Vincent van Gogh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 113:
Ia pindah ke Antwerpen pada bulan November, dan menyewa sebuah kamar di atas sebuah toko lukisan di rue des Images (''Lange Beeldekensstraat'').{{sfnp|Callow|1990|loc=181}} Ia hidup dalam kemiskinan dan makan seadanya, dan ia lebih memilih untuk menggunakan uang yang diberikan oleh Theo untuk membeli bahan lukisan dan menyewa model. Roti, kopi dan [[tembakau]] menjadi bagian dari makanan pokoknya. Pada Februari 1886, ia menulis kepada Theo bahwa ia hanya dapat mengingat enam hidangan panas yang pernah ia makan sejak bulan Mei. Giginya menjadi longgar dan menyakitkan.{{sfnp|Callow|1990|loc=184}} Di Antwerpen, ia berusaha mempelajari [[teori warna]] dan menghabiskan waktu di museum-museum{{mdash}}terutama untuk mempelajari karya [[Peter Paul Rubens]] – dan menambah warna yang ia pakai di paletnya dengan warna [[karmina]], [[biru kobalt]], dan [[hijau Paris|hijau zamrud]]. Van Gogh membeli karya seni [[ukiyo-e]] Jepang di daerah dermaga, dan kemudian memasukkan unsur-unsur seni tersebut ke dalam latar belakang beberapa lukisannya.{{sfnp|Hammacher|1985|loc=84}} Namun, ia kembali menjadi seorang peminum alkohol yang berlebihan.{{sfnp|Callow|1990|loc=253}} Ia juga masuk rumah sakit dari Februari hingga Maret 1886,{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 477}} dan di situ ia mungkin juga menjalani pengobatan [[sifilis]].{{sfnp|Arnold|1992|loc= 77}}{{efn| group= note |Satu-satunya bukti yang menunjukkan hal ini berasal dari wawancara dengan cucu dokternya.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 177–178}} Untuk ulasan selengkapnya lihat Naifeh dan Smith.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc=477 n. 199}}}}
 
Setelah pulih, ia mengambil ujian masuk [[Akademi Seni Rupa Kerajaan (Antwerpen)|Akademi Seni Rupa]] di Antwerpen, meskipun sebenarnya ia membenci pendidikan akademis. Pada Januari 1886, ia diterima di program lukisan dan gambar. Ia jatuh sakit dan dibuat lunglai oleh kerja yang berlebihan, pola makan yang buruk dan kebiasaan merokok yang berlebihan.{{sfnp|Tralbaut|1981|loc= 173}} Meskipun begitu, ia mulai mengikuti kelas-kelas menggambar model-model plaster di Akademi Antwerpen pada tanggal 18 Januari 1886. Ia kemudian berseteru dengan [[Charles Verlat]], direktur akademi dan guru kelas melukis, akibat gaya lukisan Van Gogh yang tidak biasa. Van Gogh juga berselisih pandang dengan guru kelas menggambar [[Franz Vinck]]. Van Gogh akhirnya masuk kelas menggambar model-model plaster yang diajarkan oleh [[Eugène Siberdt]]. Siberdt dan Van Gogh bertengkar setelah Van Gogh tak memenuhi permintaan Siberdt untuk menegaskan kontur dan berkonsentrasi pada garis. Ketika Van Gogh diminta untuk menggambar [[Venus de Milo]], ia malah membuat gambar tubuh seorang petani perempuan Flandria yang telanjang dan tak bertangan. Siberdt menganggapnya sebagai tindakan pembangkangan terhadap ajarannya dan ia memperbaiki lukisan Van Gogh dengan krayonnya hingga kertasnya robek. Van Gogh kemudian mengamuk dan berteriak kepada Siberdt: 'Kau benar-benar tidak tahu seorang wanita muda itu seperti apa, ''jahanam!'' Seorang wanita harus memiliki pinggul, pantat, panggul yang dapat menggendong seorang bayi!' Menurut beberapa catatan, ini menjadi terakhir kalinya Van Gogh menghadiri kelas-kelas di akademi tersebut dan kemudian ia pindah ke Paris.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 448–489}} Pada tanggal 31 Maret 1886, sekitar sebulan setelah berseteru dengan Siberdt, para guru akademi memutuskan agar 17 murid, termasuk Van Gogh, mengulang satu tahun. Maka dari itu, kabar bahwa Van Gogh dikeluarkan dari akademi oleh Siberdt terbukti salah.<ref name=lam>[http://janlampo.com/category/romantiek/ Jan Lampo, ''In het Spoor van de Academie – persbericht]'' {{link language|nl|Middle Dutch}}</ref>
 
