Partai Sosialis Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 84:
Di kalangan mahasiswa ada Gerakan Mahasiswa Sosialis dipimpin oleh Hersubeno dan Sudjono Jali, dan kemudian diganti Maruli Silitonga dan Hakim Simamora. Salah satu tokoh Gerakan Mahasiswa Sosialis yang terkenal adalah alumni Sejarah Fakultas Sastra UI Jakarta, Soe Hok Gie. Sayap pemuda PSI bernama Gerakan Pemuda Sosialis, dipimpin oleh Suwandi Citut dan Gatot Kusumohadi. Sedangkan sayap wanita PSI bernama Gerakan Wanita Sosialis (GWS), dipimpin oleh Siti Wahjunah, istri Sutan Syahrir. Beliau adalah kakak [[Soedjatmoko]]  dan Prof. [[Miriam Budiardjo]].<ref>{{Cite web|url=http://www.prismajurnal.com/forum-thread.php?id=%7B8B5A5D3C-E973-D7A1-5576-967A10540C5D%7D|title=Prisma Jurnal|website=www.prismajurnal.com|access-date=2017-09-08}}</ref> [[Mien Soedarpo|Minarsih Wiranatakusumah]] dan Ny. K. Tauchid (Istri Moch. Tauchid) merupakan tokoh dari organisasi perempuan PSI tersebut.<ref>Historia No. 18 Tahun II 2014, hlm. 48-52</ref> Sebelum berdirinya GWS, PSI mengandalkan kontak politik yang erat dengan organisasi wanita lain, [[Isteri-Sedar]]. Isteri-Sedar merupakan organisasi pergerakan perempuan yang didirikan Nyonya Soewarni Pringgodigdo. Namun setelah pemilihan 1955, PSI merasa bahwa Isteri-Sedar telah gagal memobilisasi pemilih perempuan untuk partai ini dan oleh karena itu partai memutuskan untuk membentuk sayap perempuannya sendiri yakni GWS.<ref>Wijono. ''The General Elections in Indonesia and the Partai Sosialis Indonesia'', in ''Socialist Asia'', Vol IV, November 1955/February 1956, Nos. 3-4. hlm. 16-17</ref>
 
Sedangkan untuk sayap buruh, partai membentuk [[Kongres Buruh Seluruh Indonesia]] (KBSI) dan membentuk sayap tani bernama Gerakan Tani Indonesia (GTI). Kongres Buruh Seluruh Indonesia (KBSI) terbentuk karena keterlibatan federasi serikat buruh [[Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia]] (SOBSI) dalam [[Peristiwa Madiun 1948]], yang mendorong beberapa anggota nonkomunis memilih keluar. Mereka menilai perlu ada federasi buruh yang baru dan independen. KBSI merupakan fusi antara Persatuan Organisasi Buruh (POB), di mana kelompok Sjahrir berada, menjalin hubungan dengan organisasi serikat buruh nonkomunis lainnya seperti Gabungan Sarekat Buruh Indonesia (GSBI) yang nasionalis, Badan Pekerja Sarekat Sekerdja (BPSS), dan Gabungan Organisasi Buruh Sumatra Utara (GOBSU). Mereka menggelar kongres bersama pada 10-12 Mei 1953 dan memutuskan berfusi dalam kongres tersebut. Secara ringkas KBSI didirikan sebagai penggabungan dari berbagai federasi nasional dan regional kecil yang telah bekerja bekerja sama selama beberapa tahun di dalam Dewan Serikat-Serikat Buruh Indonesia (DSBI), yang terdiri dari serikat-serikat nonkomunis.<ref>Tedjasukmana, Iskandar (1958). ''The Political Character of the Indonesian Trade Union Movement'', Monograph Series (dalam bahasa Inggris). Ithaca, New York: Southeast Asia Program, Department of Far Eastern Studies Cornell University. hlm. 45 </ref> KBSI sendiri dipimpin oleh orang yang bukan berlatar PSI. Ketua KBSI adalah Mr. Rahendra Koesnan, mantan menteri<ref>Namanya biasa ditulis Rh. Koesnan. Pernah menjadi Ketua PGRI, lalu menjadi Menteri Perburuhan dan Urusan Sosial (Kini bernama Menteri Tenaga Kerja) pada Kabinet Hatta I, Kabinet Hatta II, dan Kabinet Susanto. Pada saat kepemimpinannya di KBSI, sempat timbul ketegangan antara kelompok nonsosialis dengan kelompok sosialis (pro-PSI). Kemudian pada Desember 1953; Koesnan mengundurkan diri, yang diikuti beberapa serikat buruh nonsosialis. Mr. Koesna Poeradiredja naik menjadi ketua umum menggantikan dirinya.</ref> yang condong ke PNI, dan Mr. Koesna Poeradiredja dari nonpartai. Rahendra Koesnan juga dikenal sebagai pendiri dari [[Persatuan Guru Republik Indonesia]] (PGRI). Salah satu petinggi KBSI lainnya adalah Rivai S Atmadja.<ref>{{Cite web|url=https://historia.id/modern/articles/kongres-buruh-seluruh-indonesia-serikat-buruhnya-kaum-sosialis-P3erw|title=Kongres Buruh Seluruh Indonesia, Serikat Buruhnya Kaum Sosialis|website=Historia - Obrolan Perempuan Urban|language=id-ID|access-date=2018-05-01}}</ref> Semua organisasi sayap partai ini didirikan sepanjang bulan Mei 1953 hingga September 1955.<ref>{{Cite web|url=http://historia.id/historiografis/habitat-orang-kita-di-atas-panggung-politik|title=Habitat Orang Kita di Atas Panggung Politik|website=historia.id|language=id|access-date=2017-09-08}}</ref> Pada kongres kedua di Jakarta pada bulan Juni 1955, terpilih 50 orang anggota Dewan Pimpinan Partai PSI, salah satunya adalah Koeswari.
 
Sama halnya dengan pendirian KBSI yakni perpecahan kelompok sosialis kanan dan sosialis kiri (komunis), Gerakan Tani Indonesia (GTI) juga mengalami hal serupa. GTI didirikan oleh kelompok nonkomunis pasca fusi antara Barisan Tani Indonesia (BTI), Rukun Tani Indonesia (RTI, yang merupakan sayap tani kalangan komunis, bersama Sarekat Tani Indonesia (Sakti) di tahun 1953. Nama BTI yang kemudian dipertahankan dalam fusi. Pada periode inilah BTI menjadi identik dengan PKI, sebab organisasi massa tani ini telah berafiliasi dengan PKI. Moch. Tauchid sebagai salah satu pendiri BTI di tahun 1945 bersama kawan-kawan sosialisnya (pengikut Sjahrir) memutuskan keluar dari BTI. Pada tahun itu pula, tepatnya tanggal 17 September 1953, ia kemudian mendirikan dan mengetuai Gerakan Tani Indonesia (GTI).<ref>Mochammad Tauchid. (2009). ''Masalah Agraria; Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia.'' Yogyakarta: STPN Press-Persaudaraan Warga Tani (Pewarta). hlm. 648-649</ref> Semua organisasi sayap partai ini didirikan sepanjang bulan Mei 1953 hingga September 1955.<ref>{{Cite web|url=http://historia.id/historiografis/habitat-orang-kita-di-atas-panggung-politik|title=Habitat Orang Kita di Atas Panggung Politik|website=historia.id|language=id|access-date=2017-09-08}}</ref> Pada kongres kedua di Jakarta pada bulan Juni 1955, terpilih 50 orang anggota Dewan Pimpinan Partai PSI, salah satunya adalah Koeswari.
 
== Parlemen ==