Vincent van Gogh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 294:
Van Gogh membuat lebih dari 43 potret diri dari tahun 1885 hingga 1889.{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 15}}{{efn|group=note|[[Rembrandt]] adalah salah satu dari segelintir pelukis besar yang mampu membuat lebih banyak potret diri daripada Van Gogh dengan menghasilkan lebih dari 50 potret, namun potret-potret ini dibuat dalam kurun waktu yang melebihi empat puluh tahun.{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 15}}}} Karya-karya tersebut biasanya diselesaikan dalam bentuk serial-serial, seperti serial yang dibuat di Paris pada pertengahan tahun 1887, dan ia masih membuat lukisan potret dirinya hingga menjelang akhir hayatnya.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc=263–269, 653}} Potret-potret ini pada umumnya merupakan hasil studi yang dibuat pada masa-masa introspektif ketika ia merasa enggan untuk berbaur dengan orang lain, atau saat ia tidak memiliki model, sehingga ia melukis dirinya sendiri.{{sfnp|van Uitert|1981|loc= 242}}{{sfnp|Sund|2002|loc= 261}}
 
Potret-potret diri Van Gogh menunjukkan hasil pemeriksaan yang amat cermat terhadap dirinya sendiri.{{sfnp|Hughes|2002|loc= 10}} Seringkali, karya-karya tersebut dimaksudkan untuk menandai masa-masa penting dalam kehidupanya, contohnya serial Paris yang dibuat pada pertengahan tahun 1887 dilukis pada saat ia mulai mengenal karya-karya [[Claude Monet]], [[Paul Cezanne]], dan Signac.{{sfnp|Walther|Metzger|1994|loc= 265–269}} Dalam lukisan ''Potret Diri dengan Topi Keabu-Abuan'', cat-cat tebal menyebar ke arah luar kanvas. Karya tersebut merupakan salah satu potret diri buatannya yang paling terkenal "dengan goresan-goresan kuas ritmik yang sangat teratur dan lingkaran-lingkaran baru yang didatangkan dari repertoar Neo-Impresionis", sehingga Van Gogh menganggap lukisan tersebut sebagai lukisan yang "memiliki tujuan".{{sfnp|van Uitert|van Tilborgh|van Heugten|1990|loc=83}}
 
Karya-karya tersebut mengandung unsur-unsur [[fisiognomi]].{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 15}} Kondisi kejiwaan dan fisik Van Gogh biasanya dapat terlihat; ia mungkin terkesan tak terawat dengan jenggot yang belum dicukur atau dibiarkan begitu saja, mata yang cekung, rahang yang lemah, atau gigi yang sudah copot. Beberapa di antaranya menggambarkannya dengan bibir tebal, wajah yang tidak bahagia, tengkorak yang menonjol, atau raut muka yang tajam dan waspada. Rambutnya biasanya berwarna merah atau kadang kala keabu-abuan.{{sfnp|McQuillan|1989|loc= 15}}