{{Clear}}
Baris 245:
 
[[Berkas:Graves of Vincent and Théodore Van Gogh.jpg|jmpl|Makam Vincent dan Theo di tanah pemakaman [[Auvers-sur-Oise]]]]
Jenazah Vincent Van Gogh dimakamkan pada 30 Juli, di tanah pemakaman Auvers-sur-Oise. Upacara pemakamannya dihadiri oleh dua puluh orang kerabat, sahabat, dan warga setempat, termasuk Theo van Gogh, [[Andries Bonger]], [[Charles Laval]], [[Lucien Pissarro]], Émile Bernard, Julien Tanguy, dan Paul Gachet. Theo sendiri sebenarnya sedang sakit, dan kesehatannya semakin terganggu sepeninggal kakaknya. Akibat kondisi tubuh yang lemah dan dukacita mendalam karena ditinggal mati kakaknya, Theo akhirnya wafat pada 25 Januari 1891 di [[Den Dolder]], dan dimakamkan di Utrecht.{{refn|{{harvp|Hayden|2003|loc=152}}; {{harvp|Van der Veen|Knapp|2010|loc=260–264.}}}} Pada tahun 1914, [[Johanna van Gogh-Bonger]] mengeluarkan jenazah Theo dari makamnya di Utrecht untuk dimakamkan kembali di tanah pemakaman Auvers-sur-Oise, tepat di sebelah makam Vincent.{{sfnp|Sweetman|1990|loc= 367}}
 
Hakikat dari gangguan kesehatan yang diderita Van Gogh serta dampaknya terhadap karya-karyanya sudah banyak diperdebatkan, dan ada banyak pula [[diagnosis retrospektif]] yang dikemukakan. Menurut kesepakatan umum, Vincent Van Gogh mengidap gangguan jiwa yang bersifat episodik (adakalanya kambuh dan adakalanya normal).{{sfnp|Arnold|2004}} Isabella H. Perry adalah orang pertama yang berpendapat (pada tahun 1947) bahwa Vincent Van Gogh mengidap [[gangguan bipolar]],{{sfnp|Perry|1947}} dan pendapatnya ini telah didukung oleh para psikiater, yakni oleh R. E. Hemphill dan Dietrich Blumer.{{sfnp|Hemphill|1961}}{{sfnp|Blumer|2002}} Meskipun demikian, pendapat ini telah disanggah oleh ahli biokimia, Wilfred Arnold, yang beranggapan bahwa gejala-gejala pada diri Vincent lebih bersuaian dengan gangguan [[porfiria intermiten akut]], dan berpendapat bahwa penyangkutpautan gangguan bipolar dengan kreativitas, sebagaimana yang banyak dilakukan orang, mungkin saja menyesatkan.{{sfnp|Arnold|2004}} [[Epilepsi lobus temporalis]] disertai masa-masa depresi yang berlangsung singkat juga pernah dikemukakan sebagai gangguan kesehatan yang diderita Vincent.{{sfnp|Blumer|2002}} Apa pun diagnosisnya, kondisi kesehatan Vincent agaknya kian diperburuk oleh malagizi, bekerja melampaui batas, insomnia, dan alkohol.{{sfnp|Blumer|2002}}
{{Clear}}
 
