Kabupaten Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Muhammad Hilal Lengkas (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Angayubagia (bicara | kontrib)
update dan merapikan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 24:
| web=[http://www.banggaikab.go.id/ www.banggaikab.go.id]
}}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Balantak vrouw Centraal-Celebes TMnr 10005746.jpg|jmpl|300px|[[Wanita]] dari [[suku Balantak]] (1913)]]
'''Kabupaten Banggai''', adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Ibu kota kabupaten ini terletak di [[Luwuk]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.672 km² (data UU No 51/1999), dan berpenduduk sebanyak 323.626 jiwa ([[2010]]).
 
'''Kabupaten Banggai''', adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Ibu kota kabupaten ini terletak di [[Luwuk]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.672 km² (data UU No 51/1999), dan berpenduduk sebanyak 323.626 jiwa ([[2010]]). Kabupaten Banggai dulunya merupakan bekas Kerajaan Banggai yang meliputi wilayah Banggai daratan dan Banggai Kepulauan. Pada tahun 1999 Kabupaten Banggai dimekarkan menjadi Kabupaten Banggai dan [[Kabupaten Banggai Kepulauan]].
 
Kabupaten Banggai merupakan salah satu [[kabupaten]] di Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, baik berupa hasil laut ([[ikan]], [[udang]], [[mutiara]], [[rumput laut]] dan sebagainya), aneka hasil bumi ([[kopra]], [[sawit]], [[coklat]], [[beras]], [[kacang mente]] dan lainnya) serta hasil pertambangan (nikel yang sedang dalam taraf eksplorasi) dan gas (Blok Matindok dan Senoro).
Baris 46 ⟶ 44:
Kabupaten Banggai dengan Ibukota Luwuk hingga tahun 2012 secara administratif terdiri atas 23 [[kecamatan]] 339 [[desa]]/[[kelurahan]]. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 oleh BPS, jumlah penduduk Kabupaten Banggai mencapai 323.872 jiwa, terdiri dari laki-laki 165.266 jiwa dan perempuan 158.606 jiwa dengan sex rasio 104. Laju pertumbuhan penduduk 0,45 persen pertahun, sedangkan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 31 jiwa/km<sup>2</sup>.
 
== Pembagian administratifPemerintahan ==
=== KecamatanDaftar dan kelurahanBupati ===
{{utama|Daftar Bupati Banggai}}
{{:Daftar Bupati Banggai}}
 
Dari periode Pemerintahan di Kabupaten Banggai, tercatat yang pernah memimpin Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut:<ref name=HaryantoDjalumang/>
* <!--Bupati DASWATI II Banggai-->Bidin (1959-1963)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->R. Atjeh Slamet (1963-1969)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Drs. Abdul Azis Larekeng (1969-1973)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Plt. Drs. F. Simak (1973)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Drs. Eddy Singgih (1973-1978)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Plt. Drs. H. Malaga (1978-1980)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->[[Joesoef Soepardjan]] (1980-1985)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Drs. H.M. Junus (1985-1996)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->[[Sudarto]] (1996-2005)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->[[Ma'mun Amir]] (2005)
* <!--Bupati Kabupaten banggai-->Plt. [[Bandjela Paliudju]] (2006)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->[[Ma'mun Amir]] (2006-2011)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->H.M. Sofhian Mile, SH., MH. (2011-2016)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->[[Herwin Yatim]] (2016-....)
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banggai}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banggai}}
{| class="wikitable"
|-
Baris 109 ⟶ 131:
|}
 
