Mehmed II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 171:
 
Stefan mundur di sisi barat laut Moldovia, atau bahkan mengungsi ke Kerajaan Polandia<ref name="jn">{{Ro icon}} [[Jurnalul Național]], ''[http://old.jurnalul.ro/articol.php?id=2790 Calendar 26 iulie 2005.Moment istoric]{{dead link|date=July 2017 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (Anniversaries on July 26, 2005. A historical moment)'' {{Dead link|date=April 2017}}</ref> dan mulai menghimpun pasukan lain. Utsmani tidak mampu menundukkan benteng pertahanan terkuat Moldovia (Suceava, Neamț, Hotin)<ref name="ir"/> dan kerap diusik dengan serangan skala kecil dari pihak Moldovia. Kelaparan dan merebaknya wabah memperburuk keadaan pasukan Utsmani sehingga mereka mundur.
 
== Pemerintahan, sosial, dan agama ==
Pada masa kekuasaannya, Mehmed mengumpulkan para ulama dan turut menyaksikan diskusi mereka terkait permasalahan agama. Ilmu matematika, astronomi, dan agama mencapai titik puncak pada masanya. Mehmed mengundang ilmuwan dan astronom Muslim di istananya, seperti Ali Qusyji, mulai membangun universitas, masjid (salah satunya [[Masjid Fatih, Istanbul|Masjid Fatih]], air mancur, dan [[Istana Topkapı]]. Di sekitar Masjid Fatih, Mehmed memerintahkan pembangunan delapan madrasah (Sahn-ı Seman Medrese) yang selama seabad menjadi lembaga pendidikan Islam tertinggi di kekaisaran.
 
[[File:Gennadios II and Mehmed II.jpg|thumb|200px|Sultan Mehmed II dan Patriark Gennadius II, digambarkan dalam mozaik abad kedua puluh]]
Mehmed juga menghimpun berbagai seniman Italia, humanis, dan cendekiawan Yunani di istananya. Salah satu seniman itu adalah Gentile Bellini, pelukis Italia alumnus Venesia, yang diperintahkan untuk membuat lukisan Mehmed,<ref>{{cite web|url=https://www.nationalgallery.org.uk/paintings/gentile-bellini-the-sultan-mehmet-ii|title=Gentile Bellini {{!}} The Sultan Mehmet II {{!}} NG3099 {{!}} National Gallery, London|website=www.nationalgallery.org.uk|language=en-GB|access-date=2017-04-09}}</ref> juga lukisan dinding Sang Sultan yang sekarang telah lenyap.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=RQM5JjFqlmsC&lpg=PA103&vq=frescoes&pg=PA272#v=snippet&q=Bellini%20frescoes&f=false|title=Venetian Narrative Painting in the Age of Carpaccio|last=Brown|first=Patricia Fortini|publisher=Yale University Press|year=1994|isbn=9780300047431|edition=3|location=New Haven|page=272|language=en}}</ref>
 