Baris 374:
{{main article|Ketenaran anumerta Vincent van Gogh}}
[[Berkas:Jo van Gogh-Bonger, by Woodbury and Page-2.jpg|jmpl|kiri|lurus|[[Johanna van Gogh-Bonger]], 1889]]
Selepas pameran perdana Vincent yang digelar pada akhir era 1880-an, reputasinya terus bertumbuh di kalangan para seniman, kritikus seni, pedagang seni, dan kolektor.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 244–254}} Pada tahun 1887, [[André Antoine]] memajang lukisan-lukisan karya Vincent bersama-sama dengan lukisan-lukisan karya [[Georges Seurat]] dan [[Paul Signac]] di [[Théâtre Libre]], Paris; beberapa di antaranya dibeli oleh Julien Tanguy.{{sfnp|Sund|2002|loc= 305}} Pada tahun 1889, karyanya diulas dalam jurnal ''[[Le Moderniste Illustré]]'' oleh Albert Aurier sebagai lukisan yang ditandai oleh "api, intensitas, sinar matahari".{{sfnp|Sund|2002|loc= 307}} Sepuluh buah lukisan karyanya dipajang di ''Société des Artistes Indépendants'', Brussel pada Januari 1890.{{sfnp|McQuillan|1989|loc=72}} Konon kabarnya Presiden Prancis, [[Marie François Sadi Carnot]], sangat terkesan melihat karya-karya Vincent.<ref>{{cite news |url=https://www.telegraph.co.uk/news/2018/08/27/van-gogh-not-unappreciated-lifetime-myth-busting-letter-shows/ |title=Van Gogh was not unappreciated in his lifetime, myth-busting letter shows |work=[[The Daily Telegraph]] |last=Furness |first=Hannah |date=27 Agustus 2018 |accessdate=7 September 2018}}</ref>
 
Setelah Vincent wafat, pameran-pameran digelar di Brussel, Paris, Den Haag, dan Antwerpen untuk mengenang dirinya. Lukisan-lukisan karyanya dipajang dalam beberapa pameran terkemuka, antara lain dalam pameran tahunan ''[[Les XX]]'' yang mengikutsertakan enam buah lukisan karyanya; pada tahun 1891, digelar sebuah pameran retrospektif di Brussel.{{sfnp|McQuillan|1989|loc=72}} Pada tahun 1892, [[Octave Mirbeau]] mengulas dalam tulisannya bahwa peristiwa bunuh diri Vincent adalah "kehilangan yang sangat memilukan bagi dunia seni rupa&nbsp;... sekalipun upacara pemakamannya tidak digelar secara besar-besaran serta dihadiri banyak pelayat, dan si malang Vincent van Gogh, yang kepergiannya bermakna sirnanya secercah cahaya jenius yang indah, telah berpulang dalam keadaan tidak terkenal dan terabaikan sebagaimana ketika ia masih hidup."{{sfnp|Sund|2002|loc= 305}}
 
Theo wafat pada bulan Januari 1891, dan dengan demikian hilanglah sosok pendukung Vincent yang paling lantang bersuara dan yang paling luas koneksinya.{{sfnp|Sund|2002|loc= 310}} Janda Theo, Johanna van Gogh-Bonger, adalah seorang perempuan Belanda berusia sekitar dua puluhan yang tidak begitu lama mengenal suami maupun kakak iparnya, dan mendadak harus mengurusi beberapa ratus lukisan, surat-surat, gambar-gambar, dan putranya yang masih bayi, Vincent Willem van Gogh.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 244–254}}{{efn|group=note|Mendiang suaminya adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga, dan Johanna hanya ditinggali sebuah apartemen di Paris, beberapa buah perabot, dan lukisan-lukisan karya kakak iparnya yang kala itu "dianggap sama sekali tidak bernilai".{{sfnp|Van Gogh|2009|loc=[http://www.webexhibits.org/vangogh/memoir/nephew/1.html Memoirs of V.W. Van Gogh]}}}} Paul Gauguin tidak tergerak menawarkan bantuannya untuk mengangkat reputasi Vincent, bahkan kakak kandung Johanna sendiri, Andries Bonger, tampaknya tidak sungguh-sungguh berminat mengurusi lukisan-lukisan peninggalan Vincent.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 244–254}} Albert Aurier, salah seorang pendukung Vincent yang paling awal dari kalangan kritikus, wafat akibat [[demam tifoid]] (''typhus abdominalis'') pada tahun 1892 saat berusia dua puluh tujuh tahun.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 245}}
 
