Stasiun Tanggung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Treinstation in Tangoeng TMnr 3728-836.jpg|jmpl|kiri|[[Litografi]] Stasiun Tanggung berdasarkan lukisan oleh [[Josias Cornelis Rappard]] (1883-1889)]]
Stasiun ini merupakan [[stasiun kereta api]] keempat tertua di [[Indonesia]] (setelah [[Stasiun Samarang|Samarang NIS]], [[Stasiun Alastua|Allas-Toewa]], dan [[Stasiun Brumbung|Broemboeng]]) dan sampai saat ini masih beroperasi di Indonesia. Pada tanggal [[10 Agustus]] [[1867]], jalur kereta api pertama dibuka antara Tanggung-[[Stasiun Samarang|Samarang]] yang berjarak 25 [[kilometer]] oleh [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele]].<ref>{{cite book|title=Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|last=Banck|first=J.E.|date=1869|publisher=M.J. Fisser}}</ref>
 
Bangunan stasiun yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada tahun [[1910]], Pada tahun yang sama, NIS membangun stasiun baru di atas bekas bangunan lama, dengan gaya arsitektur “Chalet-NIS” yang banyak dipakai ketika NIS merenovasi stasiun-stasiunnya antara 1900-1915. “Chalet” sebenarnya adalah sebutan untuk bangunan berarsitektur tradisional di pegunungan[[Pegunungan Alpen]], seperti lumbung, kandang, maupun rumah tinggal. Ciri-ciri gaya bangunan ini adalah konstruksi kayu dengan atap dari sirap batu dan teritisan lebar untuk melindungi bangunan dari hujan dan salju. Dalam perkembangannya gaya arsitektur ini menjadi simbol kesederhanaan, keselarasan dengan alam, kebebasan, dan demokrasi.<ref>{{Cite news|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/2016/06/20/stasiun-tanggung/|title=Stasiun Tanggung - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah|last=putudananjaya|date=2016-06-20|newspaper=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah|language=en-US|access-date=2017-06-10}}</ref> Kemudian dibangunlah bangunan stasiun yang baru, yang dapat dilihat sampai sekarang. Pada pertengahan tahun [[1980-an]], stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
 
Stasiun ini sudah empat kali direnovasi, yakni pertama tahun [[1984]], kedua setelah [[banjir]] [[1996]] (tepatnya tahun [[1997]]), ketiga kali renovasi pada tanggal [[15 Maret]] [[2000]] dan terakhir kali [[banjir]] pada [[Desember 2006]] (tepatnya pada bulan [[Februari 2007]]).