Pada Maret 1999, Presiden AS [[Bill Clinton]] meminta maaf kepada pemerintah Guatemala atas kejahatan yang dilakukan oleh kedikatatoran-kediktatoran bekinganyang didukung oleh AS.{{sfn|Broder|1999}} Clinton menyatakan "Bagi Amerika Serikat, penting bagi saya untuk mengeluarkan pernyataan dengan jelas bahwa bantuan untuk tentara militer danmiliterdan satuan intelijen yang melakukan kekerasan dan penindasan massal adalah hal yang salah, dan Amerika Serikat sudah seharusnya taktidak mengulangi kesalahan tersebut."{{sfn|Broder|1999}} Permintaan maaf tersebut datang setelah perilisan sebuahdikeluarkannya laporan komisi kebenaran yang mendokumentasikan dukungan AS atasterhadap pasukan militer yang melakukan genosida.{{sfn|Broder|1999}}
Pada Mei 2011, pemerintah Guatemala menandatangani sebuah perjanjian dengan keluarga Árbenz yang masih adahidup untuk merestorasimemperbaiki warisannyanama baiknya dan secara terbuka meminta maaf atas peran pemerintah dalam penggulingannya. IniPerjanjian meliputitersebut juga menyelesaikan perkara ini dengan penyerahanmemberikan finansialuang kepada keluarga tersebut. Permintaan maaf resmi dibuatdinyatakan di Istana Nasional oleh Presiden Guatemala [[Álvaro Colom]] pada tanggal 20 Oktober 2011, kepada Jacobo Árbenz Villanova, putra mantan presiden,danÁrbenz yang telah menjadi politikus Guatemala.{{sfn|Malkin|2011}} Colom menyatakan, "Ini adalah sebuah kejahatan terhadap masyarakat Guatemala dan ini adalah sebuah tindakan agresi terhadap pemerintahan yang sedang memulai musim semi demokrasinya."{{sfn|Malkin|2011}} Perjanjian tersebut menetapkan beberapa bentuk [[pemulihan]] untuk sanak saudara Árbenz Guzmán.{{sfn|Malkin|2011}}
