Modernisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.124.233.178 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 114.124.208.184 Tag: Pengembalian |
REVERT |
||
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Modernisasi
== Teori ==
== Syarat Modernisasi ==
* Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
* Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
Baris 21 ⟶ 23:
! width="33%" style="border-bottom:1px solid gray;" | Westernisasi
|-
| Mutlak ada dan diperlukan oleh setiap negara || Mutlak sebagai suatu pembaratan
|-
| Tidak mengenyampingkan nilai-nilai agama || Mempertentangkan budaya barat dengan budaya setempat
|-
| Tidak mutlak sebagai westernisasi || Modernisasi munculnya di Barat sehingga cara westernisasi merupakan satu-satunya cara untuk mencapainya(dengan kata lain MODERNISASI SAMA SAJA WESTERNISASI)
|-
| Proses perkembangannya lebih bersifat umum ||
|}
Baris 44 ⟶ 48:
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.
* Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang
* Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
* Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan zaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.
|