Garuda Indonesia Penerbangan 708: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 12003447 oleh Kenrick95Bot (bicara).
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
 
== Penerbangan ==
Penerbangan 708 berangkat dari [[Jakarta]] ke [[Manado]] via [[Surabaya]] dan [[Makassar]]. Di leg kedua penerbangan ini mengalami cuaca buruk pada penerbangan di Makassar memaksa kru untuk kembali ke Surabaya. Penerbangan dilanjutkan pada hari berikutnya ke Makassar dan ke MenadoManado. Cuaca di MenadoManado adalah berawan pada ketinggian 900 kaki dan jarak pandang 2 km. Pendekatan untuk landasan pacu 18 dibuat, tetapi setelah melewati sebuah bukit dengan ketinggina 200 meter di atas elevasi landasan pacu dan 2.720 kaki dekat dari ambang pintu, pilot menyadari bahwa ia terlalu tinggi dan terlalu ke kiri dari titik tengah tersebut. Hidung diturunkan dan pesawat berbelok ke arah kanan untuk mencegah pesawat tergelincir. Kecepatan penurunan di bawah kecepatan 125 knot sasaran ambang batas dan pesawat, masih berbelok ke arah kanan, mendarat dengan sangat berat pada jarak 156 kaki dari ambang batas landasan pacu. Bagian bawah hancur dan pesawat tergelincir dan terbakar.
 
Kemungkinan penyebab kecelakaan itu adalah keputusan untuk melakukan teknik pendaratan yang canggung mengakibatkan tingkat berlebihan pada saaat pendaratan. Di antara faktor yang berkontribusi adalah landasan yang tidak rata dari landasan pacu dan cuaca marginal pada saat pendaratan.<ref>{{cite web|url=http://aviation-safety.net/database/record.php?id=19670216-1|title=ASN Aircraft accident Lockheed L-188C Electra PK-GLB Manado-Sam Ratulangi Airport}}</ref>