Kabupaten Gresik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 64:
Sejak abad ke-11, Gresik menjadi pusat perdagangan dan kota bandar yang dikunjungi oleh banyak bangsa seperti, [[Cina]], [[Arab]], [[Champa]], dan [[Gujarat]]. Kota Gresik juga sebagai pintu masuk [[Islam]] pertama di Jawa, yang antara lain ditandai dengan adanya makam-makam Islam kuno dari Syekh [[Maulana Malik Ibrahim]] dan [[Fatimah binti Maimun]]<ref>Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur, 2009</ref>. Gresik sudah menjadi salah satu [[pelabuhan]] utama dan kota dagang yang cukup penting sejak [[abad ke-14]], serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatera dan daratan [[Asia]] (termasuk India dan Persia). Hal ini berlanjut hingga era [[VOC]].
 
Tahun 1411 penguasa Gresik, seorang kelahiran [[Guangzhou]], mengirim utusan ke kaisar Tiongkok. Pada abad ke-15, Kota Gresik menjadi pelabuhan dagang internasional yang besar. Dalam ''[[Suma Oriental]]''-nya, [[Tomé Pires]] menyebutnya sebagai "permata pulau Jawa di antara pelabuhan dagang".
 
Pada era [[VOC]], Afdeeling Gresik terdiri dari KabupatenKota Gresik, Kabupaten [[Lamongan]], dan Kabupaten [[Sedayu]]. Kota Gresik sendiri berada pada jalur utama jalan pos Daendels. Perkembangan [[Surabaya]] yang cukup pesat memaksa dihapuskannya KabupatenKota Gresik dan bergabung dengan Kabupaten Surabaya pada tahun [[1934]].
 
Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Kota Gresik hanyalah sebuah [[kawedanan]] di bawah Kabupaten Surabaya. Didirikannya Pabrik Semen Gresik pada tahun [[1953]] merupakan titik awal industrialisasi di Gresik. Pada tahun [[1974]], status Kabupaten Surabaya dihapus dan sebagai penggantinya adalah KabupatenKota Gresik, dengan bupati pertama [[Soeflan|H. Soeflan]]. Kawasan permukiman pun semakin melebar, dan bahkan pusat pemerintahan dipindahkan ke Kawasan Bunder.
 
Menurut literatur sejarah yang diterbitkan dari situs resmi pemerintah kota gresik (http://gresikkab.go.id/profil/sejarah), bahwa Kota Gresik sudah dikenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai negara. Sebagai kota Bandar, gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, Campa dan lain-lain. Kota Gresik mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak berkembangnya agama islam di tanah jawa. Pembawa dan penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Kota Gresik pada awal abad ke-11.
 
Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresik selain berawal dari masuknya agama islam yang kemudian menyebar ke seluruh pulau jawa, tidak terlepas dari nama Nyai Ageng Pinatih, dari janda kaya raya yang juga seorang syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya kota gresik. Dia adalah seorang bayi asal Blambangan (Kanbupaten Banyuwangi) yang dibuang ke laut oleh orang tuanya, dan ditemukan oleh para pelaut, anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar raden paku yang kemudian menjadi penguasa pemerintah yang berpusat di Giri Kedaton, dari tempat inilah dia kemudian dikenal dengan panggilan Sunan Giri.
 
Jikalau Syeh Maulana Malik Ibrahim pada zamannya dianggap sebagai para penguasa, tiang para raja dan menteri, maka sunan giri disamping kedudukannya sebagai seorang sunan atau wali (Penyebar Agama Islam) juga dianggap sebagai Sultan / Prabu (Penguasa Pemerintahan). Sunan Giri dikenal menjadi salah satu tokoh wali songo, juga dikenal dengan nama prabu Satmoto atau Sultan Ainul Yaqin.Tahun di mana dia dinobatkan sebagai pengusaha pemerintahan (1487 M) akhirnya dijadikan sebagai hari lahirnya kota Gresik. Dia memerintah kota gresik selama 30 tahun dan dilanjutkan oleh keturunanya sampai kurang lebih 200 tahun
 
Menjabat sebagai bupatiwalikota yang pertama adalah Kyai Ngabehi Tumenggung Poesponegoro pada tahun 1617 saka, yang jasadnya dimakamkan di komplek makam Poesponegoro di jalan pahlawan gresik, satu komplek dengan makam Syech Maulana Malik Ibrahim.
 
