Soedirman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 186:
[[Berkas:Grave of Sudirman.JPG|jmpl|ka|alt=A grave with the text Sudirman on it|Makam Soedirman di [[Taman Makam Pahlawan Kusumanegara|Taman Makam Pahlawan Semaki]] Yogyakarta; makam ini telah menjadi tujuan para pe[[ziarah]].]]
 
Surat kabar harian Yogyakarta, Yll''[[Kedaulatan Rakyat|Kedaulatan Rakjat]]'', menulis bahwa Indonesia telah kehilangan seorang "pahlawan yang jujur dan pemberani."{{efn|Asli: "''... seorang pahlawan jang djudjur dan berani''"}}{{sfn|KR 1950, Pak Dirman Istirahat}} Kolonel [[Paku Alam VIII]], yang bertanggung jawab atas wilayah Yogyakarta, mengatakan kepada kantor berita nasional [[ANTARA|Antara]] bahwa seluruh rakyat Indonesia, khususnya angkatan perang, telah "kehilangan seorang bapak yang tidak ternilai jasa-jasanya kepada tanah air".{{efn|Asli: "''... seluruh rakjat Indonesia umumnja dan angkatan perang chususnja, kehilangan seorang bapak jg tidak ternilai djasa2nja kepada tanah air ...''"}}{{sfn|KR 1950, Djenderal Sudirman Wafat}} Tokoh Muslim Indonesia, [[Hamka|Haji Abdul Malik Karim Amrullah]], menggambarkan sosok Soedirman sebagai "lambang dari kebangunan jiwa pahlawan Indonesia",{{efn|Asli: "'' ... lambang dari kebangunan djiwa pahlawan Indonesia.''"}}{{sfn|Sardiman|2008|p=218}} sedangkan politisi Muslim [[Muhammad Isa Anshary]] menyatakan bahwa Soedirman adalah "putra revolusi, karena dia lahir dalam revolusi, dan dibesarkan oleh revolusi".{{efn|Asli: "''Putera revolusi, karena dia lahir dalam revolusi, dan dibesarkan oleh revolusi.}}{{sfn|Sardiman|2008|p=219}} Dalam sebuah pidato radio, Hatta mengungkapkan bahwa Soedirman adalah sosok yang tidak mungkin bisa dikontrol dan keras kepala, tetapi tetap bertekad untuk melakukan yang benar bagi negara; Hatta berkata meskipun Soedirman tidak menyukai jabatan pemerintahan, ia secara umum tetap mematuhi perintahnya.{{sfn|KR 1950, Djenderal Sudirman Wafat}} Namun, Hamengkubuwono IX mengungkapkan bahwa tentara terlatih seperti [[Abdul Haris Nasution]] dan Tahi Bonar Simatupang kecewa terhadap Soedirman karena latar belakang dan pengetahuan teknik militernya yang buruk.{{sfn|Said|1991|p=55}}
 
Opini modern yang berkembang di Indonesia mengenai Soedirman cenderung berupa pujian. Sardiman, seorang profesor sejarah di [[Universitas Negeri Yogyakarta]], menulis bahwa Soedirman hidup sebagai pembicara seperti Soekarno, yang dikenal karena pidatonya yang berapi-api,{{sfn|Sardiman|2008|p=93}} dan pemimpin yang berbakti dan tidak bisa disuap.{{sfn|Sardiman|2008|p=174}} Sejarawan Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan [[Nugroho Notosusanto]] menggambarkan Soedirman sebagai "satu-satunya idolanya", menyatakan bahwa masa-masa gerilya sang jenderal adalah asal ''[[esprit de corps]]'' TNI.{{sfn|McGregor|2007|p=128}} Kampanye gerilya Soedirman lebih ditekankan dalam biografinya karena pada masa ini, angkatan perang memiliki peran yang lebih besar jika dibandingkan dengan pemimpin politik di pengasingan.{{sfn|McGregor|2007|p=128}} Sejak 1970-an, semua taruna militer harus menelusuri kembali rute gerilya Soedirman sepanjang {{convert|100|km|adj=on}} sebelum lulus dari Akademi Militer, bentuk "ziarah" yang bertujuan untuk menanamkan rasa perjuangan.{{sfn|McGregor|2007|p=130}} Makam Soedirman juga menjadi tujuan [[ziarah]], baik dari kalangan militer ataupun masyarakat umum.{{sfn|McGregor|2007|p=133}} Menurut Katharine McGregor dari [[Universitas Melbourne]], militer Indonesia telah memuliakan status Soedirman menjadi semacam orang suci.{{sfn|McGregor|2007|p=220}}