Di masa sebelumnya, anggota dewan sultan biasanya diisi oleh para pejabat dari keluarga bangsawan berpengaruh. Sebagaimana yang terjadi di negara-negara lain, para bangsawan ini terkadang lebih mendahulukan kepentingan keluarga asalnya daripada kesetiaan mereka pada penguasa. Mehmed mengubah kekaisarannya yang semula menggunakan adat lama ini,<ref name="Architectural History Foundation">{{cite book|last1=Necipoğlu|first1=Gülru|title=Architecture, Ceremonial, and Power: The Topkapi Palace in the Fifteenth and Sixteenth Centuries|date=1991|publisher=Architectural History Foundation|page=21|accessdate=2 March 2016}}</ref> menggesernya menjadi pemerintahan terpusat pada sultan dengan mengangkat para pejabat tingginya dari latar belakang ''[[Devşirme]]'',<ref name="Architectural History Foundation"/> sehingga kesetiaan mereka hanya terpaku pada sultan. Wazir agungnya, Zagan Pasya, berlatar belakang ''devşirme'',<ref name="Meḥemmed Ii">{{cite journal|last1=İnalcık|first1=Halil|title=Meḥemmed Ii|journal=Encyclopaedia of Islam|volume=Second Edition|url=http://referenceworks.brillonline.com.turing.library.northwestern.edu/entries/encyclopaedia-of-islam-2/mehemmed-ii-SIM_5111|accessdate=2 March 2016}}</ref> begitu pula penerusnya, Mahmud Pasha Angelović.<ref name="Mehmed the Conqueror and His Time">{{cite book|last1=Babinger|first1=Franz|title=Mehmed the Conqueror and His Time|date=1978|publisher=Princeton UP|location=Princeton, NJ|page=114}}</ref> Pemusatan kewenangan ini dilakukan dan diresmikan melalui hukum yang dikeluarkan pada 1477–1481 yang berisikan daftar pejabat utama Utsmani beserta peran, tanggung jawab, gaji, hukuman, dan cara mereka berhubungan baik antar satu sama lain maupun dengan sultan.<ref>{{cite book|last1=Necipoğlu|first1=Gülru|title=Architecture, Ceremonial, and Power: The Topkapi Palace in the Fifteenth and Sixteenth Centuries|date=1991|publisher=Architectural History Foundation|page=16|accessdate=2 March 2016}}</ref> Pemusatan wewenang yang dijalankannya mampu membuat Mehmed menjadi sultan pertama yang membuat dan menerapkan hukum berdasar kewenangan mandirinya semata.<ref name="Meḥemmed Ii"/> Dengan para pejabat yang tak diragukan kesetiaannya pada sultan, Mehmed dapat mewakilkan wewenang dan kekuatannya pada para wazir (menteri) sebagai bagian dari kebijakannya untuk memulai pengasingan diri.<ref>{{cite book|last1=Necipoğlu|first1=Gülru|title=Architecture, Ceremonial, and Power: The Topkapi Palace in the Fifteenth and Sixteenth Centuries|date=1991|publisher=Architectural History Foundation|page=15|accessdate=2 March 2016}}</ref> Mehmed membangun dinding untuk menutup istananya, dan tidak seperti pendahulunya, Mehmed tidak lagi dapat dijangkau oleh kalangan umum maupun pejabat rendah. Para wazirnya yang berhubungan dengan pihak militer dan duta asing, dua hal penting dalam hal pemerintahan, utamanya dengan banyaknya jumlah peperangan yang dilangsungkan Mehmed pada masa kekuasaannya.<ref>{{cite book|last1=Necipoğlu|first1=Gülru|title=Architecture, Ceremonial, and Power: The Topkapi Palace in the fifteenth and sixteenth Centuries|date=1991|publisher=Architectural History Foundation|page=18|accessdate=2 March 2016}}</ref>
 
Dalam masalah keagamaan, Mehmed memberikan ruang bagi umat non-muslim untuk menjalankan ibadah melalui sistem ''millet'', semacam hak otonomi kepada umat tiap agama untuk mengatur diri mereka sendiri tanpa banyak campur tangan dari pemerintah pusat. Meski begitu, karena Islam adalah agama negara Utsmani, Syaikhul Islam yang merupakan pemimpin umat Muslim memiliki kedudukan lebih tinggi dari pemimpin ''millet'' agama lain, bahkan juga lebih tinggi dari para wazir. Mehmed mengangkat Gennadius Scholarius sebagai Patriark Ortodoks Ekumenis pertama pada masa Utsmani,<ref>''Renaissance and Reformation'': James Patrick, page 170, 2007</ref> sehingga dia menjadi pemimpin umar Kristen Ortodoks di seluruh kekaisaran. ''Millet'' Ortodoks adalah millet non-muslim terbesar di Ustmani. Sultan Mehmed juga membentuk Kerabian Agung Yahudi (''millet'' umat Yahudi) dan Kepatriarkan Armenia Konstantinopel sebagai penerapan sistem ''millet'' ini.
 
== Rujukan ==