Pertempuran Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
 
|partof=[[Sejarah Indonesia (1945-1949)|Perang Kemerdekaan Indoneshhhhh]]
|image=[[Berkas:IWM-SE-565-tank-Surabaya-19451127.jpg|Pertempuran Surabaya|200px]]
Baris 7 ⟶ 6:
|casus=
|territory=
|result=Kota Surabaya jatuh ke tangan Britania Raya
|combatant1=
{{plainlist |
Baris 19 ⟶ 18:
|commander1=[[Sutomo|Bung Tomo]]<br>[[Muhammad Mangundiprojo|HR. Muhammad]]<br>[[Soengkono]]<br>[[Moestopo]]
|commander2=[[Brigadir Jenderal|Brigjen]] [[A. W. S. Mallaby]]<br>[[Mayor Jenderal|Mayjen]] [[Robert Mansergh]]
|strength1=20.000 tentara{{br}}100.000 sukarelawan<ref name="heritage"/>
|strength2=30.000 (puncak)<ref name="heritage"/>{{br}}<small>didukung [[tank]], [[pesawat tempur]], dan [[kapal perang]]<small>
|casualties1=6.000<ref name="RICKLEFSp217"/> - 16.000<ref name="heritage"/> tewas
Baris 67 ⟶ 66:
| last =Frederick | first =William H. | authorlink = | coauthors = | title =In Memoriam: Sutomo | journal =Indonesia | volume =33 | issue = | pages =127–128 | publisher =Cornell University outheast Asia Program | date =April 1982 | url =http://cip.cornell.edu/Dienst/UI/1.0/Summarize/seap.indo/1107016901 | doi = | id =seap.indo/1107016901 | accessdate =
| format ={{dead link|date=May 2009}} }}</ref>]]
Pada 10 November pagi, tentara Britania Raya mulai melancarkan serangan. Pasukan sekutu mendapatkan perlawanan dari pasukan dan milisi Indonesia.
 
Selain [[Bung Tomo]] terdapat pula tokoh-tokoh berpengaruh lain dalam menggerakkan rakyat Surabaya pada masa itu, beberapa datang dari latar belakang agama seperti KH. [[Hasyim Asy'ari]], [[Wahab Hasbullah|KH. Wahab Hasbullah]] serta kyai-kyai [[pesantren]] lainnya juga mengerahkan [[santri]]-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai/ulama) sehingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung alot, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran ini mencapai waktu sekitar tiga minggu.