Kudeta Guatemala 1954: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Warisan politik: perbaiki terjemahan buruk
Baris 168:
 
=== Warisan politik ===
Kudeta tahun 1954 memiliki dampak yang buruk di dalam dan luar Guatemala. Penggulingan Árbenz yang relatif mudah dan terjadi tidak lama setelah [[kudeta Iran 1953|kudeta serupa terhadap Perdana Menteri Iran terpilih]] pada tahun 1953, membuat CIA terlalu percaya diri terhadap kemampuannya, yang berujung pada kegagalan [[Invasi Teluk Babi]] yang hendak menggulingkan pemerintah Kuba pada tahun 1961.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=370–377}}{{sfn|Immerman|1982|pp=189–190}} Salah satu warga sipil yang tinggal di Kota Guatemala saat terjadinya kudeta tersebut adalah Ernesto Che Guevara yang ketika itu berusia 25 tahun. Setelah sempat beberapa kali gagal mencoba membantu pemerintah dan mengalami kegagalanGuatemala, Guevara berlindung di kedubes [[Argentina]], sebelum kemudian diizinkan lewat ke Meksiko, dan di situ ia akan bergabung dengan [[Revolusi Kuba]]. Pengalamannya selama kudeta Guatemala menjadi faktor besar yang membuatnya meyakini "pentingnya perjuangan bersenjata ... melawan imperialisme"; pengalamannya ini juga membantunya menyusun strategi militer selama Revolusi Kuba yang terbukti berhasil.{{sfn|Schlesinger|Kinzer|1999|pp=184–185}} Pengalaman Árbenz selama kudeta Guatemala juga membantu rezim Kuba Fidel Castro dalam mematahkan serangan CIA.{{sfn|Immerman|1982|pp=194–195}} Selama terjadinya Revolusi Guatemala. para pembuat kebijakan Amerika Serikat dan media AS telah mempercayai teori ancaman komunis. Saat Árbenz mengumumkan bahwa ia memiliki bukti keterlibatan AS dalam insiden Salamá, pernyataan itu diabaikan, dan seluruh pers AS menggambarkan invasi Castillo Armas sebagai kemenangan dramatis melawan komunisme.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=366–370}} Pers di Amerika Latin lebih ganas dalam mengkritik AS, dan kudeta tersebut memicu sentimen anti-Amerika Serikat secara berkelanjutan di kawasan tersebut.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=370–371}}{{sfn|Cullather|2006|p=112}}
 
Di Guatemala, Castillo Armas merasa khawatir bahwa ia tidak memperoleh dukungan rakyat, sehingga ia berupaya untuk menyingkirkan semua lawannya. Ia dengan segera menahan ribuan pemimpin oposisi, menuduh mereka komunis, mencabut konstitusi 1945, dan memberikan kekuasaan yang tidak terbatas kepada dirinya sendiri.{{sfn|Immerman|1982|pp=198–201}} Kamp-kamp konsentrasi dibangun untuk menampung para tahanan saat penjara-penjara menjadi terlalu penuh. Sesuai dengan nasihat Allen Dulles, Castillo Armas menangkap sejumlah warga sipil yang berusaha melarikan diri dari negara tersebut. Ia juga mendirikan Komite Nasional Pertahanan Melawan Komunisme, dengan wewenang untuk melakukan penangkapan, penahanan, dan deportasi. Selama beberapa tahun berikutnya, komite tersebut menyelidiki sekitar 70.000 orang. Banyak yang ditahan, dihukum mati, atau "[[penghilangan paksa|dihilangkan]]", seringkali tanpa pengadilan.{{sfn|Immerman|1982|pp=198–201}} Ia melarang semua serikat buruh, organisasi petani, dan partai politik,{{sfn|Cullather|2006|p=113}} kecuali partainya sendiri, [[Gerakan Pembebasan Nasional (Guatemala)|Gerakan Pembebasan Nasional]] (''Movimiento de Liberación Nacional'', MLN), yang menjadi partai penguasa sampai tahun 1957,{{sfn|Grandin|2004|p=86}} dan masih berpengaruh selama beberapa dasawarsa setelahnya.{{sfn|Castañeda|2005|p=93}} Kebergantungan Castillo Armas terhadap korps perwira dan tentara bayaran yang membantunya meraih tampuk kekuasaan berujung pada merebaknya korupsi, dan pemerintahan Eisenhower kemudian memberikan subsidi jutaan dolar kepada pemerintah Guatemala.{{sfn|Cullather|2006|pp=114–115}} Castillo Armas juga membatalkan reformasi agraria Árbenz, yang membuat kedubes AS berkomentar bahwa tindakan itu merupakan sebuah "langkah panjang ke belakang" dari kebijakan sebelumnya.{{sfn|Gleijeses|1991|p=382}} UFC tak memperoleh keuntungan dari kudeta ini; meskipun perusahaan tersebut mendapatkan kembali sebagian besar kepemilikannya, labanya terus menurun, dan kemudian perusahaan ini digabung dengan perusahaan lainnya untuk menghindari kebangkrutan.{{sfn|Cullather|2006|pp=118–119}} Walaupun beberapa pemimpin Gereja Katolik setempat berperan dalam kudeta tersebut, pembatasan-pembatasan [[Anti-Katolik#Di negara-negara mayoritas Katolik|anti-Katolik]] yang telah ditegakkan di bawah pemerintahan sebelumnya di Guatemala masih berlanjut pada 1960an, karena banyak pemerintahan anti-komunis yang merasa bahwa Gereja terlalu bersimpati terhadap partai-partai sosialis.{{sfn|Pew|2006}}