== PemerintahanPariwisata ==
=== DaftarTempat BupatiWisata ===
==== Pantai Kilo Lima ====
Dari periode Pemerintahan di Kabupaten Banggai, tercatat yang pernah memimpin Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut:<ref name=HaryantoDjalumang/>
* <!--Bupati DASWATI II Banggai-->Bidin (1959-1963)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->R. Atjeh Slamet (1963-1969)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Drs. Abdul Azis Larekeng (1969-1973)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Plt. Drs. F. Simak (1973)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Drs. Eddy Singgih (1973-1978)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Plt. Drs. H. Malaga (1978-1980)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->[[Joesoef Soepardjan]] (1980-1985)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->Drs. H.M. Junus (1985-1996)
* <!--Bupati Dati II Banggai-->[[Sudarto]] (1996-2005)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->[[Ma'mun Amir]] (2005)
* <!--Bupati Kabupaten banggai-->Plt. [[Bandjela Paliudju]] (2006)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->[[Ma'mun Amir]] (2006-2011)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->H.M. Sofhian Mile, SH., MH. (2011-2016)
* <!--Bupati Kabupaten Banggai-->[[Herwin Yatim]] (2016-....)
 
== Objek wisata ==
=== Pantai Kilo Lima ===
Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Luwuk karena letaknya dekat dari kota. Deretan kios, kafe serta warung makan menjadi pemandangan khas. Ombak pun Beriring menghempas pantai mengiringi keceriaan pengunjung. Bersampan, berenang, ski atau selancar merupakan atraksi yang dapat dilakukan di pantai Kilo Lima. Usai atraksi pengunjung dapat melepas kepenatan sembari menikmati makanan khas seperti nasi goreng, pisang goreng atau minuman segar.
 
==== Cagar Alam Salodik ====
Salodik memiliki panorama alam yang indah terletak 27 kilometer dari kota Luwuk. Untuk mencapai Cagar Alam (Suaka Margasatwa) Salodik ditempuh dengan kendaraan roda empat selama 40 menit dari Kota Luwuk.
 
Baris 137 ⟶ 142:
Karena alamnya yang indah, Belanda pernah mendirikan pesanggrahan di lokasi ini. Puing¬puing tempat peristirahatan bekas peninggalan Belanda tersebut masih ada sampai sekarang.
 
==== Ondorneming Tobelombang ====
Tobelombang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai sekitar 425&nbsp;km dari kota Palu. Menurut tetua adat Tobelombang, Bapak Drs. Abino Lumbun, Tobelombang dikenal sebagai Perkebunan Kelapa pada zaman Belanda tahun 1915. Tempat ini telah dikunjungi wisatawan asing yang senang akan wisata sejarah pada masa lampau. Anda masih dapat menyaksikan sisa Peninggalan bersejarah di tempat ini dan disekitar objek wisata ini terbentang pula pemandangan alam yang indah disekitarnya.
 
=== Adat istiadat ====
Kabupaten Banggai, memiliki adat-istiadat leluhur dari suku Loinang (Saluan), Lo'on (Balantak dan Andio), serta Lobo (Banggai, Peling dan Labobo), dan juga mempunyai nama-nama yang dipakai dalam pemerintahan zaman dulu yaitu di tingkat kabupaten dinamakan Tomundo setingkat Bupati, kemudian ada pembantu dengan nama "kapitan laut" dan "mayor ngopa", lalu ada yang dinamakan "sangaji" atau "bosanyo", lalu ada "kapitan" setingkat [[camat]], dan "tonggon" setingkat kepala desa. Kepala desa atau yang biasa disebut tonggon dibantu oleh seorang juru tulis setingkat sekretaris desa, lalu ada kepala jaga. Di Pagimana ada 3 Kapitan yaitu Kapitan Lambangan, Kapitan Bualemo dan Kapitan Lingketeng, di wilayah Bunta ada 2 kapitan yaitu Kapitan Duhian dan Kapitan Bugis Mangantjo, kemudian di wilayah Lamala ada Kapitan Lasompoh. Dengan bahasa yang telah diteliti oleh Pusat Bahasa Indonesia Jakarta tahun 1986, 1996 dan 2001. Bahasa Saluan, Balantak, Andio dan Banggai sudah masuk dalam ISO 193-3, Registren Outhorrity, edisi 16 tahun 2012.<ref name=HaryantoDjalumang/>
 
Baris 152 ⟶ 157:
{{reflist}}
 
== Pranala Luar ==
{{Kabupaten Banggai}}
{{Sulawesi Tengah}}