Lahirnya Pancasila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 36.79.61.34 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 114.4.213.180
Tag: Pengembalian
Baris 15:
Selanjutnya ''Dokuritsu Junbi Cosakai'' membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun [[Undang-Undang Dasar]] dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Dibentuklah [[Panitia Sembilan]] (terdiri dari [[Ir. Soekarno]], [[Mohammad Hatta]], Mr. [[AA Maramis]], [[Abikoesno Tjokrosoejoso]], [[Abdul Kahar Muzakir]], [[Agus Salim]], [[Achmad Soebardjo]], [[Wahid Hasjim]], dan [[Mohammad Yamin]]) yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
 
Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal [[18 Agustus]] [[1945]] oleh PPKIBPUPKI. <ref>"''Pancasila Bung Karno''", Paksi Bhinneka Tunggal Ika, 2005</ref>
 
[http://www.scribd.com/doc/47710246/LAHIRNYA-PANCASILA Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut], yang untuk pertama kali terbit pada tahun [[1947]], mantan Ketua BPUPKI Dr. [[Radjiman Wedyodiningrat]] menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “''Lahirnya Pancasila''”.