Shinto Negara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 13:
 
Shinto adalah perpaduan praktek foklor Jepang asli, kebiasaan istana, dan pemujaan roh yang bermula dari setidaknya 600 Masehi.<ref name=":0" />{{rp|99}} Keyakinan tersebut disatukan sebagai "Shinto" pada [[zaman Meiji|era Meiji]] (1868-1912),<ref name="Hardacre" />{{rp|4}}<ref name=Nakai>{{cite journal|last1=Nakai|first1=Kate Wildman|title=A New History of Shinto, and: Rethinking Medieval Shintō. Special issue of Cahiers d'Extrême-Asie (16) (review)|journal=Monumenta Nipponica|date=1 January 2012|volume=67|issue=1|pages=159–164|doi=10.1353/mni.2012.0014|url=https://muse.jhu.edu/journals/monumenta_nipponica/v067/67.1.nakai.html|issn=1880-1390|postscript={{subscription needed|via=[https://muse.jhu.edu/ Project MUSE]}}}}</ref> meskipun {{Nihongo|Kronik Jepang|日本書紀|[[Nihon Shoki]]}} mula-mula menyebut istilah tersebut pada abad kedelapan. Shinto tak memiliki doktrin atau pendiri, namun tergambar dari serangkaian mitos penciptaan yang dikisahkan dalam kitab-kitab seperti [[Kojiki]].<ref name="Ono" />{{rp|9}}
 
"[[Pengarahan Shinto]]" tahun 1945 dari Markas Besar Umum Amerika Serikat memperkenalkan sebutan "Negara Shinto" saat mereka mulai memerintah Jepang setelah perang dunia kedua. Pengarahan Shinto, (nama resmi "Peniadaan Pensponsoran, Dukungan, Perpetuasi, Kontrol dan Desminasi Negara Shinto") mendefinisikan Negara Shinto sebagai "cabang Shinto (''Kokka Shinto'' atau ''Jinja Shinto'') yang, menurut undang-undang resmi pemerintah Jepang, dibedakan dari agama Sekte Shinto (''Shuha Shinto'' atau ''Kyoha Shinto'') dan diklasifikasikan menjadi kultus nasional non-relijius."<ref name="Earhart" />{{rp|41–42}}
 
Istilah "Negara Shinto" kemudian dipakai untuk mengkategorisasikan dan meniadakan praktek-praktek Kekaisaran Jepang yang berkaitan dengan Shinto untuk mendukung ideologi nasionalistik.<ref name="Hardacre" />{{rp|133}}<ref name=":0">{{Cite journal|title = State Shinto in the Lives of the People: The Establishment of Emperor Worship, Modern Nationalism, and Shrine Shinto in Late Meiji|journal = Journal of the American Academy of Religion |date = 2005-12-01 |pages = 1077–1098 |volume = 73 |issue=4 |doi= 10.1093/jaarel/lfi115 |first= Susumu |last= Shimazono |subscription = Yes |registration = Yes |via= [[HighBeam Research]] |accessdate = 1 January 2016 |url= https://www.highbeam.com/doc/1P3-1769672281.html}}</ref>{{rp|97}} Dengan menolak untuk melarang praktek-praktek Shinto sekaligus, [[Konstitusi Jepang|konstitusi pasca-perang Jepang]] kemudian dapat memberikan Kebebasan Beragama penuh.<ref name="Hardacre" />{{rp|133}}
 
==Referensi==