[[Berkas:Vincent Van Gogh 0013.jpg|jmpl|ka|lurus|''Pelukis di Jalan menuju Tarascon'', Agustus 1888 (musnah terbakar pada Perang Dunia Kedua)]]
Pada tahun 1892, Émile Bernard menggelar sebuah pameran tunggal kecil-kecilan yang menampilkan lukisan-lukisan karya Vincent di Paris, dan Julien Tanguy memamerkan lukisan-lukisan karya Vincent yang ia miliki bersama-sama dengan beberapa buah lukisan Vincent yang dititipkan untuk dijual oleh Johanna van Gogh-Bonger. Pada April 1894, [[Durand-Ruel|Galeri Durand-Rue]] di Paris setuju untuk mengambil 10 buah lukisan dari antara kumpulan harta benda peninggalan Vincent sebagai barang titipan sampai laku terjual.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 245}} Pada tahun 1896, [[Fauvisme|pelukis aliran Fauvisme]], [[Henri Matisse]], yang kala itu masih berstatus pelajar seni rupa yang belum terkenal, mengunjungi [[John Peter Russell]] di Pulau [[Belle Île]] yang terletak di perairan lepas pantai Bretagne.{{sfnp| Spurling|1998|loc= 119–138}}<ref name=abc>{{cite web|url=http://www.abc.net.au/rn/arts/booktalk/stories/s1430343.htm|title=The Unknown Matisse&nbsp;... – Book Talk|last=interview with [[Hilary Spurling]]|date=8 Juni 2005|work=[[ABC Online]]|accessdate=1 Agustus 2016}}</ref> John Peter Russell, salah seorang kawan akrab Vincent semasa hidupnya, mengenalkan Henri Matisse pada karya-karya pelukis Belanda itu, dan menghadiahinya sebuah gambar karya Vincent. Henri Matisse, yang terilhami oleh karya-karya Vincent, meninggalkan palet warna-warna membumi yang sebelumnya ia gunakan, dan menggantinya dengan palet warna-warna cerah.<ref name=abc/>{{sfnp|Spurling|1998|loc= 138}}
 
Sebuah pameran retrospektif berskala besar yang menampilkan lukisan-lukisan karya Vincent diselenggarakan pada tahun 1901 di Galeri [[Bernheim-Jeune]], Paris. Pameran ini disambut gembira oleh [[André Derain]] dan [[Maurice de Vlaminck]], dan turut berjasa memunculkan aliran seni lukis Fauvisme.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 245}} Pameran-pameran bersama yang penting sifatnya diselenggarakan bersama-sama dengan para seniman [[Sonderbund westdeutscher Kunstfreunde und Künstler|Sonderbund]] di Koln pada tahun 1912, [[Armory Show]], New York pada tahun 1913, dan Berlin pada tahun 1914.{{sfnp|Dorn|Leeman|1990}} [[Henk Bremmer]] turut berjasa mengajar dan berbicara tentang Vincent Van Gogh,{{sfnp|Rovers|2007|loc= 262}} serta memperkenalkan [[Helene Kröller-Müller]] pada karya-karya seni rupa Vincent Van Gogh; Helene Kröller-Müller menjadi gemar mengoleksi karya-karya Vincent.{{sfnp|Rovers|2007|loc= 258}} Seniman-seniman pelopor aliran [[ekspresionisme Jerman]] seperti [[Emil Nolde]] mengaku berutang budi pada karya-karya Vincent Van Gogh.{{sfnp|Selz|1968|p= 82}} Henk Bremmer membantu [[Jacob Baart de&nbsp;la&nbsp;Faille]] menyusun ''[[catalogue raisonné]]'' ''L'Oeuvre de Vincent van Gogh'' yang terbit pada tahun 1928.{{refn|{{harvp|Faille|1928}}; {{cite web|title=Faille, J-B de la|url=https://dictionaryofarthistorians.org/faillej.htm|publisher=Dictionary of Art Historians|access-date=3 aGUSTUS 2016}}}}{{efn|group=note|Dalam katalog tahun 1928 yang disisin oleh Jacon Baart de&nbsp;la&nbsp;Faille, setiap karya Van Gogh diberi nomor kode. Nomor-nomor kode yang diawali dengan huruf "F" ini kerap digunakan untuk merujuk lukisan atau gambar tertentu.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc=721}} Kini tidak semua lukisan dalam katalog perdana ini dipercaya sebagai hasil karya Vincent.{{sfnp|Feilchenfeldt|2013|loc=278–279}}}}
 
