Vincent van Gogh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 374:
{{main article|Ketenaran anumerta Vincent van Gogh}}
[[Berkas:Jo van Gogh-Bonger, by Woodbury and Page-2.jpg|jmpl|kiri|lurus|[[Johanna van Gogh-Bonger]], 1889]]
Selepas pameran perdana Vincent yang digelar pada akhir era 1880-an, reputasinya terus bertumbuh di kalangan para seniman, kritikus seni, pedagang seni, dan kolektor.{{sfnp| Rewald|1986|loc= 244–254}} Pada 1887, [[André Antoine]] memajang lukisan-lukisan karya Vincent bersama-sama dengan lukisan-lukisan karya [[Georges Seurat]] dan [[Paul Signac]] di [[Théâtre Libre]], Paris; beberapa di antaranya dibeli oleh Julien Tanguy.{{sfnp|Sund|2002|loc= 305}} Pada 1889, karyanya diulas dalam jurnal ''[[Le Moderniste Illustré]]'' oleh Albert Aurier sebagai lukisan yang ditandai oleh "api, intensitas, sinar matahari".{{sfnp|Sund|2002|loc= 307}} Sepuluh buah lukisan karyanya dipajang di ''Société des Artistes Indépendants'', Brussel pada Januari 1890.{{sfnp|McQuillan|1989|loc=72}} Konon kabarnya Presiden Prancis, [[Marie François Sadi Carnot]], sangat terkesan melihat karya-karya Vincent.<ref>{{cite news |url=https://www.telegraph.co.uk/news/2018/08/27/van-gogh-not-unappreciated-lifetime-myth-busting-letter-shows/ |title=Van Gogh was not unappreciated in his lifetime, myth-busting letter shows |work=[[The Daily Telegraph]] |last=Furness |first=Hannah |date=27 Agustus 2018 |accessdate=7 September 2018}}</ref>
 
Setelah Vincent wafat, pameran-pameran digelar di Brussel, Paris, Den Haag, dan Antwerpen untuk mengenang dirinya. Lukisan-lukisan karyanya dipajang dalam beberapa pameran terkemuka, antara lain dalam pameran tahunan ''[[Les XX]]'' yang mengikutsertakan enam buah lukisan karyanya; pada 1891, digelar sebuah pameran retrospektif di Brussel.{{sfnp|McQuillan|1989|loc=72}} Pada 1892, [[Octave Mirbeau]] mengulas dalam tulisannya bahwa peristiwa bunuh diri Vincent adalah "kehilangan yang sangat memilukan bagi dunia seni rupa&nbsp;... sekalipun upacara pemakamannya tidak digelar secara besar-besaran serta dihadiri banyak pelayat, dan si malang Vincent van Gogh, yang kepergiannya bermakna sirnanya secercah cahaya jenius yang indah, telah berpulang dalam keadaan tidak terkenal dan terabaikan sebagaimana ketika ia masih hidup."{{sfnp|Sund|2002|loc= 305}}