Kota Gresik terkenal sebagai kota wali, hal ini ditandai dengan penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan para wali yang makamnya berada di Kota Gresik yaitu, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Di samping itu, Kota Gresik juga bisa disebut dengan Kota Santri, karena keberadaan pondok-pondok pesantren dan sekolah yang bernuansa Islami, yaitu Madrasah Ibtida’iyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) hingga Perguruan Tinggi yang cukup banyak di kota ini. Hasil Kerajinan yang bernuansa Islam juga dihasilkan oleh masyarakat Kota Gresik, misalnya kopyah, sarung, mukenah, sorban dan lain-lain.
 
Semula kabupatenkota ini bernama Kabupaten Surabaya (masuk wilayah administrasi Surabaya). Memasuki dilaksanakannya PP Nomor 38 Tahun 1974. Seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke kota gresik dan namanya kemudian berganti dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dengan pusat kegiatan di Kota Gresik.
 
Kota Gresik yang merupakan subwilayah pengembangan bagian (SWPB) tidak terlepas dari kegiatan subwilayah pengembangan Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah satu bagian dari 9 subwilayah pengembangan jawa timur yang kegiatannya diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, maritim, pendidikan, dan industri wisata.
Baris 204:
== Event (Acara) ==
Acara yang diadakan setiap tahun di Kota Gresik, yaitu:
* [[Festival Damar Kurung]], Kota]] Gresik
* [[Pasar Bandeng, Kota]] Kota Gresik
* [[Sedekah Bumi, Bungah]]
* [[Pertunjukan Pencak Macanan, Bungah]]
Baris 229:
 
* [[Dynasty Water World]]
Dynasty Water World merupakan tempat wisata terbaru di Kota Gresik yang terletak di Jalan Rantau No. 27-29, Gresik Kota Baru, Kota Gresik yang menyediakan berbagai kolam renang lengkap dengan wahana airnya yang fantastik. Dynasty Water World ini dihubungkan Jalan Tol Surabaya - Manyar dan merupakan kolam renang terbesar di KabupatenKota Gresik, Dynasty Water World diresmikan oleh Walikota Gresik [[Sambari Halim Radianto]] pada tanggal 22 Maret 2016 yang bertepatan dengan [[Hari Air Sedunia]], Harga tiket nya yaitu Selasa - Jum'at Rp. 50.000,00 dan Sabtu - Minggu Rp. 75.000,00 dan di hari Senin tutup.
 
''Beberapa Wahana Dynasty Water World yang bisa dinikmati antara lain :''
Baris 262:
* Dan lain-lain
Wisata Seni Budaya
* Tari Pencak Macan Gresik, yang tersebar di seluruh pesisir Kota Gresik
* Tari Bantengan, Yang tersebar di Balongpanggang, Benjeng dan Wringinanom
* Tari Zavin Mandilingan dari pulau Bawean, yang juga dilestarikan juga putera Bawean di pulau Jawa. Selalu menjadi tamu Kehormatan untuk menyajikan tarian zavin Mandiling di berbagai acara besar.
Baris 287:
* {{Id}} [http://www.gresikku.com Informasi Gresik Berbahasa Daerah Gresik (Nggersikan)]
* (Indonesia) [http://www.inigresik.com/ IniGresik Blog]
{{KabupatenKota Gresik}}
{{Gerbangkertosusila}}
{{jatim}}