Ketenaran Van Gogh pertama kali membumbung tinggi di Austria dan Jerman sebelum [[Perang Dunia I]],{{sfnp|Weikop|2007|loc= 208}} didorong oleh kumpulan surat-suratnya yang diterbitkan dalam tiga jilid buku pada tahun 1914.{{sfnp|Naifeh|Smith|2011|loc= 867}} Surat-suratnya sangat fasih mengungkapkan isi hati, terkesan ditulis orang yang terpelajar, dan telah digambarkan sebagai salah satu karya tulis abad ke-19 yang paling terkemuka di antara karya-karya tulis sejenisnya.{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 19}} Semuanya ini menciptakan sebuah mitos memikat tentang pribadi Vincent van Gogh sebagai seorang pelukis yang tekun berkarya dan berbakti bagi dunia seni, rela menderita demi seni yang ditekuninya, dan mati muda.{{sfnp|Pomerans|1997|loc= x}} Pada tahun 1934, novelis [[Irving Stone]] menulis sebuah novel biografi tentang kehidupan Vincent van Gogh dengan judul ''[[Lust for Life (novel)|Lust for Life]]'', didasarkan atas surat-surat Vincent kepada Theo. Novel ini, serta [[Lust for Life (film)|film tahun 1956 dengan judul yang sama]] semakin membumbungkan ketenarannya, teristimewa di Amerika Serikat, tempat Vincent van Gogh hanya dikenal oleh beberapa ratus orang saja, menurut perkiraan Irving Stone, sebelum penerbitan novelnya yang tidak disangka-sangka sangat laris terjual.{{sfnp|Pomerans|1997|loc= xii}}<ref>{{cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=dlhn_Kxgm8g |title=Irving Stone interview |work=[[Day at Night]] |author=[[James Day (journalist)|James Day]] |date=23 April 1974 |accessdate=2 Agustus 2017}}</ref>
 
Pada tahun 1957, [[Francis Bacon (seniman)|Francis Bacon]] membuat beberapa buah lukisan yang didasarkan atas karya-karya reproduksi lukisan ''Pelukis di Jalan menuju Tarascon'' karya Vincent, yang aslinya telah musnah dalam [[Perang Dunia II]]. Francis Bacon terinspirasi oleh citra yang ia sebut "menghantui" itu, dan menganggap Vincent berada pada posisi orang luar yang terkucil, yakni posisi yang juga ia sendiri rasakan. Francis Bacon merasa memiliki kesamaan gagasan dengan dengan teori-teori seni rupa Vincent dan kalimat-kalimat dalam surat Vincent kepada Theo yang berbunyi "pelukis-pelukis sejati tidak melukis benda-benda sebagaimana adanya&nbsp;... mereka melukis benda-benda menurut apa yang ''mereka sendiri'' rasakan tentang benda-benda itu."{{sfnp|Farr|Peppiatt|Yard|1999|loc=112}}
Lukisan-lukisan karya Vincent tergolong [[daftar lukisan termahal|lukisan-lukisan termahal]] di dunia. Lukisan-lukisan yang terjual lebih dari [[dolar Amerika Serikat|US$]] 100 juta (disesuaikan dengan nilai uang saat ini) adalah ''Potret Dokter Gachet'',{{refn|{{cite web|first=Andrew|last=Decker| url=http://www.artnet.com/magazine_pre2000/features/decker/decker11-4-98.asp |date=5 November 1998 |title= The Silent Boom|website=[[Artnet]] |access-date= 14 September 2011}}}}'' [[:Berkas:Vincent van Gogh - Portrait of Joseph Roulin.jpg|Potret Joseph Roulin]]'', dan ''Bunga-Bunga Iris''. Versi ''[[Ladang Gandum beserta Pohon-Pohon Sanobar]]'' yang tersimpan di [[Museum Seni Rupa Metropolitan]] dibeli pada tahun 1993 dengan harga US$ 57 juta.{{refn|{{cite news |url=https://www.nytimes.com/1993/05/25/arts/annenberg-donates-a-van-gogh-to-the-met.html |title=Annenberg Donates A van Gogh to the Met |first=Michael |last=Kimmelman |newspaper=The New York Times |date=25 Mei 1993}}}} Pada 2015, ''[[Les Alyscamps|L'Allée des Alyscamps]]'' terjual senilai US$ 66,3 juta di balai lelang Sotheby's, New York, lebih tinggi dari harga ancangan yang ditetapkan sebesar US$ 40 juta.<ref>{{cite news|url=https://news.artnet.com/market/led-66m-van-gogh-sothebys-impressionist-modern-sale-robustly-kicks-off-season-294831|first=Brian|last=Boucher|date=5 Mei 2015|title=Mysterious Asian Buyer Causes Sensation at Sotheby's $368 Million Impressionist Sale|newspaper=[[Artnet]]|accessdate=4 Agustus 2016}}</ref>
 
