Suku Simalungun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Suku Batak Simalungun <br /> {{batk|ᯅᯖᯃ᯳ ᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯉᯮ᯳}}
|image= [[Berkas:Batak.png|
|poptime='''1.6 juta jiwa (2016)'''.<ref name="Simalungun">{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/10722/ID|title=Batak Simalungun in Indonesia|last=|first=|publisher=Joshua Project|accessdate=10 Agustus 2018}}</ref>
|popplace=([[Sumatera Utara]] Mayoritas di [[Kabupaten Simalungun]], dan [[Kota Pematang Siantar|Siantar]]: '''1.3 juta jiwa''').{{br}}
Baris 27:
== Kehidupan masyarakat Simalungun ==
[[Berkas:LiddleSimalungunOri.jpg|
Sistem mata pencaharian orang Simalungun yaitu bercocok tanam dengan [[padi]] dan [[jagung]], karena padi adalah makanan pokok sehari-hari dan jagung adalah makanan tambahan jika hasil padi tidak mencukupi. Jual-beli diadakan dengan barter, bahasa yang dipakai adalah bahasa dialek. "[[Marga Batak|Marga]]" memegang peranan penting dalam soal [[adat]] Simalungun. Jika dibandingkan dengan keadaan Simalungun dengan suku Batak yang lainnya sudah jauh berbeda.
Baris 287:
Orang Simalungun percaya bahwa manusia dikirim ke dunia oleh naibata dan dilengkapi dengan ''Sinumbah'' yang dapat juga menetap di dalam berbagai benda, seperti alat-alat dapur dan sebagainya, sehingga benda-benda tersebut harus disembah. Orang Simalungun menyebut roh orang mati sebagai ''Simagot''. Baik Sinumbah maupun Simagot harus diberikan korban-korban pujaan sehingga mereka akan memperoleh berbagai keuntungan dari kedua sesembahan tersebut.<ref>''De Resident der Oostkust op Sumatra'', ''Nota van toelichting betreffende de Simeloengoensche landschappen Siantar, Panei, Tanah Djawa en Raja'', Medan, 13 Mei 1909, hal.3-4 dalam Apulman Saragih, Gema Sinalsal, Skripsi STT Jakarta, 1979, hlm.12.</ref>
[[Berkas:PatungSimalungunBudha.jpg|
Ajaran [[Hindu]] dan [[Budha]] juga pernah memengaruhi kehidupan di Simalungun, hal ini terbukti dengan peninggalan berbagai [[patung]] dan [[arca]] yang ditemukan di beberapa tempat di Simalungun yang menggambarkan makna [[Trimurti]] (Hindu) dan [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]] yang menunggangi [[Gajah]] (Budha).
Baris 312:
'''Saragih''' dalam bahasa Simalungun berarti ''Simada Ragih'', yang mana '' '''Ragih''' '' berarti atur, susun, tata, sehingga ''simada ragih'' berarti Pemilik aturan atau pengatur, penyusun atau pemegang undang-undang.
[[Berkas:RBolonSimalungun.jpg|
==== '''Raja Banua Purba''' bermarga Purba ====
Baris 345:
== Pakaian Adat ==
[[Berkas:AdatSimalungun.jpg|
Sama seperti suku-suku lain di sekitarnya, pakaian adat suku Simalungun tidak terlepas dari penggunaan kain [[Ulos]] (disebut Uis di suku Karo). Kekhasan pada suku Simalungun adalah pada kain khas serupa Ulos yang disebut Hiou dengan berbagai ornamennya.
|