Akhirnya Terbitkan Amanat Pembentukan Garut Selatan]</ref>
 
=== Kabupaten Garut Utara ===
Kabupaten Garut Utara merupakan meliputi bagian utara Kabupaten Garut. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sumedang, sebelah barat Kabupaten Bandung, sebelah timur Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah selatan dengan Kota Garut. Nama lain untuk Kabupaten Garut Utara bisa saja Kabupaten Balubur Limbangan.
 
Kabupaten Garut Utara akan meliputi 15 kecamatan, terdiri dari Balubur Limbangan, Selaawi, Kersamanah, Malangbong, Cibatu, Sukawening, Karangtengah, Cibiuk, Leuwigoong, Leles, Kadungora, Sucinaraja, Wanaraja, Pangatikan dan Banyuresmi. Luas wilayah Kabupaten Garut Utara 592,51 km2 atau sekitar 19,33 persen dari Kabupaten Garut saat ini. Jumlah penduduk mencapai 962.865 jiwa (Sensus Penduduk 2010), atau sekitar 35 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Garut. Angka kepadatan penduduk Garut Utara 1.625 jiwa per km2.
 
=== Kota Garut ===
Berdasarkan aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat Garut, sebenarnya Kabupaten Garut Utara hanya meliputi 11 kecamatan dan Garut Selatan 16 kecamatan, sehingga tersisa wilayah kabupaten induk sebanyak 15 kecamatan. Namun hal yang patut dipertimbangkan ialah perubahan kondisi Kecamatan Garut Kota dan sekitarnya yang berangsur-angsur menjadi kawasan perkotaan. Tak heran di kawasan ini sudah terbentuk 21 kelurahan dan akan terus bertambah lagi.<ref name="Kabupaten Garut0">[http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_wiladmin Situs web resmi kabupaten Garut]</ref>
 
Beberapa kecamatan seperti Garut Kota, Karangpawitan, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul dan Samarang layak diintegrasikan menjadi sebuah kota mandiri yang memiliki otonomi, yaitu Kota Garut. Kawasan ini sudah memiliki ciri-ciri sebuah kota seperti kepadatan penduduk yang tinggi, yaitu 3.072 jiwa per km2 ; Dominasi sector industri, perdagangan dan jasa; Ketersediaan infrastruktur yang lebih baik dan lengkap; Fasilitas pendidikan sampai jenjang pendidikan tinggi.
 
Jumlah penduduk keseluruhan lima kecamatan yang akan tergabung ke dalam Kota Garut mencapai 598.815 jiwa, lebih banyak dari penduduk Kota Banjar (175.165 jiwa) dan Kota Cimahi (541.139 jiwa). Luas wilayah Kota Garut 194,94 km2, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Garut Utara, sebelah selatan Kabupaten Garut Selatan, sebelah timur Kabupaten Tasikmalaya dan sebelah barat Kabupaten Bandung.
 
== Referensi ==
Baris 337 ⟶ 347:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|http://www.garutkab.go.id/}}
 
{{Kelompok templat
|list1 =