=== Museum Van Gogh ===
[[Berkas:Van Gogh Museum Amsterdam.jpg|jmpl|[[Museum Van Gogh]] menyimpan koleksi karya seni Vincent van Gogh yang terbesar di dunia]]
Kemenakan Vincent yang bernama sama dengan pamannya, Vincent Willem van Gogh (1890–1978),{{sfnp| Rewald|1986|loc= 253}} mewarisi seluruh harta benda peninggalan keluarganya setelah ibunya wafat pada tahun 1925. Pada awal era 1950-an, ia mengupayakan penerbitan sebuah edisi lengkap dari surat-surat mendiang pamannya dalam empat jilid buku dan diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa. Ia selanjutnya mulai berusaha berunding dengan pemerintah Belanda agar bersedia mendanai pembentukan sebuah yayasan yang akan membeli dan menyimpan seluruh lukisan warisan pamannya.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 252}} Vincent Willem van Gogh, putra mendiang Theo van Gogh, turut dilibatkan dalam perencanaan proyek pembangunan gedung yayasan dengan maksud agar karya-karya seni peninggalan Vincent nantinya akan dapat dipamerkan dalam keadaan sebaik mungkin. Proyek ini bermula pada tahun 1963; arsitek [[Gerrit Rietveld]] diserahi tugas merancang gedungnya, dan setelah ia wafat pada tahun 1964, tugas ini beralih kepada [[Kisho Kurokawa]].<ref name=nga>{{citation |url=http://www.nga.gov/exhibitions/vgmsm.shtm |title=Van Gogh's Van Goghs: The Van Gogh Museum |publisher=National Gallery of Art |accessdate=23 April 2011}}</ref> Pengerjaannya gedung berlangsung sepanjang era 1960-an, dengan rencana akan diresmikan secara meriah pada tahun 1972.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 253}}
[[Museum Van Gogh]] dibuka di [[Museumplein]], Amsterdam, pada tahun 1973.{{sfnp|Pomerans|1997|loc= xiii}} Museum ini menjadi museum terpopuler nomor dua di Belanda, sesudah [[Rijksmuseum]], dan secara teratur dikunjungi oleh lebih dari 1,5 juta orang setiap tahun. Pada 2015, jumlah pengunjung mencapai rekor tertinggi, yakni seramai 1,9 juta orang;<ref>{{cite web|url=http://www.at5.nl/artikelen/150751/bezoekersrecords_voor_van_gogh_museum_en_nemo|title=Bezoekersrecords voor Van Gogh Museum en NEMO|date=15 December 2015 |trans-title=Record breaking number of visitors to the Van Gogh Museum and the NEMO Science Museum |language=Belanda |work=[[AT5]]|accessdate=4 August 2016}}</ref> 85 persen pengunjung adalah orang-orang dari luar negeri.<ref>{{cite news|url=https://www.theguardian.com/culture-professionals-network/2015/sep/01/van-gogh-museum-chief-axel-ruger-interview|title=Van Gogh Museum chief: it's critical to diversify our income streams|last=Caines|first=Matthew|date=1 September 2015|work=The Guardian|accessdate=4 Agustus 2016}}</ref>
 
== Catatan ==